Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau melemah jelang akhirnya pekan, tepatnya di tengah kenaikan bursa saham regional Asia.
Pada perdagangan Jumat (12/9) ini, IHSG ditutup melemah 89,11 poin atau 1,31% ke posisi 6.715,12. Sementara, kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45, turun 11,21 poin atau 1,19% ke posisi 933,01.
"IHSG masih melemah, sementara mayoritas bursa regional Asia rebound jelang akhir pekan ini. Seiring dengan meredanya aksi jual," demikian ulasan Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas.
Pelaku pasar cenderung mengikuti kenaikan di bursa saham Amerika Serikat (AS). Investor diketahui terus menilai prospek pertumbuhan dan kebijakan moneter.
Baca juga: Akhir November: Pasar Saham Melemah 0,25%, Reksadana Turun 1,26%
Lalu, pasar bersiap untuk data harga produsen dan konsumen AS, yang akan dirilis akhir pekan ini. Data tersebut menjelaskan keadaan inflasi dan mempengaruhi ekspektasi jangka panjang untuk kebijakan moneter jelang pertemuan The Federal Reserve AS.
Dari dalam negeri, indeks penjualan ritel di Indonesia pada Oktober tumbuh melambat, di mana tercatat 3,7% secara tahunan. Meski indeks penjualan masih positif, namun angka itu terlemah dalam perdagangan ritel sejak Mei 2022.
Baca juga: BI Perluas Kerja Sama Pembayaran Berbasis QR Code dengan Jepang
Adapun IHSG dibuka melemah dan terus bergerak di zona merah sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih tak mampu beranjak dari teritori negatif hingga penutupan bursa saham.
Penutupan IHSG diiringi aksi jual saham oleh investor asing, yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing (net foreign sell) di seluruh pasar Rp1,92 triliun. Sedangkan di pasar reguler, tercatat aksi jual asing dengan jumlah jual bersih Rp1,44 triliun.
Bursa saham regional Asia yang diketahui menguat, yakni Indeks Nikkei naik 326,58 atau 1,18% ke 27.901,01, Indeks Hang Seng naik 450,64 atau 2,32% ke 19.900,87. Lalu, Indeks Shanghai meningkat 9,6 poin atau 0,3% ke 3.206,95 dan Indeks Straits Times menguat 9,89 poin atau 0,31% ke 3.245,97.(Ant/OL-11)
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 30 Juni 2025, dibuka menguat 34,91 poin atau 0,51% ke posisi 6.932,31.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Kamis 26 Juni 2025, dibuka menguat 9,71 poin atau 0,14% ke posisi 6.841,85.
IHSG hari ini, Rabu 25 Juni 2025, berpeluang bergerak menguat. Sentimen utamanya tidak lain karena seiring meredanya konflik Iran vs Israel di kawasan Timur Tengah.
Konflik Iran-Israel berpotensi membawa dampak langsung ke pasar keuangan global, termasuk ke pasar saham Indonesia. Kemarin IHSG terkoreksi 1,74%
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 24 Juni 2025, dibuka menguat 91,75 poin atau 1,35% ke posisi 6.878,89.
SITUASI geopolitik yang memanas antara Iran dan Israel dinilai masih akan mempengaruhi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan ini.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 30 Juni 2025, dibuka menguat 34,91 poin atau 0,51% ke posisi 6.932,31.
AKTIVITAS perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 23–26 Juni 2025 menunjukkan tren pelemahan di hampir seluruh indikator utama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved