Antisipasi Krisis, Erick: BUMN Siap Jadi Off Taker Bahan Pangan Pokok

Insi Nantika Jelita
06/12/2022 22:30
Antisipasi Krisis, Erick: BUMN Siap Jadi Off Taker Bahan Pangan Pokok
Menteri BUMN Erick Thohir(ANTARA)

MENTERI BUMN Erick Thohir mengatakan, BUMN siap untuk menjadi pembeli siaga (off taker) bahan-bahan keputuhan pokok pada tahun depan. Hal tersebut dilakukan untuk mengamankan rantai pasok bahan pangan yang diperkirakan masih terganggu di 2023.

"Bulog bisa menjadi pembeli bahan pangan pokok dari petani yang diputuskan pemerintah, misalnya padi, jagung, tebu. Ini menjadi upaya mengamankan rantai pasok pangan," ujar Erick dalam keterangannya, Selasa (6/12).

Untuk menjadi off taker itu, Erick menegaskan perlu ada penugasan yang jelas dari pemerintah terhadap BUMN. Penugasan tersebut diperlukan agar para pejabat tinggi di BUMN pelaksana off taker tidak khawatir atas dugaan pelanggaran yang dituduhkan kepada mereka. "Bulog dapat menjadi stabilisator (harga), dimana ketika dia mengambil barang bahan pokok, ternyata ketika harus dikeluarkan, malah tidak bisa keluar," ucapnya.

"Harga pada saat pembelian lebih tinggi dibandingkan pada saat akan dikeluarkan. Sehingga dikhawatirkan menjadi kerugian negara. Padahal konsepnya berbeda," lanjut Erick.

Menteri BUMN menekankan mekanisme pelaksanaan fungsi off taker harus diatur dengan harapan ada dana besar. Dana itu bakal disimpan di Perhimpunan Bank - bank Milik Negara (Himbara) dengan bunga kecil. Dengan dana itu, BUMN pelaksana fungsi off taker menyerap bahan pangan pokok dari petani, kapan pun, baik pada saat harga naik maupun turun.

"Langkah ini menjadi bagian dari upaya mengamankan rantai pasok pangan. Ini penting karena kondisi rantai pasok dunia masih terganggu di tahun depan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Menteri BUMN menjelaskan, tingginya potensi inflasi pada tahun depan dapat disebabkan oleh dua sumber, yaitu tingginya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan melonjaknya harga pangan.

Karena itu, menurutnya, BUMN harus membantu kementerian lain mengintervensi kebutuhan pangan yang naik turun. Tetapi, tetap dengan penugasan yang jelas, mana orientasi pasar dan mana penugasan yang memang bukan pasar.

"Salah satu mekanisme yang didorong adalah bagaimana ada dana besar ditaruh di Himbara dengan bunga rendah, lalu ID Food dapat ditugaskan sebagai market, dan Bulog sebagai stabilisator,” pungkas Erick. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya