Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
DALAM menghadapi era industri 4.0 di Indonesia, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Badan Pengembangan SDM Industri (BPSDMI) melakukan asesmen penerapan Technical and Vocational Education and Training (TVET) 4.0 pada unit pendidikan tinggi di lingkungannya.
TVET 4.0 sendiri merupakan pendidikan dan pelatihan vokasi yang memberikan pengetahuan dan keterampilan untuk pekerjaan di bidang industri 4.0.
"Pendidikan vokasi harus beradaptasi dengan kebutuhan industri 4.0, sehingga dibuatlah TVET 4.0 untuk mengimbangi progress dari 4.0," jelas Managing Director Asian Management Consulting (AMC) Christine Effendy dalam diskusi 'Asesmen TVET 4.0' yang dilaksanakan secara daring, Jumat (25/11).
Asesmen TVET 4.0, tambah Christine, adalah instrumen untuk mengukur level implementasi TVET 4.0 pada unit pendidikan tinggi di lingkungan Kemenperin.
Dengan dilakukannya asesmen, manfaat yang didapatkan tidak hanya untuk unit pendidikan saja, namun juga dapat dirasakan oleh pihak industri itu sendiri.
Baca juga: Lewat IVW 2022, Kemenperin Evaluasi Bersama Praktik Pendidikan Vokasi
Untuk unit pendidikan, asesmen TVET 4.0 menjadi pedoman bagi pendidikan tinggi untuk mengembangkan strategi dan menetapkan prioritas pengembangan dengan tepat.
Selain itu, hal tersebut juga dapat menjadi alat untuk mengukur capaian pendidikan tinggi untuk menuju TVET 4.0 dan mendapatkan akreditasi pendidikan tinggi.
"Sedangkan untuk industri, hasil asesmen dapat menjadi referensi bagi industri untuk memilih mitranya dalam mengembangkan keterampilan 4.0 sesuai kebutuhan industri," ujarnya.
"Dengan memahami status atau kemajuan TVET 4.0, industri dapat mengembangkan strategi kemitraannya dan mengembangkan keterampilan 4.0 bersama-sama," jelas Christine.
Perlu diketahui bahwa pada tahun 2025, sektor industri ditargetkan mampu berkontribusi pada PDB nasional sebesar USD133 miliar.
Sasaran ini akan didukung oleh 185 juta penduduk dengan akses internet, yang merupakan terbesar ke-4 di dunia, serta posisi Indonesia sebagai pemain ekonomi digital dan industri 4.0 tercepat di Asia Tenggara.
Untuk mewujudkan kesiapan SDM industri menghadapi industri 4.0, BPSDMI Kemenperin menjalankan TVET 4.0 di lingkungan pendidikan vokasi yang diselenggarakannya.
Hal ini dilakukan sebagai langkah awal untuk mengukur level implementasi TVET 4.0 di kampus-kampus vokasi Kemenperin.
Hasil asesmen digunakan sebagai acuan bagi unit pendidikan untuk menyusun strategi dan menentukan prioritas program yang akan dijalankan agar lebih mudah beradaptasi sesuai dengan kebutuhan industri 4.0.
"Selain itu, hasil asesmen TVET 4.0 dapat meningkatkan akreditasi pendidikan tinggi serta brand image institusi tersebut,” jelas Kepala BPSDMI Kemenperin Arus Gunawan sebelumnya.
Ia berharap dengan adanya asesmen TVET 4.0, penciptaan sistem pengembangan keterampilan industri 4.0 menjadi lebih baik, sehingga lulusan unit pendidikan di bawah naungan Kemenperin memiliki kesiapan dalam menghadapi tantangan global di era industri 4.0. (RO/OL-09)
Dalam setahun, total ada 6 kali pelatihan yang menyasar murid SMK dan guru produktif.
Peningkatan mutu dosen Vokasi membutuhkan ekosistem yang mendukung, mulai dari pengembangan kompetensi, infrastruktur laboratorium terapan, hingga kolaborasi lintas sektor.
Sebuah lembaga vokasi perfilman, B Film School, berkomitmen melahirkan banyak sumber daya manusia (SDM) di bidang industri perfilman.
Dengan adanya pertumbuhan industri di Jawa Tengah, peluang kerja secara otomatis menjadi sangat banyak.
DUKUNGAN penuh peningkatan kualitas sekolah vokasi untuk melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang terampil sangat diperlukan sebagai bagian dari upaya menekan angka pengangguran.
Program ini diharapkan mempersiapkan mahasiswa siap kerja dan diterima oleh industri.
Fokusnya bukan hanya menjual produk, tetapi membangun pengalaman tidur sehat melalui bahan bebas logam berat, desain ergonomis, dan inovasi berkelanjutan.
Perkuat Pasar Indonesia, Cognex Hadirkan Pusat Layanan & Demo Teknologi di Bekasi
Pabrik ini diharapkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru dan menjadi pusat inovasi industri gula yang dapat meningkatkan ekonomi masyarakat.
SINERGI antara teknologi dan kesadaran kolektif industri dalam menghadapi tantangan krisis energi dan perubahan iklim dinilai penting.
PAMERAN Indonesia International Electronics and Smart Appliances Expo (IEAE) 2025 kembali digelar pada 6-8 Agustus 2025.
INDUSTRI kosmetik dan skincare tanah air yang terus mencatatkan pertumbuhan positif menjadi alasan bagi para manufaktur maklon melahirkan inovasi bagi UMKM.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved