Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
SIAPA yang tak kenal jambu mete, salah satu komoditas perkebunan yang memiliki nilai strategis dalam pembangunan agrobisnis. Kacang mete di pasar dunia termasuk salah satu produk kacang-kacangan (nuts) paling banyak diperdagangkan dan termasuk komoditas mewah (luxury) ketimbang kacang tanah atau almond.
“Peluang pasar gelondong mete dan kacang mete masih sangat luas. Era globalisasi dan perdagangan bebas berkembang pesat merupakan tantangan dan sekaligus peluang besar bagi pengembangan komoditas jambu mete karena sebagian produk jambu mete diekspor,” ungkap Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) Andi Nur Alam Syah melalui keterangan resminya, pekan lalu.
Seperti diketahui, nilai ekspor produk mete Indonesia rata-rata periode 2017-2020 mencapai US$119.938,25 per tahun. Pada 2020 volume ekspor gelondong mete dan kacang mete masing-masing ialah 85.584 ton dengan nilai US$149,75 juta.
Andi Nur menjelaskan pengembangan jambu mete mengalami berbagai tantangan, seperti masih ditemui benih asalan, lingkungan tumbuh belum sesuai, belum optimalnya teknologi budi daya, gangguan hama penyakit, alih fungsi lahan, dan kebijakan pasar yang tidak berpihak pada petani.
Namun, pemerintah tidak tinggal diam dan terus berupaya mencari solusi strategi yang responsif dan kolaboratif, serta tepat guna bagi petani.
Salah satunya melalui regulasi kebijakan yang melindungi hak-hak dan kewajiban petani serta pelaku usaha perkebunan, membina dan mengawal dari hulu hingga hilir, dan meminimalkan peredaran benih asalan.
“Untuk menghasilkan benih jambu mete bermutu dan unggul, Kementerian Pertanian melalui Ditjen Perkebunan, khususnya Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tabanan Perkebunan (BBPPTP) Surabaya, bekerja sama dengan Pemkab Bombana Sultra membangun nursery untuk komoditas jambu mete.”
Dalam mendukung peningkatan produksi dan produksivitas jambu mete, pun dilakukan program pengembangan jambu mete melalui kegiatan perluasan, peremajaan, dan intensifikasi jambu mete.
“Ke depannya diharapkan kualitas jambu mete mulai hasil produksi, produktivitas, dan produk turunannya semakin berkualitas baik, berdaya saing dan bernilai tambah, dan memiliki akses pasar yang kian meluas,” imbuh Andi Nur Alam. (RO/S3-25)
Warga Cikoneng yang merupakan pekerja perkebunan teh The Ciliwung mulai bertanam kopi di sela-sela tanaman teh sejak 2018.
Di Kabupaten Batang, kopi tidak sekedar kenikmatan sajian minuman khas tetapi kini telah berkembang menjadi sebuah wahana wisata yang menarik perhatian pelancong.
Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai daerah kepulauan dengan topografi yang berbukit dan beriklim kering dalam hal struktur perekonomian hingga saat ini masih bergantung pada sektor pertanian.
Lahan HGU milik PTPN VIII Kebun Gunung Mas yang digunakan Markaz Syariah sejak 2013 tanpa izin dan persetujuan dari PTPN VIII itu seluas 30,91 hektare.
KOMUNITAS Anggur Tangsel (KAT) diharapkan dapat menjadikan buah anggur menjadi ikon Kota Tangsel berdampingan dengan tanaman anggrek.
Okke melaporkan RW ke Polres Metro Jaksel atas dugaan penipuan. Mulanya Okke dan RW menjalin kerja sama dalam hal agribisnis di Desa Piong, Kecamatan Sanggar, NTB.
Manfaat jambu monyet sendiri berasal dari banyaknya kandungan nutrisi pada jambu tersebut.
PARA petani jambu mete yang berada di lereng Gunung Sirung Pulau Pantar, Kecamatan Pantar Tengah, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur terancam gagal panen
SELAIN hasil laut, potensi hasil bumi Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara dinilai dapat terus dioptimalkan. Salah satunya hasil bumi kacang mete
Serangan hama ini mempengaruhi hasil produksi panen jambu mente petani pun ikut merosot.
GUNUNG Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali meletus atau erupsi pada tanggal 24 Agustus 2024 pukul 23:52 waktu Indonesia tengah (Wita).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved