Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
INVESTASI senilai USD2 Miliar untuk mendukung Zero Flaring 2030 dan Dekarbonisasi value chain dari industri minyak dan gas di Indonesia ditandatangani Norinco International dan Mirah Green dalam acara Indonesia Net Zero Summit, Forum Investasi B20 sebagai rangkaian acara G20 Summit 2022.
Perjanjian yang ditandatangani oleh Wakil Presiden Direktur Norinco International Wan Xiaobing dan Pendiri Mirah Green Kadafi Yahya disaksikan oleh Menteri Kooridinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Investasi Bahlil Lahadiala serta Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Arsjad Rasjid sebagai Host dari B20 tahun 2022.
Target dari investasi senilai USD2 Miliar itu dalam rangka mendukung Indonesia mencapai target Zero Flaring 2030 dan juga mengurangi impor energi Indonesia yang akan berdampak pada Dekarbonisasi Industri Minyak.
Investasi itu juga sebagai upaya mendukung Pemerintah Indonesia untuk memberikan pasokan energi ke daerah-daerah terpencil dan terutama untuk mendorong perkembangan ekonomi di daerah-daerah.
Perjanjian tersebut merupakan satu dari 16 perjanjian penting yang ditandatangani selama rangkaian acara Net Zero Summit. Beberapa perusahaan Multinational yang berpartisipasi dalam acara penandatanganan tersebut adalah Mastercard, Halliburton, Atilium, Terra, Canadian Commercial Corporation, GSM System, Unity Technology, Mitsubishi, Keppel, Fasset Technology, Chevron, USAID dan lainnya.
“Proyek Pertama dari investasi senilai 2 Miliar Dolar Amerika tersebut telah dimulai dimana Fase Pertama akan mulai operasi pada Januari 2023, dan Fase Kedua akan dimulai pada awal 2024,” Ujar Kadafi Yahya, Pendiri Mirah Green.
Fase Pertama Proyek Pertama akan berdampak pada pengurangan emisi karbon dengan Zero Flaring di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah. Selanjutnya, Fase Kedua Proyek Pertama akan mengurangi karbon emisi dengan melakukan dekarbonisasi beberapa value chain dari industri minyak dan gas pada lokasi tersebut.
Baca juga : Pertamina Jamin Pasokan Energi Aman Selama KTT G20
Proyek Pertama ini didukung oleh PT Indonesia Infrastructure Finance (IFF), sebagai bagian dari International Finance Corporation (IFC), Asian Development Bank (ADB), KWF (Kreditstanlt fur Wiederaufbau), dari Jerman, SMBC (Sumitomo Mitsui Banking Corporation) dan PT Sarana Multi Finance Indonesia (SMI), badan usaha milik negara di bawah Kementerian Keuangan.
Norinco International adalah bagian dari Norinco Group yang merupakan Perusahaan peringkat 136 dari 150 Perusahaan Teratas Dunia menurut Fortune 500. Norinco secara aktif melakukan investasi, pengembangan, dan pembangunan green economy di lebih dari 50 negara.
Investasi lebih dari €200 juta pada Proyek pembangkit tenaga angin tetap menjadi investasi terbesar dari green energy di Kroasia. Operasi Energi Terbarukan Norinco telah mencapai lebih dari 1000 MW dari Tenaga Matahari (Solar Power), Tenaga Air (Hydro Power), Tenaga Angin (Wind Power) dan Biomass.
Norinco juga mengembangkan teknologi EV Bus di daerah bekerjasama dengan Pabrik Manufaktur di Bangkok untuk memproduksi 10 EV Bus/hari. Norinco memberikan perhatian khusus dalam Pembangkit Tenaga Air, Pembangkit Tenaga Solar, Pembangkit Gas Bumi, dan pengembangan pabrik Bis dan Truk Elektrik di Indonesia
Sedangkan Mirah Green, didirikan oleh Kadafi Yahya, social entrepreneur yang terlibat aktif dalam Bisnis Koperasi terbesar di Indonesia yang berfokus pada kegiatan Simpan Pinjam untuk ribuan anggotanya, dengan Portfolio tersebesar saat ini senilai lebih dari USD500 Juta.
Dilatarbelakangi semangat untuk membangun hal-hal yang dapat berdampak besar kepada masyarakat, Kadafi Yahya juga tertantang oleh situasi karbon di dunia dan mencari cara untuk mengurangi hal tersebut. Ia telah membangun sistem value chain dan teknologi pendukungnya untuk mengubah emisi menjadi objek lain yang berguna. Melalui Mirah Green, Kadafi Yahya telah mengembangkan berbagai green project di Indonesia. (RO/OL-7)
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034 dinilai berpotensi menghambat momentum Indonesia dalam merealisasikan transisi energi.
Penelitian dan pilot project perlu digencarkan untuk menyesuaikan algoritma machine learning dengan kondisi geologi Indonesia.
Seluruh sumber energi untuk menghasilkan hidrogen masih berkaitan dengan bawah permukaan bumi .Geofisika menjadi salah satu disiplin ilmu yang dapat mengidentifikasinya.
PERUSAHAAN tambang Mitrabara Adiperdana memperluas kegiatan usaha di bidang energi baru terbarukan, industri agro, infrastruktur, dan jasa pertambangan.
Selain fasilitas perpajakan, APBN juga dialokasikan ke berbagai kementerian/lembaga untuk mendukung aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
Indonesia dan Swiss berkomitmen untuk terus mempererat kerja sama dalam pengembangan energi bersih melalui PLTA berkelanjutan.
Grab Indonesia menyatakan berhasil mencegah emisi karbon hingga 30.000 ton CO2e dari pengoperasian lebih dari 11.000 kendaraan listrik (GrabElectric) di Indonesia.
Transisi energi tidak hanya tentang pengurangan emisi tetapi juga untuk penciptaan lapangan kerja dan peluang investasi.
ESP sangat efektif untuk meningkatkan produksi pada sumur dengan cadangan yang masih besar tapi bertekanan rendah atau dengan angka produksi yang menurun.
Proyek green hydrogen to power tersebut sejalan dengan Rencana Aksi Nasional Hidrogen dan Amonia yang baru diluncurkan Indonesia.
MP TREE di desain untuk menjadi green street furniture, yang tidak hanya berfungsi sebagai pemurni udara tetapi juga fungsi publik, fungsi estetika, dan fungsi edukasi tentang lingkungan.
Proyek yang dijalankan sejak 2022 ini berhasil mengurangi emisi karbon lebih dari 110 ton CO2e di area Cakung saja dengan capaian 8% untuk armada dan 22% untuk konsumsi listrik warehouse.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved