Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Dukung Zero Flaring Migas, Norinco dan Mirah Green Sepakati Investasi US2 Miliar

Mediaindonesia.com
11/11/2022 17:47
Dukung Zero Flaring Migas, Norinco dan Mirah Green Sepakati Investasi US2 Miliar
Penandatanganan perjanjian invetasi Norinco International dan Mirah Green di sela-sela ajang Forum Investasi B20(Dok. Mirah Green)

INVESTASI senilai USD2 Miliar untuk mendukung Zero Flaring 2030 dan Dekarbonisasi value chain dari industri minyak dan gas di Indonesia ditandatangani Norinco International dan Mirah Green dalam acara Indonesia Net Zero Summit, Forum Investasi B20 sebagai rangkaian acara G20 Summit 2022. 

Perjanjian yang ditandatangani oleh Wakil Presiden Direktur Norinco International Wan Xiaobing dan Pendiri Mirah Green Kadafi Yahya disaksikan oleh Menteri Kooridinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Investasi Bahlil Lahadiala serta Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Arsjad Rasjid sebagai Host dari B20 tahun 2022.

Target dari investasi senilai USD2 Miliar itu dalam rangka mendukung Indonesia mencapai target Zero Flaring 2030 dan juga mengurangi impor energi Indonesia yang akan berdampak pada Dekarbonisasi Industri Minyak.

Investasi itu juga sebagai upaya mendukung Pemerintah Indonesia untuk memberikan pasokan energi ke daerah-daerah terpencil dan terutama untuk mendorong perkembangan ekonomi di daerah-daerah.

Perjanjian tersebut merupakan satu dari 16 perjanjian penting yang ditandatangani selama rangkaian acara Net Zero Summit. Beberapa perusahaan Multinational yang berpartisipasi dalam acara penandatanganan tersebut adalah Mastercard, Halliburton, Atilium, Terra, Canadian Commercial Corporation, GSM System, Unity Technology, Mitsubishi, Keppel, Fasset Technology, Chevron, USAID dan lainnya.

“Proyek Pertama dari investasi senilai 2 Miliar Dolar Amerika tersebut telah dimulai dimana Fase Pertama akan mulai operasi pada Januari 2023, dan Fase Kedua akan dimulai pada awal 2024,” Ujar Kadafi Yahya, Pendiri Mirah Green.

Fase Pertama Proyek Pertama akan berdampak pada pengurangan emisi karbon dengan Zero Flaring di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah. Selanjutnya, Fase Kedua Proyek Pertama akan mengurangi karbon emisi dengan melakukan dekarbonisasi beberapa value chain dari industri minyak dan gas pada lokasi tersebut.

Baca juga : Pertamina Jamin Pasokan Energi Aman Selama KTT G20

Proyek Pertama ini didukung oleh PT Indonesia Infrastructure Finance (IFF), sebagai bagian dari International Finance Corporation (IFC), Asian Development Bank (ADB), KWF (Kreditstanlt fur Wiederaufbau), dari Jerman, SMBC (Sumitomo Mitsui Banking Corporation) dan PT Sarana Multi Finance Indonesia (SMI), badan usaha milik negara di bawah Kementerian Keuangan.

Norinco International adalah bagian dari Norinco Group yang merupakan Perusahaan peringkat 136 dari 150 Perusahaan Teratas Dunia menurut Fortune 500. Norinco secara aktif melakukan investasi, pengembangan, dan pembangunan green economy di lebih dari 50 negara. 

Investasi lebih dari €200 juta pada Proyek pembangkit tenaga angin tetap menjadi investasi terbesar dari green energy di Kroasia. Operasi Energi Terbarukan Norinco telah mencapai lebih dari 1000 MW dari Tenaga Matahari (Solar Power), Tenaga Air (Hydro Power), Tenaga Angin (Wind Power) dan Biomass.

Norinco juga mengembangkan teknologi EV Bus di daerah bekerjasama dengan Pabrik Manufaktur di Bangkok untuk memproduksi 10 EV Bus/hari. Norinco memberikan perhatian khusus dalam Pembangkit Tenaga Air, Pembangkit Tenaga Solar, Pembangkit Gas Bumi, dan pengembangan pabrik Bis dan Truk Elektrik di Indonesia

Sedangkan Mirah Green, didirikan oleh Kadafi Yahya, social entrepreneur yang terlibat aktif dalam Bisnis Koperasi terbesar di Indonesia yang berfokus pada kegiatan Simpan Pinjam untuk ribuan anggotanya, dengan Portfolio tersebesar saat ini senilai lebih dari USD500 Juta. 

Dilatarbelakangi semangat untuk membangun hal-hal yang dapat berdampak besar kepada masyarakat, Kadafi Yahya juga tertantang oleh situasi karbon di dunia dan mencari cara untuk mengurangi hal tersebut. Ia telah membangun sistem value chain dan teknologi pendukungnya untuk mengubah emisi menjadi objek lain yang berguna. Melalui Mirah Green, Kadafi Yahya telah mengembangkan berbagai green project di Indonesia. (RO/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya