Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
HASIL survei Rumah.com Consumer Sentiment Study H2 2022 menunjukkan bahwa banyak pencari rumah yang bahkan tidak tahu apa saja aspek yang seharusnya mereka tahu tentang proses pembelian rumah. Survei tersebut mengungkap bahwa 71% responden merasa telah memiliki pengetahuan yang cukup dalam urusan pembelian hunian. Namun ternyata mereka belum sepenuhnya tahu aspek-aspek penting yang justru perlu mereka ketahui. Nyatanya hanya 16% responden yang benar-benar tahu tentang seluruh aspek pembelian hunian.
Dari seluruh aspek pembelian hunian, yang paling tidak diketahui oleh responden yaitu tidak mengetahui seputar biaya-biaya ekstra yang perlu mereka keluarkan saat membeli hunian seperti dinyatakan oleh 17% responden. Sekitar 14% responden tidak mengetahui seputar aspek legalitas atau dokumen-dokumen penting dalam membeli hunian.
Selanjutnya 14% responden tidak mengetahui seputar skema pembiayaan atau program pemerintah yang bisa mereka ambil untuk membeli hunian dan 12% responden tidak mengetahui seputar pajak, seperti BPHTB, NJOP, atau PBB untuk hunian yang akan mereka beli nanti. Sedangkan 9% responden tidak mengetahui seputar kemampuan finansial dan persyaratan yang harus mereka penuhi untuk pembiayaan hunian serta 6% responden tidak mengetahui seputar cara memilih hunian yang tepat, seperti dari faktor lokasi, harga, tipe, dan lain sebagainya.
Untuk itu, induk usaha Rumah.com, PropertyGuru Group Limited, mengumumkan brand repositioning yang terpusat pada panduan untuk semua orang dalam ekosistem properti. Ini termasuk pencari properti, penjual, agen, pengembang, bank, juru taksir, dan perencana kota. Brand repositioning yakni di mana setiap langkah perjalanan Anda akan dipandu oleh Guru mencerminkan visi perusahaan teknologi properti (proptech) terkemuka di Asia Tenggara itu untuk menjadi penasihat terpercaya. Ini mengungkapkan misi grup untuk membantu pencari, penjual, dan pemilik properti membuat keputusan properti dengan percaya diri sehingga akan menjadi platform kepercayaan Asia Tenggara.
PropertyGuru Group hari ini juga memperkenalkan merek usaha baru yaitu PropertyGuru For Business dengan menggandakan solusi inovatif yang akan memandu mitra usaha propertinya mencapai tujuan bisnis mereka. Merek ini menyatukan penawaran PropertyGuru business-to-business (B2B) dan dirancang untuk memandu klien perusahaan seperti pengembang properti, agensi, bank, juru taksir, dan perencana kebijakan/kota. Ini termasuk solusi kepemilikan seperti PropertyGuru Finance, DataSense, Value Net, FastKey, dan solusi acara. PropertyGuru For Business akan memberikan sinergi dengan memanfaatkan data dan teknologi untuk membantu semua klien perusahaan memanfaatkan peluang pertumbuhan baru dan mengoptimalkan efisiensi.
Dalam pengumuman brand repositioning, Chief Executive Officer and Managing Director PropertyGuru Group, Hari V. Krishnan, mengatakan sebagai pemimpin pasar Asia Tenggara, pihaknya bertindak berdasarkan tanggung jawab untuk membantu setiap orang dalam perjalanan properti mereka membuat keputusan dengan lebih percaya diri. Grup akan menjadi sarana bagi siapa pun yang mencari atau menjual properti dapat membuat keputusan properti dengan percaya diri karena setiap interaksi dijunjung oleh prinsip-prinsip yang menciptakan kepercayaan di antara pengguna. Sarana tersebut yakni platform kepercayaan properti.
"Kami memperkenalkan solusi data yang membawa transparansi, menggunakan inovasi kami dalam teknologi untuk memberikan efisiensi dan mendigitalkan pembelian dan penjualan properti saat kami memandu semua pemangku kepentingan kami dalam perjalanan properti mereka. Saat kami bergerak melampaui pencarian properti dan menawarkan lebih banyak solusi menyeluruh, kami akan terus memperdalam investasi kami di bidang keuangan rumah, data, sistem operasi, dan banyak lagi sehingga memungkinkan seluruh pihak terkait mendapatkan informasi dan perangkat yang tepat untuk membuat keputusan dengan percaya diri," tuturnya dalam keterangan tertulis, Rabu (12/10).
Director of Brand PropertyGuru Group, Remona Duquesne, menambahkan reposisi merek itu mencerminkan poros strategis ke dalam fase pertumbuhan baru perusahaan yang menguraikan proposisi nilai yang ditawarkan melampaui pencarian. Reposisi merek baru dengan mengusung panduan menyatukan semua unit bisnisnya. Tagline merek We'll see you home mencerminkan arti yang berbeda dari rumah bagi seluruh pihak (pencari, pemilik, agen, pengembang, bank, juru taksir). Ini bisa jadi tempat tinggal mereka atau ambisi dan tujuan pribadi mereka.
Country Manager Rumah.com Marine Novita mengatakan dengan brand repositioning ini, pihaknya semakin berkomitmen untuk tidak hanya menyajikan listing properti tetapi juga halaman panduan seluk-beluk kepemilikan hunian, ulasan area, dan simulasi KPR yang akan memandu langkah setiap pencari hunian. Di Indonesia, tagline We’ll see you home diadaptasi menjadi Arah menuju rumah. (OL-14)
Rumah subsidi yang semakin kecil tidak hanya berdampak pada kenyamanan fisik, tetapi juga mengganggu kualitas hubungan antara anggota keluarga.
Rumah masih menjadi sesuatu yang sulit dimiliki oleh anak muda di Indonesia saat ini. Faktor ekonomi dan sosial menjadi kendala utama.
Beli rumah impian gak beda jauh sama milih pasangan hidup: harus nyaman, punya masa depan jelas, dan gak bikin pusing finansial. KPR BRI hadir sebagai solusi cerdas dengan kerja sama developer top
Kaki seribu memiliki peran penting sebagai pengurai alami di ekosistem.
Kenaikan harga properti dan inflasi tak sebanding dengan pertumbuhan pendapatan. Belum lagi, banyak kelompok usia produktif yang terjebak dalam peran sebagai sandwich generation.
Rumah harga terjangkau belum tentu jelek. Pasalnya, meski harga terjangkau bisa dibuat dengan kualitas bagus, yakni salah satunya dengan pendekatan model kontruksi modular robotisasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved