Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Program Integrasi Sawit-Sapi di Kalimantan Selatan Jadi Percontohan Nasional

Denny Susanto
26/9/2022 18:05
Program Integrasi Sawit-Sapi di Kalimantan Selatan Jadi Percontohan Nasional
Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalsel, Suparmi, bertemu pejabat di Kementerian Pertanian(MI/DENNY SUSANTO)

PROGRAM pengembangan ternak sapi yang disebut Sistem Integrasi Kelapa Sawit-Sapi Berbasis Kemitraan Usaha Ternak Inti Plasma (Siska Ku Intip) di Provinsi Kalimantan Selatan mendapat apresiasi dan dukungan Kementerian Pertanian untuk menjadi percontohan nasional. Kalsel menargetkan swasembada ternak untuk penyangga pangan IKN.

Direktur Pakan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian, Nur Saptahidayat, di sela-sela pertemuan dengan jajaran Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalsel di Jakarta, Senin (26/9), mengungkapkan program pengembangan ternak sapi yang digagas Provinsi Kalsel bernama Siska Ku Intip ini menjadi perhatian Menteri Pertanian. "Tentunya program ini mendapat dukungan penuh, sehingga bisa dikembangkan secara nasional," ungkapnya.

Program ini dinilai dapat menjadi solusi untuk mengatasi ancaman krisis pangan global, peningkatan harga pangan dan ketahanan pangan serta kemandirian pangan Indonesia. Namun pihaknya masih menunggu sejauh mana tingkat keberhasilan program ini terutama terkait peningkatan ekonomi peternak.  

"Ada sejumlah dukungan yang diberikan Kementan untuk program Siska Ku Intip ini seperti penanaman HPT dan lahan pengembalaan," ujarnya.

Dikatakan Sapto ada sejumlah daerah seperti Riau dan Bengkulu yang tertarik untuk belajar penerapan program Siska Ku Intip ini.

"Yang menarik dari program ini adalah adanya perlibatan masyarakat. Dengan total luas perkebunan sawit di Indonesia seluas 16 juta hektare, jika 50%-nya dikembangkan dengan program ini maka kami yakin Indonesia akan swasembada sapi potong," tambahnya.

Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalsel, Suparmi, mengatakan Pemprov Kalsel menargetkan swasembada ternak sapi potong dan lumbung pangan nasional penyokong ibu kota negara (IKN) di Kalimantan Timur.

"Saat ini sudah ada 9 perusahaan perkebunan kelapa sawit di Kalsel telah ikut program Siska Ku Intip dengan jumlah indukan sebanyak 3.800 ekor. Kita targetkan dalam waktu dekat semua perkebunan di Kalsel ikut program ini," tuturnya.

Siska Ku Intip menjadi program super prioritas dari Pemprov Kalsel yang diatur dalam Peraturan Gubernur No. 053 Tahun 2021 untuk percepatan swasembada sapi potong.

Program ini bertujuan untuk percepatan swasembada sapi potong tahun 2024, dimana Kalsel sebagai pintu gerbang ibu kota negara baru.

Di Kalsel tercatat ada 89 perusahaan perkebunan kelapa sawit dengan luas lahan 437.616 hektare. Salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit yang dinilai berhasil dalam program Siska Ku Intip adalah PT Buana Karya Bhakti (BKB)  di Kecamatan Satui Kabupaten Tanah Bumbu.

Selain berhasil mengembangkan ternak sapi dengan memanfaatkan rumput di areal perkebunan, juga menciptakan pakan ternak dari limbah sawit yaitu bungkil inti sawit.

Kunjungan jajaran Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalsel ke Kementerian Pertanian ini juga diikuti jajaran Adpim dan rombongan Press Room Pemprov Kalsel. (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya