Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
PT PLN (Persero) mengungkapkan dua potensi besar pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT) yang tengah digarap. Seperti, pembangkit listrik berbasis panas bumi (geothermal) dan air (hidro), yang memiliki potensi besar untuk menggantikan pembangkit berbasis batu bara.
Pemerintah sudah mempunyai program pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara, sehingga harus memiliki subititusi. Langkah tersebut sebagai komitmen menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 29% di 2030 dan mencapai net zero emission pada 2060.
“Indonesia salah satu negara dengan potensi EBT terbesar di dunia. Seperti, potensi panas bumi dan air," ujar Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam keterangannya, Jumat (23/9).
Baca juga: Pascapembentukan Holding, Erick Rombak Struktur Direksi PLN
Darmawan menjelaskan potensi air di Indonesia sebesar 75 gigawatt (GW). Namun, pemanfaatannya baru sekitar 5 GW atau 6,5%. Sedangkan, potensi panas bumi sebesar 29 GW, yang merupakan terbesar kedua di dunia. Akan tetapi, pemanfaatan baru 2,2 GW atau 7,5%.
“Artinya, masih banyak ruang untuk kita lakukan pengembangan,” jelas Dramawan.
Dalam peralihan energi fosil ke energi hijau, dibutuhkan peran penting pemanfaatan sumber daya air dan panas bumi untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga air (PLTA), pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTM) dan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP).
Direktur Manajemen Proyek dan Energi Baru Terbarukan PLN Wiluyo Kusdwiharto menekankan bahwa pihaknya bakal meningkatan bauran energi mix melalui penambahan kapasitas dan produksi listrik melalui pembangkit EBT.
Porsi pengembangan kapasitas EBT sesuai Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030 mencapai 51,6%, atau setara dengan 20,9 GW. Pada 2022, PLN mengadakan pembangkit EBT sebesar 1,5 GW.
"Untuk saat ini, pembangkit EBT PLN baru mencapai 8.512 megawatt (MW),” terang Wiluyo.
Baca juga: 8 Perusahaan Kakap Batu Bara Meraup Untung Hingga Rp101 Triliun
Khusus untuk pengembangan pembangkit Geothermal, ada PTLP Sorik Merapi (195 MW), PTLP Sokoria (30 MW), dan Patuha (55 MW). Sedangkan, pembangkit Hidro ada PLTA Jatigede (110 MW), PLTA Peusangan (88 MW), PLTA Asahan III (174 MW), PLTA Cisokan (1.040 MW).
Direktur Panas Bumi Ditjen Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Harris Yahya menambahkan, panas bumi dan air memang dua jenis EBT yang bisa menjadi andalan ke depan. Mengingat, potensi sumber energi itu sangat besar.
Namun, pihaknya mengakui bahwa diperlukan kajian lebih mendalam untuk mengukur demand, suplai dan keandalan sumber EBT untuk mereduksi emisi karbon.(OL-11)
Instalasi panel surya merupakan lanjutan dari proyek serupa di kantor pusat Mowilex di Jakarta pada 2022 lalu.
PRESIDEN Prabowo Subianto meresmikan sebanyak 55 pembangkit listrik Energi Baru Terbarukan (EBT) yang tersebar di 15 provinsi, termasuk milik Medco.
Pabrik Ajinomoto di Mojokerto dan Karawang juga memperkuat penggunaan energi terbarukan melalui kerja sama dengan PT PLN (Persero) dengan memanfaatkan Renewable Energy Certificate (REC).
PLTS diprediksi memberikan peluang lapangan kerja bagi lebih 350.000 pekerja, paling tinggi di antara sektor EBT lainnya.
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034 dinilai berpotensi menghambat momentum Indonesia dalam merealisasikan transisi energi.
Penelitian dan pilot project perlu digencarkan untuk menyesuaikan algoritma machine learning dengan kondisi geologi Indonesia.
PT Donggi-Senoro LNG (DSLNG) menegaskan komitmen untuk terus mendukung ketahanan energi nasional melalui pasokan LNG yang aman dan berkesinambungan bagi kebutuhan gas dalam negeri.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan mendorong program Listrik Desa (Lisdes) 2025-2029.
Untuk memeriahkan HUT ke-80 Kemerdekaan RI, pelanggan berkesempatan mendapatkan potongan 50% untuk layanan tambah daya listrik yang berlaku pada 10–23 Agustus 2025.
Keberhasilan PLN dalam menjaga aspek finansial secara berkelanjutan di tengah berbagai tantangan adalah dampak dari integritas dalam perusahaan.
PT PLN (Persero) mencetak sejarah baru dengan masuk ke daftar Fortune Global 500 tahun 2025, menempati peringkat ke-469 dunia.
Pelaksanaannya memang lebih cepat, karena kebetulan akan ada pelaksanaan festival Wolobobo.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved