Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PT PLN (Persero) mengungkapkan dua potensi besar pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT) yang tengah digarap. Seperti, pembangkit listrik berbasis panas bumi (geothermal) dan air (hidro), yang memiliki potensi besar untuk menggantikan pembangkit berbasis batu bara.
Pemerintah sudah mempunyai program pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara, sehingga harus memiliki subititusi. Langkah tersebut sebagai komitmen menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 29% di 2030 dan mencapai net zero emission pada 2060.
“Indonesia salah satu negara dengan potensi EBT terbesar di dunia. Seperti, potensi panas bumi dan air," ujar Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam keterangannya, Jumat (23/9).
Baca juga: Pascapembentukan Holding, Erick Rombak Struktur Direksi PLN
Darmawan menjelaskan potensi air di Indonesia sebesar 75 gigawatt (GW). Namun, pemanfaatannya baru sekitar 5 GW atau 6,5%. Sedangkan, potensi panas bumi sebesar 29 GW, yang merupakan terbesar kedua di dunia. Akan tetapi, pemanfaatan baru 2,2 GW atau 7,5%.
“Artinya, masih banyak ruang untuk kita lakukan pengembangan,” jelas Dramawan.
Dalam peralihan energi fosil ke energi hijau, dibutuhkan peran penting pemanfaatan sumber daya air dan panas bumi untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga air (PLTA), pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTM) dan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP).
Direktur Manajemen Proyek dan Energi Baru Terbarukan PLN Wiluyo Kusdwiharto menekankan bahwa pihaknya bakal meningkatan bauran energi mix melalui penambahan kapasitas dan produksi listrik melalui pembangkit EBT.
Porsi pengembangan kapasitas EBT sesuai Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030 mencapai 51,6%, atau setara dengan 20,9 GW. Pada 2022, PLN mengadakan pembangkit EBT sebesar 1,5 GW.
"Untuk saat ini, pembangkit EBT PLN baru mencapai 8.512 megawatt (MW),” terang Wiluyo.
Baca juga: 8 Perusahaan Kakap Batu Bara Meraup Untung Hingga Rp101 Triliun
Khusus untuk pengembangan pembangkit Geothermal, ada PTLP Sorik Merapi (195 MW), PTLP Sokoria (30 MW), dan Patuha (55 MW). Sedangkan, pembangkit Hidro ada PLTA Jatigede (110 MW), PLTA Peusangan (88 MW), PLTA Asahan III (174 MW), PLTA Cisokan (1.040 MW).
Direktur Panas Bumi Ditjen Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Harris Yahya menambahkan, panas bumi dan air memang dua jenis EBT yang bisa menjadi andalan ke depan. Mengingat, potensi sumber energi itu sangat besar.
Namun, pihaknya mengakui bahwa diperlukan kajian lebih mendalam untuk mengukur demand, suplai dan keandalan sumber EBT untuk mereduksi emisi karbon.(OL-11)
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034 dinilai berpotensi menghambat momentum Indonesia dalam merealisasikan transisi energi.
Penelitian dan pilot project perlu digencarkan untuk menyesuaikan algoritma machine learning dengan kondisi geologi Indonesia.
Seluruh sumber energi untuk menghasilkan hidrogen masih berkaitan dengan bawah permukaan bumi .Geofisika menjadi salah satu disiplin ilmu yang dapat mengidentifikasinya.
PERUSAHAAN tambang Mitrabara Adiperdana memperluas kegiatan usaha di bidang energi baru terbarukan, industri agro, infrastruktur, dan jasa pertambangan.
Selain fasilitas perpajakan, APBN juga dialokasikan ke berbagai kementerian/lembaga untuk mendukung aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
Indonesia dan Swiss berkomitmen untuk terus mempererat kerja sama dalam pengembangan energi bersih melalui PLTA berkelanjutan.
Masyarakat di sekitar wilayah jaringan diajak aktif peduli lingkungan melalui program tukar sampah dengan internet.
PEMERINTAH membatalkan rencana kebijakan diskon tarif listrik 50 persen tahap kedua untuk Juni-Juli 2025.
Pemerintah berencana kembali menggulirkan program diskon tarif listrik sebesar 50% bagi pelanggan rumah tangga dengan daya di bawah 1.300 volt ampere (VA).
Indonesia diproyeksikan akan menjadi net importer gas fosil pada 2040, hingga dampak kesehatan dan lingkungan yang meningkat di sekitar pembangkit.
Pendidikan kritis soal transisi energi bersih terbarukan pun semakin krusial. Sebab, krisis iklim menjadi tantangan yang akan semakin masif dihadapi generasi muda di masa mendatang.
Pengesahan RUPTL juga menunjukkan komitmen Pemerintah dalam mewujudkan kedaulatan energi dan transisi energi di Tanah Air.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved