Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Prospek Perdagangan Berjangka Komoditi di Jawa Barat Bagus

Bayu Anggoro
16/9/2022 22:20
Prospek Perdagangan Berjangka Komoditi di Jawa Barat Bagus
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memantau harga dan ketersediaan komiditi di pasar tradisional di Kabupaten Bandung, Jawa Barat(ANTARA FOTO/Raisan Al Faris)

TINGKAT pertumbuhan nasabah perdagangan berjangka komoditi cukup baik meski ekonomi dalam kondisi yang tidak menentu. Salah satunya
terlihat dari kinerja PT International Business Futures (IBF), salah
satu pialang berjangka di Jawa Barat yang semakin mengokohkan posisinya
dengan mencetak 180.186,70 lot hingga semester I 2022 ini.

Direktur Utama IBF, Ernawan Sukardi, mengatakan, kinerja perusahaannya
ini mengalami peningkatan sebesar 175% dibandingkan semester I 2021.
Dari jumlah itu, hampir 50% lebih berasal dari Kota Bandung.

Hal ini menunjukkan tingkat kepercayaan nasabah di Jawa Barat yang
tinggi kepada IBF. "Jawa barat menjadi basis IBF dalam mengepakkan sayap ke daerah lainnya," katanya, Jumat (16/9).

Saat ini IBF berencana memperluas ekspansi ke Pekanbaru, Surabaya dan Semarang.

Menurutnya, kunci keberhasilan IBF di industri perdagangan berjangka
komoditi adalah komitmen memegang kepercayaan nasabah. "Trust menjadi
salah satu nilai perusahaan yang diimplementasikan dengan layanan yang
lengkap terutama soal edukasi risiko kepada setiap nasabah," katanya.

Tak hanya itu, pihaknya juga meminta setiap mitra wakil pialang
berjangka yang join di IBF untuk menandatangani pakta integritas yang
menyatakan bahwa mereka harus menjalankan kode etik bisnis menurut
Peraturan Perusahaan dan Peraturan di industri Perdagangan Berjangka
Komoditi.

Ernawan mengungkapkan bahwa pada Januari-Agustus 2022, IBF masuk dalam 10 besar pialang teraktif di Indonesia. Sampai akhir Desember 2022 menargetkan total volume transaksi mencapai 400.000 lot.

Pada 2023, IBF menargetkan menduduki posisi 5 besar sebagai pialang
teraktif di Indonesia. "Kami ingin menjadi yang terdepan bukan hanya
sebagai yang terbesar dari sisi bisnis melainkan terkuat dalam meraih
kepercayaan masyarakat," kata Ernawan.

Komisaris Utama IBF, Budiman Wijaya, menambahkan, saat ini perusahaan
Industri Perdagangan Berjangka sedang mengalami krisis kepercayaan
akibat ulah pialang yang kurang bertanggung jawab. Oleh karena
itu peran sumber daya manusia menjadi penting bila ingin menuju
perusahaan pialang berjangka yang terpercaya.

"IBF memiliki moto transaksi terbaik, kepercayaan melekat kuat. Ini
menjadi landasan kami dalam berbisnis hingga hari ini," tandasnya. (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya