Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Luhut Targetkan RI Bisa Operasikan 21 GW Pembangkit EBT di 2023

Insi Nantika Jelita
02/9/2022 11:09
Luhut Targetkan RI Bisa Operasikan 21 GW Pembangkit EBT di 2023
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.(Antara )

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia menargetkan mengoperasikan 21 gigawatt (GW) pembangkit listrik terbarukan di 2023.

Hal ini disampaikan saat dihadapan Utusan Khusus Amerika Bidang Iklim John Kerry pada Forum Dialog Tri Hita Karana di Bali, Kamis (1/9). “Indonesia merupakan salah satu negara dengan konsumsi energi yang tinggi, berkat pengembangan ekonomi yang kuat," ujar Luhut dalam keterangannya.

Ia kemudian menyampaikan bahwa Indonesia saat ini tengah mendorong penggunaan kendaraan listrik demi perbaikan kualitas udara, khususnya di kota besar seperti Jakarta. Serta, mengejar target 2 juta kendaraan listrik di 2025. “Saya janjikan kepada anda Pak John, dalam beberapa tahun ke depan Indonesia akan lebih baik, dengan penggunaan kendaraan listrik, dan juga penetapan B40 (biodiesel 40%),” bilangnya.

Luhut menambahkan bahwa Indonesia saat ini mengembangkan teknologi dan investasi di sektor energi terbarukan. Untuk mendukung hal tersebut dirinya menyebutkan bahwa pemerintah tengah menyusun regulasi yang mendukung hal tersebut. "Saya ingin segera melihat ada aksi nyata yang dijalankan secara cepat untuk mengatasi permasalahan iklim,” tegasnya.

Menko Marves menekankan sebagai Presidensi G20, Indonesia saat ini memegang tampuk kepemimpinan terkait percepatan transisi energi terbarukan serta memastikan ketersediaan bahan pangan, keanekaragaman hayati, lapangan pekerjaan dan lainnya.

“Percepatan yang kami lakukan membutuhkan dukungan para pemimpin dunia, tidak hanya untuk pendanaan, namun juga terkait teknologi dan kapasitas manusia. Harapan saya Presidensi Indonesia pada KTT G20 dapat membantu mewujudkannya,” pungkas Luhut.

Dalam kesempatan yang sama, John Kerry menyebutkan pemanfaatan teknologi diperlukan dalam pengembangan energi baru terbarukan (EBT). Ia juga menambahkan sektor EBT menjadi pasar empuk global yang mesti dioptimalkan. "Cara kita memanfaatkan teknologi dan energi ini sangat penting. Ini juga merupakan pasar terbesar, kenapa? Karena ini memiliki dampak langsung pada keseharian kita," ucapnya.

"Bagaimana kita menggunakan energi pada rumah kita, pada kendaraan kita, pola transportasi, semua akan berubah,” tambah Kerry.

Ia kemudian menjelaskan bahwa Amerika Serikat tengah membuat regulasi yang menargetkan di 2035 hanya kendaraan listrik yang boleh beroperasi di negara tersebut.

Kerry kemudian berujar Indonesia memiliki potensi yang besar dalam pengembangan EBT yang bisa menghasilkan banyaknya penciptaan lapangan pekerjaan pada sektor energi baru.

"Serta menunjukkan bahwa penggunaan energi fosil bukanlah untuk masa depan, transisi perlu segera dimulai,” tuturnya. (OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya