Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Mentan Paparkan 3 Strategi Atasi Krisis Pangan Global

Despian Nurhidayat
31/8/2022 16:47
Mentan Paparkan 3 Strategi Atasi Krisis Pangan Global
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kanan)(ANTARA/MUHAMMAD ADIMAJA)

KEMENTERIAN Pertanian saat ini akan menjalankan strategi baru untuk menghadapi krisis pangan global. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, strategi baru memang perlu disusun karena pembangunan pertanian saat ini sedang dihadapkan pada berbagai masalah.

Setidaknya, terdapat tiga strategi utama yang akan dijalankan oleh Kementan. Pertama, Peningkatan kapasitas produksi untuk komoditas yang mengendalikan inflasi, seperti cabai dan bawang. Lalu peningkatan kapasitas produksi juga akan dilakukan untuk menekan impor.

“Untuk menekan impor maka kita akan tingkatkan kapasitas produksi kedelai, gula tebu, dan daging sapi,” ungkapnya dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi IV DPR RI, Rabu (31/8).

Strategi kedua, Kementan akan mengembangkan komoditas-komoditas yang dijadikan sebagai subtitusi impor. Untuk pengganti gandum, Kementan akan mendorong budidaya ubikayu, sorgum, dan sagu. Sementara untuk gula tebu, akan difokuskan untuk mengembangkan gula non tebu, seperti stevia, aren, dan lontar.

“Untuk pengganti daging sapi, kita akan kembangkan daging kambing, domba, itik, dan ayam lokal,” kata Syahrul.

Sementara strategi ketiga yang akan dilakukan adalah peningkatan ekspor. Komoditas-komoditas yang akan diprioritaskan adalah sarang burung walet, porang, ayam, dan telur.

Baca juga: Luhut Waspadai Tingginya Inflasi dari Pangan dan BBM

Syahrul mengakui, tantangan yang dihadapi saat ini memang luar biasa sehingga diperlukan kerja sama semua pihak.

“Tantangan pertanian ke depan tidak ringan. Tahun 2023 itu menurut IMF (International Monetary Fund) dan Bapak Presiden (Joko Widodo) bahwa yang akan dihadapi adalah bukan sesuatu yang biasa-biasa saja,” tegasnya.

Indonesia, menurut Syahrul baru saja mendapatkan penghargaan dari International Rice Research Institute (IRRI) atas ketangguhan sistem pangan dan pertanian dalam menghadapi tantangan yang tidak biasa. Indonesia juga mendapat pengakuan atas keberhasilannya mencapai swasembada beras selama tiga tahun terakhir.

“Penghargaan itu merupakan pengakuan terhadap capaian kinerja selama ini dan sekaligus menjadi penyemangat kita dalam hadapi krisis pangan global,” pungkas Syahrul. (A-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya