Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengingatkan seluruh pemerintah daerah dan masyarakat mewaspadai ketidakmampuan negara lain dalam mengendalikan perekonomian dan inflasi agar tidak ikut mempengaruhi kondisi perekonomian dalam negeri.
"Ekonomi Indonesia tumbuh cukup baik, namun yang perlu diwaspadai adalah ketidakmampuan negara-negara lain mengatasi pandemi COVID-19. Mereka tidak sesukses Indonesia dan ketidakmampuan mereka untuk menjaga ekonominya bangkit seperti Indonesia ini," kata Mendagri Tito Karnavian saat membuka Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah di Jakarta Selasa (30/8).
Menurut Tito, ketidakmampuan negara lain dalam mengendalikan perekonomian dan inflasi tersebut bisa berdampak kepada Indonesia karena Indonesia merupakan bagian dari sistem ekonomi global.
Mendagri mencontohkan seperti China, Hong Kong, Australia, dan Jepang yang masih sibuk mengendalikan pandemi COVID-19 sehingg tentu saja berdampak pada perekonomian negara tersebut.
Kemudian, krisis perang yang terjadi antara Rusia dengan Ukraina, sementara Rusia merupakan negara besar dan salah satu pemasok komoditas dunia seperti bahan bakar, energi dan gandum.
Tito Karnavian melanjutkan negara-negara barat dan Eropa merespons dengan menjatuhkan sanksi embargo terhadap Rusia. Kondisi tersebut membuat pasokan global terganggu, inflasi komoditas, dan Indonesia juga ikut terdampak pengaruh global tersebut.
"Berhadapan krisis Rusia-Ukraina memang perang ini jauh di sana, tapi Rusia pemain besar, rule of game politik dan ekonomi internasional. Kalau perangnya antara negara kecil mungkin tidak terlalu berdampak, tetapi Rusia pemasok energi BBM nomor 4 dunia, penguasa gandum nomor 2 dunia," ucapnya.
Oleh karena itu, Mendagri mengingatkan semua pihak terutama pemerintah daerah untuk selalu waspada terhadap pengaruh ekonomi dunia. Hal itu karena kontribusi pemerintah daerah dalam mengendalikan harga di masing-masing daerah berdampak besar dalam mengendalikan inflasi nasional. (Ant/OL-12)
Pada pertengahan Juni 2025, harga beras di beberapa pasar tradisional Kabupaten Deli Serdang naik hingga 3,4% dibanding bulan sebelumnya.
Reorientasi belanja daerah sebagai bantalan fiskal yang tangguh dapat menjadi strategi lain guna mengendalikan inflasi daerah.
BANK Indonesia(BI) mempertahankan suku bunga acuan atau BI rate di angka 5,50%. Keputusan itu diambil melalui Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 17-18 Juni 2025
LEMBAGA Penyelidik Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) menilai Bank Indonesia perlu mempertahankan tingkat suku bunga acuan, BI Rate
Gigih mengatakan merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Mei silam, perekonomian Jatim pada Triwulan I-2025 tumbuh sebesar 5,00%.
Ekonom Bright Institute Awalil Rizky menilai inflasi yang rendah hingga terjadinya deflasi berulang merupakan indikasi negatif bagi perekonomian Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved