Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
DALAM mewujudkan visinya sebagai ‘Best Bank for A Better World’, Bank DBS Indonesia kembali menggaungkan ‘Live more, Bank less’, kampanye yang mendorong nasabah agar lebih menikmati hidup tanpa perlu dirumitkan dengan urusan perbankan.
Prinsip ini mengukuhkan komitmen Bank DBS Indonesia untuk tidak hanya sekadar bank, tetapi juga berevolusi menjadi perusahaan startup, teknologi, serta pejuang keberlanjutan lingkungan dan sosial.
Peluncuran kampanye ‘Live more, Bank less’ ini bertepatan dengan hari jadi Bank DBS Indonesia yang telah berkiprah di Tanah Air sejak 1989.
Dalam keterangan pers, Jumat (19/8), President Director, PT Bank DBS Indonesia, Paulus Sutisna, mengatakan, “Slogan ‘Live more, Bank less’ yang diluncurkan 2018 silam telah berhasil memosisikan DBS Group sebagai salah satu pemimpin transformasi bank digital di Asia, termasuk Indonesia."
Baca juga: Perbankan Dominasi Sektor Keuangan, Kemenkeu: Cermin Ketimpangan
"Melalui penerapan layanan digital banking andalan yang pintar, intuitif, dan inovatif, perbankan digital yang fokus pada nasabah dinilai sangat relevan saat ini, apalagi didukung dengan cepatnya adopsi teknologi di seluruh sektor termasuk industri finansial," jelasnya.
"Hal ini juga turut memacu semangat Bank DBS Indonesia untuk terus berevolusi menjadi sebuah perusahaan teknologi yang diiringi dengan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi, masyarakat, serta lingkungan. Jadi tidak hanya sebagai institusi perbankan konvensional saja," jelas Paulus.
Bank DBS Indonesia melihat bahwa dunia memerlukan bank yang berbeda pascapandemi, berfokus pada inovasi teknologi dan isu keberlanjutan.
Saat ini dunia telah berubah menjadi lebih digital dari sebelumnya sehingga mengakibatkan permintaan konsumsi kian meningkat drastis, serta membuat sarana bank secara fisik kian tergantikan dan semakin tak terlihat (invisible).
Selain itu, Bank DBS Indonesia juga meyakini bank perlu lekas mengambil tindakan guna mengatasi perubahan iklim dan permasalahan sosial.
Digalakkan di enam negara termasuk Indonesia, kampanye ‘Live more, Bank less’ merangkum beberapa aspek mengenai bagaimana Bank DBS Indonesia mewujudkan visinya sebagai bank yang berbeda. (RO/OL-09)
GUBERNUR Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menerima kunjungan Gubernur Banten, Andra Soni di Surabaya sebagai upaya bersinergi menguatkan perekonomian antar daerah.
Kejagung dinilai menggunakan pasal keranjang sampah dalam pengusutan kasus dugaan korupsi terkait pemberian kredit oleh Bank DKI Jakarta dan BJB pada Sritex
Sektor perbankan di Indonesia tengah menghadapi tantangan besar dalam mengadopsi teknologi data streaming—sebuah inovasi yang memungkinkan pemrosesan dan analisis data secara real-time
KEMENTERIAN BUMN resmi menunjuk Rivan A. Purwantono sebagai anggota Direksi baru PT Jasa Marga (Persero) Tbk dalam RUPS yang digelar pada Rabu (7/5).
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Hery Gunardi melihat peluang besar performa perseroan akan semakin lincah (agile) di bawah Danantara.
MASYARAKAT modern di perkotaan telah mengenal gaya hidup yang menerapkan prinsip islami, tidak hanya makanan, tetapi juga gaya berpakaian, wisata, dan bahkan perbankan.
Kabar keterlibatan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) dalam rencana akuisisi GoTo oleh Grab menandai fase baru peran negara dalam menjaga kedaulatan digital.
Ketika anak terlalu sering melihat konten negatif yang muncul seperti kekerasan mereka bisa menganggap hal tersebut sebagai sesuatu yang biasa atau wajar.
Inklusi tanpa pemahaman yang cukup justru akan memperbesar potensi kerugian.
Program ini menggelar pelatihan kewirausahaan, pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), dan literasi digital untuk anak muda.
Harus ada upaya mendorong riset dan inovasi AI yang relevan dengan kebutuhan bangsa, serta menjaga etika dan nilai dalam teknologi.
Dunia kerja masa depan menuntut kemampuan berpikir mandiri, fleksibel, dan melek teknologi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved