Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
Kopi menjadi komoditas yang semakin penting di kawasan sekitar Danau Toba, seiring dengan besarnya peran komoditas tersebut mengangkat kesejahteraan petani dan perekonomian di wilayah tersebut.
Saat ini banyak kafe yang menawarkan kopi arabika yang dihasilkan dari kawasan Danau Toba, sehingga permintaan kopi yang diproduksi dari wilayah ini pun mengalami kenaikan.
Salah satu petani kopi yang tinggal di Desa Sihaporas, Kecamatan Pematang Sidamanik, Kabupaten Simalungun, Reni Marpaung (46), mengungkapkan bahwa saat ini dia tidak mengalami kesulitan untuk menjual kopi-kopi yang dihasilkan dari lahan keluarganya.
Karena itu pula, kopi yang ditanamnya perlahan-lahan menjadi sumber pendapatan utama bagi keluarga. Apalagi, saat ini para petani bisa melakukan pemanenan 2 minggu sekali seiring dengan peremajaan tanaman kopi dengan memanfaatkan varietas unggul yakni jenis Komasti.
Sebelumnya, para petani tidak bisa berharap banyak ketika mereka menanam varietas lokal, yakni kopi sigarar utang.
“Kami sekarang sangat terbantu dengan kopi. Dulu kopi hanya sebagai tanaman pelengkap, yang ditanam di sela-sela tanaman lain seperti jagung, cabai, dan sebagainya. Sekarang, kopi justru yang paling menguntungkan dibandingkan dengan tanaman lain setelah kami dibina oleh PT Toba Pulp Lestari Tbk,” kata dia.
Dia menyebutkan, dalam dua minggu sekali, dia bisa memanen kopi yang ada di lahannya seluas sekitar 4.000 meter persegi. Dari panen itu, Reni bisa meraup sekurang-kurangnya Rp 1,5 juta dari penjualan kopi yang telah menjadi green bean.
Para petani lain pun juga bisa memperoleh hasil yang kurang lebih sama dengan yang diperoleh Reni. Hal ini karena para petani kopi di wilayah tersebut menggunakan varietas kopi Komasti yang berasal dari Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Jember, Jawa Timur.
Adapun varietas kopi yang saat ini mulai banyak ditanam oleh petani kopi di desa ini adalah Komasti. Varietas tersebut saat ini menjadi primadona petani karena bisa berbuah hanya dalam rentang waktu 1,5 tahun sejak penanaman.
Sementara itu benih lokal baru bisa berbuah paling cepat 2 tahun. Itu pun jika tidak terkena penyakit yang kerap menyerang tanaman kopi, seperti karat daun.
Sementara itu petani lainnya, Fitri Barimbing (38), menyebutkan, dengan kopi, pendapatan keluarga menjadi lebih stabil. Dia bisa menabung untuk memenuhi berbagai keperluan dari hasil penjualan kopi.
“Bahkan kalaupun anak ingin sekolah tinggi, kami sudah siap karena kopi yang kami tanam ini bisa diandalkan hasilnya,” kata Fitri.
Fitri juga mengungkapkan, para petani di wilayahnya mulai mengalami perbaikan kesejahteraan dari kopi semenjak menjalin kemitraan dengan PT Toba Pulp Lestari Tbk. Perusahaan produsen bubur kertas ini banyak memberikan pendampingan dan pelatihan untuk para petani agar bisa menghasilkan kopi yang memiliki produktivitas tinggi.
“Saya melihat sendiri, kopi-kopi yang kami tanam menjadi lebih produktif dan lebih menghasilkan setelah kami mengimplementasikan teknik penanaman yang diajarkan oleh TPL,” kata Fitri.
Sekolah Kopi TPL Community Development / Corporate Social Responsibility Officer PT Toba Pulp Lestari Tbk Tasya Sirait mengungkapkan, perusahaan memang memiliki program untuk memberdayakan para petani kopi di kawasan Danau Toba yang diberi nama Sekolah Kopi.
Tak hanya mengajarkan cara roasting dan penyajiannya, Sekolah Kopi TPL juga mengajarkan para petani kopi teknik menanam yang baik agar kopi yang ditanam bisa menghasilkan lebih maksimal. Untuk peng
“Sebelum kami memberikan bantuan, kami melakukan survei dulu ke lahan yang digunakan oleh petani, serta melihat berbagai kendala yang dihadapi. Setelah itu, kami memberikan bantuan sekaligus pelatihan dan pendampingannya,” kata Tasya.
Beberapa teknik yang diajarkan oleh TPL ke petani kopi adalah penanaman dan pemeliharaan. Bagaimanapun, agar lebih produktif, tanaman kopi harus dikelola dengan baik.
Hingga saat ini PT TPL membina tak kurang dari 200 petani kopi yang ada di sekitar Danau Toba, seperti halnya di Kabupaten Simalungun, Kabupaten Toba, Kabupaten Humbang Hasundutan, serta Kabupaten Tapanuli Utara. (RO/OL-12)
Ajang ini sebagai wujud komitmen berkelanjutan perusahaan dalam menjalankan inisiatif Corporate Citizenship melalui pilar pendidikan sebagai pilar terbesar.
DI tengah meningkatnya kebutuhan akan akses pendidikan berkualitas bagi keluarga urban, peran pengembang properti dalam menghadirkan fasilitas pendidikan modern menjadi semakin vital.
Sebelumnya di hari yang sama, surat kabar Kamboja The Khmer Times melaporkan bahwa Kamboja juga menutup sementara seluruh 260 sekolah di provinsi Oddar Meanchey.
Kondisi udara Pekanbaru diselimuti kabut asap karhutla, imbauan Wali Kota Pekanbaru terhadap pihak sekolah agar murid memakai masker.
PERJALANAN Lazismu sebagai lembaga amil zakat nasional memasuki usianya yang ke-23, tepatnya jatuh pada 4 Juli 2025.
Pendekatan sekolah terhadap siswa pada hari pertama bisa menjadi penentu bagaimana anak akan menjalani proses pendidikan selanjutnya.
ASIA Pacific Championship Rally (APRC) 2025 bersama Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Rally Putaran 3 dipastikan akan digelar di perkebunan teh milik PTPN IV PalmCo Kebun Toba Sari, Simalungun
Variasi kedalaman ekstrem ini menunjukkan adanya kemiringan topografi dasar danau yang curam di Danau Toba.
Penyebab kekeruhan air Danau Toba kemungkinan dikarenakan adanya perputaran air akibat angin kencang yang menyebabkan air di dasar beserta endapannya naik ke permukaan.
Ruas tol Kutepat yang juga merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) akan memangkas waktu tempuh dari Medan menuju Danau Toba yang semula enam jam menjadi hanya dua jam.
Pemkab akan memberikan pelatihan bagi masyarakat untuk mengolah eceng gondok menjadi pupuk organik maupun menjadi kerajinan tangan.
Audi Sitorus menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Toba siap mendukung hal-hal yang sifatnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved