Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
BADAN Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggelar kegiatan Mari Cerita Tentang Bakti (Martabak) bersama Menteri Kominfo Johnny G Plate. Martabak diikuti oleh 18 pemimpin redaksi (Pemred) media nasional di Ayana Hotel Labuan Bajo, Sabtu (13/8).
Visi pemerintah pada 2045 yaitu Indonesia menjadi negara dengan perekonomian terbesar kelima. "Guna mewujudkan visi tersebut, kita perlu mengoptimalisasi berbagai tren dan peluang penting yang muncul untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi. Salah satunya adopsi teknologi informasi dan digital," ungkap Dirut Bakti Anang Latif saat memberikan sambutan kegiatan Martabak edisi Pemred bersama Menteri Kominfo.
Anang menjelaskan hal ini sejalan dengan berbagai studi yang menunjukkan bahwa Indonesia juga memiliki potensi ekonomi digital yang luar biasa. "Indonesia diakui sebagai negara dengan posisi yang baik untuk menjadi the next digital-hub di Asia Tenggara," ungkap Anang.
Valuasi ekonomi digital Indonesia jika dilihat berdasarkan gross merchandise value diperkirakan sekitar US$70 miliar pada 2021 dan akan menjadi US$146 miliar pada 2024. Menurutnya, dengan percepatan transformasi digital, valuasi ekonomi digital Indonesia pada 2030 bahkan bisa mencapai US$330 miliar.
Ia juga menuturkan potensi pertumbuhan ekonomi digital ini tidak terbatas di area perkotaan. Ada potensi pergeseran pertumbuhan ekonomi digital dari kota metropolitan ke daerah nonmetropolitan.
Anang meyakini ekonomi digital di daerah nonmetropolitan diperkirakan akan tumbuh lima kali lipat pada 2025 dan semakin memperbesar ekonomi digital Indonesia. Bakti sebagai Badan Layanan Umum Kementerian Kominfo telah mengupayakan banyak hal untuk mengoptimalisasi peluang tersebut, khususnya di daerah Terdepan, Tertinggal, dan Terluar (3T).
Bakti telah mengerjakan berbagai proyek infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK), baik yang di darat seperti Base Transceiver Station (BTS) dan akses internet, serat optik Palapa Ring yang melintasi laut, maupun layanan satelit yang berada di luar angkasa. Saat ini Bakti menyediakan infrastruktur BTS di 1.682 lokasi dan melakukan upgrade layanan ke 4G. Bakti juga sedang menuntaskan kebutuhan sinyal 4G di 9.113 desa/kelurahan melalui penyediaan BTS 4G di 7.904 lokasi.
Layanan akses tnternet tersedia di 15.878 lokasi layanan dengan proporsi terbanyak digunakan untuk layanan pendidikan, kantor pemerintahan, dan pelayanan kesehatan. Untuk Palapa Ring, sebagai jaringan tulang punggung yang telah dibangun sepanjang 12.229 KM, telah menghubungkan 57 kabupaten/kota. Rencananya, Bakti meningkatkan utilitas dan resiliensi Palapa Ring dengan menambahkan serat optik yaitu Palapa Ring Integrasi sepanjang 11.258 km.
Sedangkan untuk satelit, Bakti tengah menyiapkan Satria-1 dengan kapasitas 150 Gbps yang direncanakan meluncur pada kuartal kedua 2023. Satelit Satria-1 akan memiliki backup, yaitu Hot Backup Satellite (HBS) dengan kapasitas 80 Gbps yang disiapkan untuk meluncur juga pada kuartal kedua 2023. "Ke depan, Bakti akan meluncurkan Satria-2 untuk mencukupi kebutuhan kapasitas satelit. Satria-2 akan hadir dengan kapasitas 300 Gbps," tuturnya
Dijelaskan Bakti tidak hanya menyediakan infrastruktur TIK, tetapi juga mengupayakan pemanfaatan maksimal dari infrastruktur yang ada, melalui penyediaan solusi ekosistem, seperti pada ekosistem di sektor pendidikan, literasi digital, kesehatan, pariwisata, UMKM/e-commerce, dan e-government. "Kami menyadari penyediaan infrastruktur dan solusi ekosistem ini memerlukan sinergi dengan berbagai stakeholders, seperti kementerian/lembaga, pemerintah daerah, industri telekomunikasi, start-up, komunitas dan masyarakat," imbuhnya
Karena itu, lanjut Anang, Bakti akan terus proaktif dalam melakukan pembangunan dan sinergi yang diperlukan agar visi utama dapat terwujud, yaitu menjembatani kesenjangan digital untuk masa depan Indonesia yang lebih baik. Hadir pada kegiatan Martabak Edisi Pemred antara lain para Direktur Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Pemimpin Redaksi dari berbagai media seperti Metro TV, Harian Kompas, Kompas.com, Kompas Tv, Tempo, Investor Daily, Beritasatu.com, CNN Indonesia, CNBC, Media Indonesia, Bisnis Indonesia, Liputan6.com, MNC Media, Kontan, Tribun News, Antara News, RRI. (RO/OL-14)
Masyarakat di sekitar wilayah jaringan diajak aktif peduli lingkungan melalui program tukar sampah dengan internet.
Aplikasi pesan singkat WhatsApp para akademisi yang menolak Revisi Undang-Undang KPK pada 2019 sempat diretas dan mendapat telepon dari nomor asing.
Dengan demikian, serangan terhadap OMS makin meluas ke daerah, tidak hanya terpusat di kota-kota besar saja.
PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat) menghadirkan layanan internet berbasis satelit di Puskesmas Mayau, Kecamatan Pulau Batang Dua, Kota Ternate, Maluku Utara.
Dengan desentralisasi jaringan ini, latensi dipastikan turun drastis serta membuka jalan bagi akses data yang lebih mulus dan responsif.
Tahukah kalian bagaimana komunikasi dilakukan manusia sebelum ada ponsel? Berikut penjelasannya.
Berbagai isu penting seperti gagasan "Leadership 5. 0," dampak dari AI terhadap perubahan angkatan kerja, serta kebutuhan untuk peningkatan keterampilan di era ekonomi digital
Perkembangan ekonomi digital nasional, khususnya di sektor jasa keuangan, perlu diimbangi dengan peningkatan pengetahuan dan kemampuan talenta-talenta digital yang terlibat di dalamnya.
Pendidikan berkelas dunia berfokus pada pengembangan Digital Technopreneur untuk talenta muda yang mampu memadukan teknologi dan jiwa kewirausahaan.
Di tengah situasi yang penuh tantangan saat ini, ekonomi digital dan data center menjadi salah satu sektor industri prioritas yang berpotensi besar terhadap investasi.
Berdasarkan laporan e-Conomy SEA 2024 oleh Google Indonesia, sektor ini diproyeksikan menjadi tulang punggung ekonomi digital Tanah Air dengan nilai mencapai US$65 miliar
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) mengambil langkah strategis dalam pengembangan ekosistem kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved