Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Pengamat: Pemerintah Blunder Jika Naikkan BBM Dalam Kondisi Saat Ini

Despian Nurhidayat
13/8/2022 11:00
Pengamat: Pemerintah Blunder Jika Naikkan BBM Dalam Kondisi Saat Ini
Ilustrasi(MI/Denny S)

PEMERINTAH telah memberikan sinyal harga BBM dalam waktu dekat akan mengalami kenaikan. Sinyal disampaikan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia bahwa masyarakat harus bersiap jika nantinya harga BBM akan naik.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan, kenaikan BBM di masa seperti saat ini akan menjadi kebijakan yang salah. Pasalnya, ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh pemerintah untuk meredam kenaikan BBM ini.

"Kalau pemerintah tidak melakukan realokasi anggaran yang signifikan dan memanfaatkan windfall penerimaan dari komoditas untuk menambah subsidi energi, maka kenaikan harga BBM bisa blunder ke masyarakat," ungkapnya kepada Media Indonesia, Sabtu (13/8).

Menurut Bhima, saat ini mega proyek infrastruktur saja masih terus berjalan, belanja kementerian atau lembaga saja belum dipangkas secara signifikan dan masih terdapat dana PEN yang dapat digeser untuk menambah kuota subsidi BBM.

Selain itu, inflasi IHK (Indeks Harga Konsumen) saja saat ini dikatakan telah mendekati angka 5% yang membuat berbagai komoditas pangan naik, sehingha kenaikan BBM akan semakin membuat masyarakat terpuruk.

"Sekarang saja inflasi mendekati 5%, apalagi BBM subsidi naik. Coba pemerintah pertimbangkan lagi daya beli masyarakat miskin dan rentan miskin," ujar Bhima.

Dia pun menyarankan bahwa pemerintah harus segera membuat klarifikasi atas isu kenaikan BBM ini. Pasalnya, jika Presiden Joko Widodo menginginkan agar inflasi terkendali, maka kenaikan harga BBM sebaiknya ditahan terlebih dahulu. (OL-13)

Baca Juga: Bertemu Jokowi, Bamsoet Minta Cabut Subsidi BBM dan Alihkan jadi Bantuan Tunai



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya