Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

IHSG Hari Ini Dibuka Melemah ke Posisi 7.073,38

 Ficky Ramadhan
10/8/2022 10:50
IHSG Hari Ini Dibuka Melemah ke Posisi 7.073,38
Karyawan berjalan di dekat layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta.(ANTARA FOTO/Aprillio Akba)

PERGERAKAN Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Rabu (10/8) dibuka melemah 29,5 poin atau 0,42 persen ke posisi 7.073,38. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 6,08 poin atau 0,6 persen ke posisi 1.002,63.

Riset KB Valbury sekuritas mengatakan, bahwa IHSG diperkirakan bergerak mixed dengan peluang menguat pada perdagangan hari ini, di tengah beragamnya katalis baik dari internal maupun eksternal bagi pasar BEI.

Sentimen dari dalam negeri, pencapaian pertumbuhan ekonomi Indonesi di Kuartal II 2022, dapat menumbuhkan kepercayaan kalangan pelaku pasar akan prospek investasi di Indonesia.

Pertumbuhan ekonomi 5,44 persen pada kuartal II 2022 menjadi sebuah capaian impresif yang melampaui perkiraan optimistis pemerintah.

"Pemerintah pun optimis pertumbuhan ekonomi kuartal III 2022 lebih tinggi dari kuartal II 2022 sebesar 5,44 persen," tulis Tim Riset KB Valbury Sekuritas dilansir dari laman resmi.

Baca juga: Pengertian Pasar Modal, Fungsi, Instrumen, dan Contoh

Hal ini melihat berbagai data seperti sektor manufaktur dan perdagangan yang semakin pulih. pemulihan aktivitas ekonomi sudah jauh lebih baik jika dibandingkan dengan kondisi sebelum pandemi. Artinya, aktivitas ekonomi masyarakat sudah meningkat bila dibandingkan dengan sebelum pandemi Covid-19.

Sementara itu, dari eksternal, Pelaku pasar tetap fokus pada kebijakan the Fed terkait dengan potensi kenaikan suku bunga.

Kendati the Fed menegaskan prioritasnya untuk menangani inflasi dan mengindikasikan bahwa suku bunga acuan sudah berada di level netral, yaitu di kisaran 2,25 persen-2,5 persen, serta arah pergerakan ke depan akan disesuaikan dengan perkembangan data ekonomi.

"Ekspektasi pasar mengindikasikan bahwa The Fed sudah mendekati puncak siklus kenaikan suku bunga, sehingga besaran kenaikan ke depan akan lebih dovish," pungkasnya. (Fik/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya