Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Fasilitas Pinjaman Sindikasi untuk Proyek Pelabuhan KPBU Brownfield Pertama di Indonesia 

Mediaindonesia.com
27/7/2022 04:06
Fasilitas Pinjaman Sindikasi untuk Proyek Pelabuhan KPBU Brownfield Pertama di Indonesia 
Penandatangan kerja sama antara IIF dan BNI untuk pembiayaan pembangunan Pelabuhan Anggrek - Gorontalo(MI/HO)

PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) melakukan penandatanganan perjanjian fasilitas pinjaman sindikasi bersama dengan PT Bank Negara Indonesia Persero (BNI) untuk pengembangan Pelabuhan Anggrek - Gorontalo senilai Rp500 miliar dengan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) pada 25 Juli 2022 di Kantor Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Jakarta. 

Penandatanganan kerja sama itu disaksikan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel, dan Dirjen Perhubungan Laut Hendro Sugiatno. 

Dalam perjanjian pinjaman itu, IIF dan BNI masing-masing memberikan kontribusi yang sama yakni sebesar Rp250 miliar. Secara keseluruhan, pengembangan pelabuhan ini memerlukan dana sekitar Rp1,4 triliun.

Baca juga: Menhub: Pembiayaan Proyek KPBU Pelabuhan Anggrek Gorontalo Diteken

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan "Diperolehnya pembiayaan ini membuktikan bahwa dalam semangat idealis yang tinggi, investor tetap mampu mendapat kepercayaan dari perbankan. Dan ini sangat berarti dalam mengurangi beban keuangan negara dalam membiayai pembangunan infrastruktur, khususnya infrastruktur pelabuhan di kawasan Timur."

Presiden Direktur IIF Reynaldi Hermansjah mengungkapkan “Kami berharap dengan adanya proyek Pelabuhan Anggrek-Gorontalo, yang merupakan proyek pelabuhan KPBU brownfield pertama di Indonesia, dapat mendukung kegiatan industri, perdagangan, distribusi dan produksi serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Gorontalo”. 

Adapun Direktur Pelaksana dan Investasi IIF Idhan Harahap menambahkan, “Komitmen kami mendukung pengembangan Infrastruktur di Indonesia, dan semoga Proyek ini bisa berjalan secara efektif dan efisien, agar bisa meningkatkan konektivitas logistik Gorontalo, menciptakan daya saing Indonesia dan memberi dampak positif bagi perekonomian masyarakat Gorontalo dan sekitarnya”.

Pembangunan infrastruktur Pelabuhan Anggrek yang terletak di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo merupakan Proyek pelabuhan KPBU brownfield pertama di Indonesia, karena Pelabuhan Anggrek - Gorontalo telah beroperasi sejak 2000 di bawah Kantor Kantor Unit Penyelenggara Kelas II Pelabuhan Anggrek Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan. Sejak 28 September 2021 pengelolaan pelabuhan Anggrek resmi diserahterimakan ke PT Anggrek Gorontalo Internasional Terminal (AGIT), sebagai  Badan Usaha Pelaksana sebagai tindak lanjut hasil lelang proyek Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) Pelabuhan Anggrek Provinsi Gorontalo.

Wakil Ketua DPR RI Bidang Industri dan Pembangunan, Rachmat Gobel menyampaikan, “Alhamdulillah, kita bersyukur proyek pengembangan Pelabuhan Anggrek - Gorontalo ini sudah akan terwujud. Mewakili masyarakat Gorontalo saya berterima kasih kepada pemerintah pusat dan para pemberi pembiayaan. Pengembangan Pelabuhan Anggrek sudah sangat lama menjadi dambaan masyarakat, karena kapasitas yang ada selama ini sudah tidak mendukung, sehingga arus barang ke Gorontalo menjadi tidak lancar, yang pada gilirannya membuat inflasi relatif tinggi dan membebani perekonomian,  serta menurunkan daya saing Gorontalo,” kata Rachmat.

“Proyek ini akan memperkuat ekosistem pembangunan ekonomi bagi masyarakat Gorontalo. Tinggal bagaimana, semua stake holder mulai dari pemerintah daerah, pelaku usaha, masyarakat, akademisi bersinergi untuk terus mengembangkan ekosistem perekonomian Gorontalo sehingga bisa menjadi tujuan investasi yang menguntungkan,” lanjutnya.

Pembiayaan proyek ini tidak lepas dari Social and Environmental Due Diligence sebagaimana IIF selalu terapkan pada setiap proyek yang dibiayai, sehingga proyek ini telah diakui kekhalayakan sosial dan lingkungannya. Harapan dari pembiayaan pelabuhan ini dapat meningkatkan aktifitas ekonomi di Gorontalo sehingga mengembangkan daerah yang termasuk terdepan, terpencil, dan terluar. (RO/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik