Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengungkapkan, pengembangan tahap pertama Pelabuhan Anggrek di Kabupaten Gorontalo Utara, Gorontalo yang menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) akan segera dimulai.
Pada Senin (25/7), telah dilakukan penandatanganan perjanjian kredit atau pembiayaan antara PT Anggrek Gorontalo Internasional Terminal (AGIT) selaku pengelola pelabuhan atau debitur, dengan PT Bank BNI (Persero) dan PT. Indonesia Infrastructure Finance selaku kreditur. “Kami ditugaskan mengajak swasta untuk mengembangkan pelabuhan. PT AGIT tepat untuk mengembangkan Pelabuhan Anggrek yang dibangun dengan konsep smart port," kata Menhub dalam keterangannya, Selasa (26/7).
Menhub menyampaikan apresiasi ke PT AGIT yang berkomitmen merealisasikan dan mengoperasikan proyek ini meski di tengah pandemi covid-19. Selain itu, Budi juga menyambut baik langkah PT. BNI (Persero) Tbk dan PT. Indonesia Infrastructure Finance yang bersedia memberikan pendanaan dalam proyek tersebut.
Pada kesempatan yang sama Wakil Ketua DPR RI Rahmat Gobel berharap pembangunan pelabuhan yang memiliki potensi penyediaan logistik dan pangan ini, dapat menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi bagi Gorontalo. "Saya sampaikan terima kasih ke jajaran Kementerian Perhubungan dalam hal ini Ditjen Perhubungan Laut, sehingga pembangunan Pelabuhan Anggrek ini dapat terlaksana, " ujar Menhub.
Sementara itu, Direktur Utama AGIT Hiramsyah Sambudhy Thaib mengatakan, proyek ini memiliki tantangan tersendiri. Dengan skema KPBU, pengembalian dana investasi yang dikeluarkan tidak hanya tergantung pada efisiensi pengelolaan pelabuhan, tapi juga ditentukan dari perekonomian dan arus barang di Gorontalo. “Tantangan kami tidak sebatas mengelola pelabuhan saja, tapi bagaimana pelabuhan ini menjadi lokomotif untuk memperkuat perekonomian Gorontalo menjadi destinasi investasi yang menarik," ucapnya.
Pengelolaan Pelabuhan Anggrek dilaksanakan oleh PT AGIT selama kurun waktu 30 tahun, sesuai dengan Perjanjian KPBU Pelabuhan Anggrek antara Kementerian Perhubungan dengan PT. AGIT yang telah ditandatangani pada 2021 lalu.
Pada tahap pertama, pembangunan yang akan dilakukan antara lain, yakni perluasan dermaga, lapangan peti kemas (kontainer), kargo dan fasilitas pendukung lainnya. (OL-12)
PELABUHAN Dumai merupakan salah satu pelabuhan utama di Pulau Sumatra yang memainkan peran strategis dalam arus perdagangan ekspor nasional, khususnya untuk komoditas Crude Palm Oil (CPO) dan produk turunannya.
REVITALISASI jembatan timbang dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas infrastruktur dan menunjang layanan yang lebih akurat, cepat, dan terpercaya di lingkungan pelabuhan.
Pemerintah menekankan pentingnya penerapan sistem manajemen keamanan kapal dan fasilitas pelabuhan.
Segala aktivitas bongkar muat peti kemas di sejumlah pelabuhan di Indonesia Timur, termonitor. Nomor peti kemas, pemilik, kapal pengangkut, dan segala hal terkait termonitor secara digital.
Yang perlu ditambah bukan kapal, melainkan dermaga yakni sekitar 2-5 pasang untuk mengantisipasi 28 kapal yang menganggur agar bisa dimanfaatkan maksimal.
Masih banyak dermaga penyeberangan seperti tipe LCM yang tidak dilengkapi kolam pelabuhan, breakwater, dan fasilitas pemuatan modern seperti moving bridge.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved