Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PT Bank Victoria International Tbk (Bank Victoria) menjalani semester awal tahun 2022 dengan kinerja yang baik meskipun masih terdampak pandemi Covid-19 yang berkepanjangan di Indonesia dan dunia terhadap kondisi perekonomian secara keseluruhan.
Sampai dengan Triwulan II-2022, di tengah gejolak ekonomi dan pasar, Bank Victoria secara konsisten mampu berkembang dan mencatatkan performa yang positif. DPK mencapai Rp18,07 triliun, bertahan dari posisi sebelumnya Rp18,07 triliun pada posisi 31 Desember 2021.
Demikian pula pinjaman yang diberikan meningkat 4,97% menjadi Rp15,41 triliun dari Rp14,68 triliun di periode sebelumnya pada posisi 31 Desember 2021. Rasio likuiditas bank dalam hal ini juga terjaga dengan sangat baik dimana RIM mencapai 84% dari 81% pada posisi 31 Desember 2021.
Pencapaian kinerja operasional itu mempengaruhi kinerja keuangan Bank Victoria. Pendapatan bunga bersih meningkat 126% menjadi Rp313,29 miliar dari Rp138,59 miliar pada 30 Juni 2021, meningkatkan NIM ratio menjadi 3,21% dari periode sebelumnya 1,61% pada 30 Juni 2021.
Selama Triwulan II Bank Victoria berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp71,12 miliar atau mengalami peningkatan sebesar 120% dari periode sebelumnya pada 30 Juni 2021 sebesar Rp32,34 miliar.
Bank Victoria juga mampu menjaga rasio kinerja keuangan utama yang tetap sehat. Kewajiban penyediaan modal minimum (KPMM) meningkat secara YoY menjadi 19,24% pada 30 Juni 2022 dari 16,33%. Tingkat penghimpunan dana murah yang ditunjukkan dari current account savings account (CASA) ratio meningkat secara YoY menjadi 29,62% pada 30 Juni 2022 dari 24,12%.
Tingkat penyaluran kredit juga baik dimana risiko kredit bermasalah yang ditunjukkan dari non-performing loan (NPL) bruto maupun neto secara YoY menurun menjadi 4,11% dan 3,10% pada 30 Juni 2022 dari 6,84% dan 3,79%. Demikian pula rasio kepatuhan tetap terjaga yang ditunjukkan dari tidak adanya pelanggaran batas maksimum pemberian kredit (BMPK).
Baca juga : BI: Permintaan dan Penyaluran Kredit Meningkat Pada Juni 2022
Hasil pemeringkatan Bank Victoria yang dilakukan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) tertanggal 12 April 2022 menetapkan Rating Bank berada pada peringkat idA- (Single A Minus). Hal ini menunjukan bahwa kelayakan investasi pada Bank Victoria termasuk surat berharga yang diterbitkan tergolong baik dan dalam kategori investment grade.
Bank Victoria saat ini tengah melaksanakan transformasi digital, meliputi: Produk dan Layanan Berbasis Digital; Peningkatan Kapabilitas Infrastruktur IT; Penguatan Sumber Daya Manusia; Transformasi Budaya Organisasi; Aliansi dan Kolaborasi Digital; dengan senantiasa mengedepankan penerapan GCG dan Risk Management.
Saat ini Bank Victoria telah memiliki beberapa produk digital antara lain Internet Banking & Mobile Banking (IBMB) dan Deposito Berjangka Online.
Kemudian, dalam rangka memenuhi ketentuan Modal Inti Minimum sebesar Rp3 triliun di akhir tahun 2022, Bank Victoria berkomitmen meningkatkan modalnya secara bertahap dengan langkah-langkah, diantaranya secara organik membukukan laba bersih, pengurangan aset non produktif, maupun anorganik melalui penambahan modal disetor maupun penjajakan kolaborasi dengan partner strategis.
Sampai dengan 30 Juni 2022, berikut adalah realisasi atas upaya pemenuhan Modal Inti Minimum secara organik Bank telah membukukan laba bersih sebesar Rp71,12 miliar serta anorganik melalui penerimaan Dana Setoran Modal sebesar Rp254,5 miliar pada 22 Juni 2022 sehingga pada posisi 30 Juni 2022 modal Inti Bank telah mencapai Rp2,41 triliun.
Selain itu, pada 11 Juli 2022, Bank Victoria telah melakukan pelunasan terhadap Obligasi Berkelanjutan I Bank Victoria Tahap I Tahun 2017 dengan nilai pokok sebesar Rp300 miliar. Pelunasan ini merupakan pemenuhan kewajiban Bank sebagai emiten dan bentuk dari komitmen manajemen dalam melunasi surat hutang secara tepat waktu dan tepat jumlah. (RO/OL-7)
SMRA mencetak sejarah baru dalam kinerja keuangannya untuk tahun buku 2024. Perusahaan properti ini melaporkan lonjakan pendapatan dan laba bersih tertinggi
Sepanjang 2024, MPMX mencatatkan kinerja keuangan yang solid di tengah tantangan makroekonomi dan dinamika industri otomotif.
PT Asuransi Jiwa Taspen (Taspen Life) mencatatkan kinerja keuangan yang solid sepanjang 2024 di tengah tantangan industri dan dinamika pasar.
RUPST Telkom yang akan digelar pada 27 Mei 2025 merupakan momen krusial untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja dan tata kelola perusahaan.
PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) dijadwalkan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2024 pada 27 Mei 2025 mendatang.
Seknas Fitra menyoroti laporan keuangan kuartal I 2025 PT Telkom Indonesia yang mengalami penurunan dari Rp37,4 triliun menjadi Rp36,6 triliun pada kuartal pertama 2025.
Sesuai dengan Anggaran Dasar, Perseroan bergerak dalam bidang Usaha Asuransi Umum Konvensional. Perseroan telah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 29 Desember 2003
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang mengesankan pada kuartal II tahun 2024.
Penghargaan menjadi bukti komitmen perusahaan dalam menciptakan tempat kerja kondusif guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan bisnis perseroan.
PERUSAHAAN pengembang properti PT Intiland Development Tbk (Intiland; DILD) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2023.
Di kuartal 1 2024, Perseroan sukses membukukan peningkatan pendapatan sebesar 14,6% menjadi Rp338,5 miliar, naik dari periode sama tahun sebelumnya.
Laba bersih perseroan juga tercatat tumbuh 20% YoY, dari Rp39,2 miliar di 2023 menjadi Rp47,1 miliar di 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved