Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
DOLAR AS menguat terhadap mata uang lainnya pada Kamis, (14/7) seiring melonjaknya Indeks Harga Konsumen (CPI) AS naik menjadi 9,1% pada Juni tahun-ke-tahun (yoy). Sementara, kurs rupiah ditutup melemah.
Direktur PT.Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengungkapkan, data inflasi AS yang tinggi mendorong ekspektasi pengetatan moneter lebih lanjut dari Federal Reserve AS yang lebih cepat.
"Serta arus safe-haven di tengah meningkatnya kekhawatiran akan resesi," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (14/7).
Inflasi AS yang mencapai 9,1% merupakan tertinggi dalam empat dekade. Ibrahim menyebut, investor berspekulasi apakah pembacaan 9,1% menandai puncaknya.
"Pasar memperkirakan kenaikan suku bunga Fed satu persentase poin bersejarah akhir bulan ini. Presiden Fed Bank of Atlanta Raphael Bostic mengatakan semuanya dalam permainan untuk memerangi tekanan harga," ungkapnya.
Baca juga: Bank Dunia Nilai Positif Perekonomian Indonesia
Pada penutupan sore ini, mata uang rupiah kembali melemah 28 point walaupun sebelumnya sempat melemah 30 point menjadi Rp15.020 dari penutupan sebelumnya di level Rp.14.991.
"Sedangkan untuk perdagangan besok (15/7), mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp15.010 - Rp15.060," ucap Ibrahim.
Di dalam kondisi seperti ini, Ibrahim berpandangan, Indonesia masih diuntungkan dan masih jauh dari resesi. Salah satu penopangnya adalah data fundamental ekonomi yang masih kuat, apalagi komoditas unggulan ekspor terus mengalami peningkatan, membuat penerimaan negara juga meningkat drastis.
Walaupun ada beban subsidi sangat berat untuk menahan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
"Namun dengan bauran strategi ekonomi, pemerintah dan Bank Indonesia terus bisa mengendalikan lonjakan harga dan terus melakukan intervensi di pasar valas," pungkasnya. (OL-4)
Jika nilai tukar dolar AS terus meningkat, perajin tahu harus mencari strategi agar produksi tidak terhenti.
IN total mencuri uang korban sebanyak US$7.100 dan SG$2.000 atau Rp115 juta. Sebagian uang itu telah dibelanjakan pelaku untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, membeli emas, dan sepatu.
Subdit II Fismondev Dit Reskrimsus Polda Metro Jaya berhasil menciduk komplotan pemalsu uang asing, khususnya mata uang Dollar AS.
"Kalau ditanyakan memang buat hal yang tidak masuk akal, dia bilang buat klenik atau pesugihan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus
Penggeledahan dilakukan di tiga rumah Sambo di Jakarta Selatan, yakni Jalan Duren Tiga Utara, Jalan Saguling, dan Jalan Bangka.
Auliansyah menjelaskan, dalam kasus tersebut juga turut diamankan 40 lak atau 3.922 lembar uang palsu dalam bentuk pecahan US$100.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved