Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
DOLAR AS menguat terhadap mata uang lainnya pada Kamis, (14/7) seiring melonjaknya Indeks Harga Konsumen (CPI) AS naik menjadi 9,1% pada Juni tahun-ke-tahun (yoy). Sementara, kurs rupiah ditutup melemah.
Direktur PT.Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengungkapkan, data inflasi AS yang tinggi mendorong ekspektasi pengetatan moneter lebih lanjut dari Federal Reserve AS yang lebih cepat.
"Serta arus safe-haven di tengah meningkatnya kekhawatiran akan resesi," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (14/7).
Inflasi AS yang mencapai 9,1% merupakan tertinggi dalam empat dekade. Ibrahim menyebut, investor berspekulasi apakah pembacaan 9,1% menandai puncaknya.
"Pasar memperkirakan kenaikan suku bunga Fed satu persentase poin bersejarah akhir bulan ini. Presiden Fed Bank of Atlanta Raphael Bostic mengatakan semuanya dalam permainan untuk memerangi tekanan harga," ungkapnya.
Baca juga: Bank Dunia Nilai Positif Perekonomian Indonesia
Pada penutupan sore ini, mata uang rupiah kembali melemah 28 point walaupun sebelumnya sempat melemah 30 point menjadi Rp15.020 dari penutupan sebelumnya di level Rp.14.991.
"Sedangkan untuk perdagangan besok (15/7), mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp15.010 - Rp15.060," ucap Ibrahim.
Di dalam kondisi seperti ini, Ibrahim berpandangan, Indonesia masih diuntungkan dan masih jauh dari resesi. Salah satu penopangnya adalah data fundamental ekonomi yang masih kuat, apalagi komoditas unggulan ekspor terus mengalami peningkatan, membuat penerimaan negara juga meningkat drastis.
Walaupun ada beban subsidi sangat berat untuk menahan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
"Namun dengan bauran strategi ekonomi, pemerintah dan Bank Indonesia terus bisa mengendalikan lonjakan harga dan terus melakukan intervensi di pasar valas," pungkasnya. (OL-4)
Nilai tukar rupiah, pada perdagangan Rabu 6 Agustus 2025, dibuka melemah sebesar 1 poin atau 0,01% menjadi Rp16.391 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.390 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Selasa, 5 Agustus 2025, dibuka menguat sebesar 31 poin atau 0,19% menjadi Rp16.370 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.401 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah, pada perdagangan Senin 4 Agustus 2025, dibuka menguat sebesar 104 poin atau 0,63% menjadi Rp16.409 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.513 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Kamis, 31 Juli 2025, dibuka melemah sebesar 23 poin atau 0,14% menjadi Rp16.428 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.405 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Senin, 28 Juli 2025, mengalami pelemahan sebesar 9 poin atau 0,06% menjadi Rp16.329 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.320 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Rabu, 23 Juli 2025, menguat sebesar 49 poin atau 0,30% menjadi Rp16.271 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.320 per dolar AS.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved