Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
SEKTOR pariwisata Bali kembali menggeliat setelah hampir 2 tahun “tertidur” akibat dampak pandemi Covid-19.
Kondisi ini turut berdampak positif bagi hilirisasi komoditas perkebunan di Bali khususnya kopi dan kakao.
Bali merupakan salah satu Kawasan pengembangan Kopi dan Kakao Nasional yang menjadi fokus kebijakan Kementerian Pertanian (Kementan) dalam memperkuat hilirisasi dan akses pasarnya.
Untuk itu Kementan berupaya menggerakan kembali semangat kelompok tani atau subak komoditas kopi dan kakao di Bali melalui peningkatan kemitraan pemasaran dengan offtaker atau perusahaan ekspor.
Demikian disampaikan Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bali I Gusti Agung Bagus Adiyasa saat menghadiri pertemuan Capacity Building Petani dan Business Matching Pelaku Ekspor Perkebunan yang digelar Ditjen Perkebunan, Kementan bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Senin (20/6).
“Bali sudah mulai bangun lagi setelah 2 tahun, berjuang dan bertahan, apalagi sektor pariwisata yang menjadi andalan provinsi Bali sempat mati suri akibat pandemi. Tahun ini, perlahan-lahan kami mulai bangkit, terutama di subsektor perkebunan yang mulai menunjukan kinerja penyerapan pasar yang signifikan, utamanya komoditas kopi dan kakao,” ujarnya
Menurut I Gusti Agung Bagus pertemuan ini menjadi sarana sekaligus penyemangat bagi para pelaku usaha dan pekebun di Bali untuk terus memperkuat kemitraan, hilirisasi dan akses pasar komoditas unggulan perkebunan.
“Pemprov Bali mengucapkan terimakasih kepada Kementerian Pertanian melalui Ditjen Perkebunan atas pemilihan Bali sebagai tuan rumah pelaksanaan kegiatan Capacity Building Petani dan Business Matching Pelaku Ekspor Perkebunan," ujarnya.
Sementara itu Subkoordinator Kelompok Pemasaran Internasional, yang mewakili Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan, M. Fauzan Ridha, menyatakan, Kementan terus mendorong dan memfasilitasi terbentuknya kemitraan pemasaran yang berkelanjutan. Utamanya dalam menyerap produk perkebunan ditingkat petani oleh pelaku usaha atau offtaker.
Dari hasil pertemuan tersebut
tercatat tiga kemitraan pemasaran yang berhasil ditandatangani yaitu Kesepakatan kerja sama pemasaran kopi robusta antara UPH Giri Manik Pertiwi dengan pelaku usaha CV. Pusaka Bali Persada. Kesepakatan kerja sama pemasaran biji kakao fermentasi antara Kelompok Tani Buana Mekar dengan Koperasi Kerta Samaya Samaniya, dan Kelompok Tani Manik Amerta Buana dengan Koperasi Kerta Samaya Samaniya.
Dalam kesempatan berbeda, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan, Dedi Junaedi mengatakan saat ini ekspor kopi Indonesia meningkat 0,9% dari sisi volume. Namun meningkat 3,6% jika dilihat year on year 2020 dibanding 2021. Sedangkan untuk kakao terjadi penurunan ekspor yang signifikan terutama dari sisi volume atau menurun 31,6%.
“Kedepan kami melihat komoditas kopi masih akan terjadi peningkatan ekspor seiiring dengan peningkatan konsumsi kopi dunia, sedangkan untuk kakao, tantangan yang perlu dibenahi tentunya persoalan produksi dan produktivitas,” kata Dedi.
Ia menambahkan, tantangan kedepan adalah dari sisi standarisasi mutu terkait kadar MRLs yang dipersyaratkan seperti isoprocarb, glyphospate, klorpirifos dan klorpirifos-metil di kopi serta cadmium dan klorpirifos dan klorpirifos-metil di kakao.
“ Untuk itu penanganan GAP dan GHP ditingkat petani akan terus menjadi perhatian Kementan khususnya Ditjen. Perkebunan, “ ujarnya
Menurut Dedi, peluang terbesar yang akan dihadapi adalah bagaimana menggandeng sektor pariwisata dan sub sektor perkebunan agar menjadi nilai tambah dan daya tarik tersendiri untuk meningkatkan akses pasar dan investasi.
“Tentunya promosi menjadi hal yang sangat penting untuk dapat memperkenalkan produk perkebunan di provinsi Bali, di tahun 2022 ini mudah-mudahan peluang promosi dalam Odicoff (one day with Indonesia Coffee, Fruit and Floriculture) akan terlaksana secara optimal,” pungkasnya. (OL-8)
Nikmati malam penuh cita rasa di Pullman Bali Legian Beach dalam acara Roll, Puff & Pour, Jumat 11 Juli 2025.
Keduanya tersesat ketika memutuskan untuk turun terlebih dahulu dan memisahkan diri dari rombongan.
SEORANG penumpang pesawat Jetstar JQ-110 rute Perth-Denpasar berinisial SRC, 59, warga negara Australia, terjatuh dan pingsan di area kedatangan internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, Minggu (6/7).
Dalam satu tahun terakhir, lebih dari 7.600 telur penyu berhasil ditemukan dan diselamatkan di Pulau Serangan. Dari jumlah itu, sekitar 4.000 telur berhasil menetas menjadi tukik.
PENCARIAN terhadap korban kapal KMP Tunu Prataman Wijaya yang karam di Selat Bali pada Rabu (2/7) malam terus dilakukan.
Kami mendorong seluruh pemangku kepentingan di sektor transportasi, terutama yang berkaitan dengan angkutan laut, untuk segera mengevaluasi dan memperbaiki sistem yang ada saat ini.
Kolaborasi ini membantu pelaku industri dan petani komoditas kopi dan kakao untuk memenuhi poin-poin keberlanjutan agar komoditas dapat diekspor dan diterima pasar global.
Riset yang terbatas dan transfer teknologi yang kurang optimal menyebabkan produktivitas kakao hanya mencapai sepersepuluh dari potensi maksimalnya.
Proses pascapanen pun terbilang sederhana. Petani hanya perlu menjemur biji kakao selama lima hari untuk mengurangi kadar air.
Cocoa Life menggelar workshop bertema Mendorong Lanskap Agroforestri Kakao Berkelanjutan untuk mendorong upaya perlindungan hutan dan praktik berkebun kakao berkelanjutan.
PEMANFAATAN lahan bekas tambang dengan penanaman bibit kakao jadi salah satu opsi untuk membuat area tersebut berfungsi dan bernilai guna bagi masyarakat.
Harga biji gabah kakao kering jemur (non fermentasi) ditingkat petani ke pedagang pengumpul, Rp 80.000/kg (kilogram). Harga tersebut lebih murah dari tiga pekan lalu Rp 100.000/kg.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved