Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Peneliti UI Usulkan Bentuk G20 Academy of Science

Adiyanto
21/6/2022 14:28
Peneliti UI Usulkan Bentuk G20 Academy of Science
Konferensi Internasional terkait G20 yang digelar Universitas Indonesia(dok Humas UI)

Pada 15- 16 Juni 2022 lalu, Universitas Indonesia menggelar Konferensi Internasional G20, Event itu berisikan diskusi dari materi-materi penting dalam meningkatkan peran Indonesia di Presidensi G20 tahun 2022. Peneliti dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UI, Munawar Khalil, Eng.Sc., Ph.D., membicarakan Science20 (S20) yang berperan memberikan rekomendasi berbasis sains kepada pembuat kebijakan terkait isu atau topik prioritas yang dipilih.

Menurut Munawar, jika S20 dapat memberikan sumbangsih, salah satunya adalah dengan pembentukan G20 Academy of Science. “S20 belum memiliki pengimplementasian yang konkret sehingga membutuhkan G20 Academy of Science sebagai institusi untuk merealisasikannya,” kata Munawar, dalam konferensi seperti yang dipantau dari YouTube UI.

G20 Academy of Science dapat menjadi salah satu wadah atau fasilitas yang menangani isu global dalam bidang sains. “Mulai dari kolaborasi n-helix dalam G20, melakukan transfer teknologi dari negara maju ke negara berkembang, memastikan duplikasi kebijakan pada seluruh negara G20, dan forum ini (G20) diharapkan dapat menjembatani S20 dengan engagement dan working group lainnya untuk menghasilkan kebijakan yang lebih optimal dan dapat diimplementasikan,” ujar Munawar.

Dilatarbelakangi ketimpangan ekonomi dunia dan minimnya pembahasan khusus mengenai microfinance, Makmur Keliat, Ph.D., peneliti dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UI, menjelaskan pentingnya pengusulan pembentukan Global Microfinance Governance melalui G20 yang diiringi dengan pembentukan sekretariat tetap G20 di bawah pengawasan forum tersebut. Institusi terkait diharapkan aktif dalam melakukan pengaturan standar normatif kepada institusi keuangan besar lainnya, seperti International Monetary Fund (IMF) dan Basel Accord, untuk mendorong pemberlakuan target kuantitatif yang jelas.

“Walaupun saya tahu ini bukan merupakan isu prioritas untuk rencana yang akan datang,  saya menganggap isu microfinance ini sangat penting untuk dibahas,” kata Makmur. (M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik