Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Pendiri METI Ingin Kembalikan Marwah Asosiasi

Insi Nantika Jelita
14/6/2022 21:33
 Pendiri METI Ingin Kembalikan Marwah Asosiasi
ilustrasi energi terbarukan - panel surya pembangkit listrik tenaga surya (PLTS)(ANTARA/NOVRIAN ARBI )

SALAH satu pendiri Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) Sjoufyan Awal menyatakan ingin mengembalikan marwah karena mengaku kecewa dengan kepengurusan METI sekarang. Menurutnya telah terjadinya kekosongan kepengurusan METI selama sembilan bulan terhitung sejak 28 September 2021.

Ia tak setuju jika musyawarah nasional (munas) digelar pada 22 Juni 2022 mendatang dengan sekaligus melakukan pemilihan Ketua Umum periode 2021-2023.

"Pengurus METI dapat membuat berbagai keputusan dan kebijakan yang dinilai sangat berpotensi dapat menyebabkan terjadinya perpecahan di tubuh organisasi METI," kata dia dalam konferensi pers, Jakarta, Selasa (14/6).

Pemicu perpecahan itu di antaranya membentuk Panitia Persiapan Munas METI dan melaksanakan proses persiapan Munas VIII METI. Anggota asosiasi sekarang dikatakan telah mencoba melakukan penyaringan calon formatur yang diusulkan oleh anggota sebelum pelaksanaan Munas berlangsung.

Baca juga: CNGR Kerja Sama dengan PLN Promosikan Penggunaan Energi Hijau

Ada tujuh anggota formatur yang dipilih anggota METI sekarang. Namun, kata Sjoufyan, penetapan formatur itu tidak disosialisasikan kepada peserta munas melalui panduan Munas VIII METI tersebut.

"Serta penetapan tujuh orang anggota formatur ini belum disepakati dalam Tata Tertib Munas atau dalam AD/ART tidak mengatur," ucapnya.

Selain itu, Sjoufyan membeberkan, saat ini Ketua Panitia Munas VIII METI Paul Butar Butar justru ikut dalam pencalonan bakal calon anggota formatur. Hal ini tidak dibenarkan oleh pendiri METI, mengingat pencalonan tersebut akan menimbulkan konflik kepentingan.

"Ini sangat berpotensi terjadi kecurangan serta tidak demokratis," terangnya.

Sehubungan dengan kondisi tersebut diatas, para pendiri METI mengambil inisiatif untuk mengembalikan marwah METI, yakni mengambil alih kepengurusan METI untuk sementara, segera membentuk kepanitian Munas VIII METI yang baru.

"Lalu, mengundurkan jadwal Pelaksanaan Munas VIII METI selambat- lambatnya satu bulan untuk mengubah semua tata cara pelaksanaan Munas VIII yang telah dibuat oleh panitia munas saat ini, agar sesuai dengan AD/ART METI 2018," pungkasnya. (A-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya