Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Kuartal I 2022, Total Pendapatan Asuransi Jiwa Capai Rp62,27 T

Insi Nantika Jelita
10/6/2022 18:48
Kuartal I 2022, Total Pendapatan Asuransi Jiwa Capai Rp62,27 T
Seorang agen asuransi sedang menjelaskan mengenai produk asuransi kepada calon nasabah(Antara/Hafidz Mubarak A)

ASOSIASI Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mengungkapkan, industri asuransi jiwa membukukan total pendapatan Rp62,27 triliun di kuartal I 2022. Meski demikian, total pendapatan tersebut turun 0,6% dibanding periode sama tahun lalu.

"Kami mencermati turunnya ini dari komponen single premium," kata Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon di Kawasan Jakarta Pusat, Jumat (10/6).

Secara total pendapatan premi unweighted di kuartal I 2022 senilai Rp48,99 triliun, mengalami penuruna 14,7%. Untuk, total pendapatan premi weighted di kuartal I 2022 sebesar Rp27,86 triliun, mengalami perlambatan 6,8%.

Budi menambahkan, pendapatan premi reguler (weighthed) mendominasi 91,6% total pendapatan premi, yang menunjukan shifting preferensi unsur proteksi dari produk asuransi jiwa.

"Kami menyambut secara positif orang lebih bayar regular. Namun ada masanya single premium akan naik lagi," kata dia.

Baca juga : Komitmen Pertamina Jamin Stok BBM dan LPG Subsidi Harus Didukung 

Ketua Bidang Regulasi, Kepatuhan, dan Litigasi AAJI Rudy Kamdani menuturkan, perolehan investasi yang sempat minus mengalami kenaikan. Di kuartal I/2020 tercatat negatif Rp47,8 triliun. Lalu di kuartal I 2021 naik menjadi Rp2,4 T.

"Sekarang di kuartal I 2022 menjadi Rp10,8 triliun. Ini peningkatan luar biasa dipengaruhi naiknya IHSG ke level 7.000an," ucapnya.

Seiring dengan kinerja positif hasil investasi, membuat total aset industri asuransi jiwa mengalami pertumbuhan sebesar 6,6% dengan total Rp617,02 triliun.

Kemudian, cadangan teknis juga tumbuh sebesar 0,5% atau total sebesar Rp460,96 triliun, di mana hal ini dianggap menjadi indikasi penting karena menguatnya industri asuransi jiwa seiring pemulihan ekonomi.

Untuk pendapatan premi unit usaha syariah juga tercatat tumbuh 18,2% karena produk asuransi jiwa berbasis syariah diminati masyarakat Indonesia. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya