Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
NILAI tukar atau kurs rupiah ditutup menguat 52 poin di level Rp14.480 pada penutupan perdagangan Kamis (2/6). Begitu juga dengan dolar Amerika Serikat (AS) yang terpantau perkasa pada hari ini.
"Untuk penguatan rupiah didorong oleh pandangan pemerintah mengenai prospek pemulihan ekonomi nasional, yang terus menguat," ucap Direktur PT TRX Garuda Berjangka Ibrahim Assuabi dalam keterangan resmi, Kamis (2/6).
Untuk perdagangan Jumat (3/6) besok, lanjut dia, mata uang rupiah diramalkan dibuka secara fluktuatif. Namun, ditutup menguat pada kisaran Rp14.460-14.520.
Baca juga: Kebijakan Pelarangan Ekspor CPO Picu Deflasi Minyak Goreng
Pemerintah optimistis kinerja ekonomi nasional bergerak kuat dan semakin inklusif di masa depan. Hal ini menjadi pendorong nilai tukar rupiah.
"Membaiknya intermediasi sektor keuangan yang ditandai peningkatan pertumbuhan kredit perbankan, juga akan turut mendukung aktivitas investasi," imbuh Ibrahim.
Menyoroti dolar AS, pada Kamis ini mencapai level tertinggi dalam tiga minggu terakhir. Mata uang AS bertahan kuat dan didukung kenaikan imbal hasil Treasury AS, yang mencapai puncak dalam dua minggu.
Baca juga: Insentif Fiskal untuk Impor Alkes Berakhir Tahun Ini
"Hasil benchmark 10-tahun AS mencapai tertinggi dua minggu 2,951% pada hari Rabu, dengan data menunjukkan aktivitas manufaktur AS meningkat di Mei 2022 dengan PMI Manufaktur 56,1" jelasnya.
Federal Reserve AS telah menaikkan suku bunga dengan cepat dalam upaya untuk mengekang inflasi dan menghindari resesi ekonomi. Imbal hasil 10-tahun adalah sentuhan yang lembut di awal Asia pada 2,9145%.(OL-11)
Nilai tukar rupiah, pada perdagangan Senin 4 Agustus 2025, dibuka menguat sebesar 104 poin atau 0,63% menjadi Rp16.409 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.513 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Kamis, 31 Juli 2025, dibuka melemah sebesar 23 poin atau 0,14% menjadi Rp16.428 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.405 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Senin, 28 Juli 2025, mengalami pelemahan sebesar 9 poin atau 0,06% menjadi Rp16.329 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.320 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Rabu, 23 Juli 2025, menguat sebesar 49 poin atau 0,30% menjadi Rp16.271 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.320 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Senin, 21 Juli 2025, dibuka melemah sebesar 28 poin atau 0,17% menjadi Rp16.325 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.297 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah, pada perdagangan Kamis 17 Juli 2025, dibuka melemah sebesar 25 poin atau 0,15% menjadi Rp16.312 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.287 per dolar AS.
Perekonomian NTB menjadi bergairah dengan adanya Fornas kali ini.
SEJUMLAH pasal yang mengatur berbagai aspek terkait tembakau pada PP Nomor 28 Tahun 2024 menuai kritik. Aturan ini dinilai berdampak negatif terhadap industri dan petani dalam negeri,
KOTA Batu tak hanya lekat dengan suguhan pemandangan alam, kabut, dan kesejukan udara, tetapi juga hamparan perbukitan dan perkebunan milik warga hadir memanjakan mata.
PEMERINTAH dinilai perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan Over Dimension Overloading (ODOL) serta mencari solusi yang komprehensif dan berkelanjutan,
EFEKTIVITAS Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebagai instrumen peningkatan daya beli masyarakat kembali dipertanyakan. Sebab program tersebut tidak memberikan kontribusi signifikan.
PEMERINTAH didorong untuk bisa mengakselerasi belanja negara untuk mendukung perekonomian di dalam negeri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved