Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
MENTERI Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan Pemerintah akan menambah jumlah komoditas ekspor-impor yang tercakup dalam neraca komoditas.
"Dalam waktu dekat neraca komoditas diharapkan mencakup lebih banyak komoditas lain di dalam perekonomian Indonesia yang dikenal sebagai negara yang memang kaya akan komoditas," kata Menkeu dalam Talkshow Neraca Komoditas secara daring, hari ini.
Saat ini neraca komoditas yang berisi data dan informasi terkait produksi dan konsumsi komoditas ekspor-impor Indonesia, baru mencakup lima komoditas, yakni beras, gula, garam, daging lembu, dan ikan.
Adapun neraca komoditas memiliki tiga fungsi utama, yaitu acuan penerbitan persetujuan impor dan ekspor, acuan data produksi dan konsumsi, serta acuan pengembangan industri nasional.
"Data dari neraca komoditas menjadi referensi tunggal bagi pemerintah dalam memberikan izin ekspor dan impor bagi pelaku usaha. Neraca ini berlaku sebagai patokan yang dijadikan referensi pelaku usaha dalam memperoleh bahan baku dan penolong yg dibutuhkan untuk usaha mereka," katanya.
Baca juga: Imbas Konflik Rusia-Ukraina, Jerman Bakal Beli Batu Bara dari RI
Menkeu meyakini tata kelola komoditas ekspor impor yang baik akan turut memperbaiki perekonomian Indonesia dan membuat masyarakat lebih mempercayai pemerintah yang bekerja secara transparan.
Dengan neraca komoditas, pemerintah bisa membuat kebijakan yang berdasarkan data sehingga kebijakan lebih berkualitas karena objektif dan akurat.
"Dengan neraca ini, integrasi dan sinergi dari berbagai policy yang dikeluarkan kementerian dan lembaga diharapkan bisa jauh lebih positif atau lebih kuat serta lebih komprehensif sehingga tidak saling menafikan satu sama lain," katanya.(Ant/OL-4)
Meningkatnya kebutuhan gula nasional perlu diikuti daya dukung industri dan ketersediaannya di pasar. Penggunaan sistem neraca komoditas dan impor bisa menjadi alternatif.
BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai tukar petani (NTP) pada November 2023 tercatat sebesar 116,73, naik 0,82%, dibandingkan dengan bulan Oktober 2023.
Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut nilai ekspor Indonesia pada September 2023 mencapai US$20,76 miliar atau turun 5,63% dibandingkan Agustus 2023.
Neraca perdagangan Indonesia diprediksi masih tetap membukukan surplus pada Juli 2023.
Surplus neraca dagang pada Januari 2023 dinilai dapat mendorong ketahanan perekonomian nasional di tengah ketidakpastian global
Perpres Nomor 32 Tahun 2022 tentang Neraca Komoditas bakal menjadi dasar acuan menentukan kebijakan ekspor dan impor. Di sisi lain, ada Perpres Nomor 66 Tahun 2021.
ASOSIASI Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) mengkritisi penetapan dan sosialisasi pembatasan operasional truk sumbu 3 di jalur tol pada saat hari libur Maulid Nabi selama 3 hari
Produk dikirim melalui dua jalur, yakni jalur laut melalui Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, serta jalur udara melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Menteri Perdagangan Budi Santoso mengungkapkan, perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif yang baru disepakati dengan Peru akan mendorong peningkatan ekspor sejumlah komoditas.
CENTER of Reform on Economics (CORE) memproyeksikan ekspor Indonesia ke Amerika Serikat (AS) mengalami penurunan sebesar US$9,23 miliar akibat penerapan tarif resiprokal Trump.
Dirjen Bea Cukai kunjungi PT Mattel Indonesia, menegaskan komitmen dukungan pada industri ekspor lewat kawasan berikat.
Produk-produk Indonesia yang memiliki keunggulan seperti TPT, produk perikanan, makanan olahan, serta minyak sawit dan turunannya, termasuk biodiesel, akan langsung menikmati tarif 0%.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved