PERUSAHAAN Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) menyatakan siap menjalankan penugasan pemerintah untuk mendistribusikan minyak goreng curah. Penugasan tersebut diberikan agar harga komoditas itu bisa ditekan hingga Rp14.000 per liter di tingkat konsumen.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengungkapkan, sejauh ini telah ada tiga produsen minyak goreng yang menyatakan siap menjadi pemasok kepada Bulog. Namun dia enggan menyebutkan tiga produsen tersebut.
Ketiga produsen itu mau memasok minyak goreng kepada Bulog lantaran saat ini tidak bisa melakukan ekspor. Sebab, pemerintah telah melarang perusahaan mengekspor crude palm oil (CPO) dan produk turunannya sementara waktu.
"Jadi kita ini seperti distributornya, mengirim minyak itu ke pasar-pasar," ujar Budi di kantornya, Jakarta, Selasa (10/5).
Penugasan untuk mendistribusikan minyak goreng curah itu, lanjutnya, sedang dalam tahap pembuatan regulasi dari pemerintah. Pasalnya, ini merupakan kali pertama perusahaan ditugaskan untuk mendistribusikan minyak goreng.
Baca juga: Bulog Pastikan Daging Kerbau asal India Bebas PMK
Lebih lanjut, Budi menyarankan agar minyak goreng curah yang akan didistribusikan itu dimuat dalam kemasan sederhana. Tujuannya agar tidak terjadi kebocoran pada saat proses distribusi.
"Sekarang sedang dibahas kemasannya seperti apa. Umpamanya diberi cap subsidi pada kemasan tersebut. Jadi seperti gas LPG yang disubsidi ada capnya," jelasnya.
Adapun dalam menjalankan penugasan distribusi minyak goreng curah itu, Bulog akan menjalin kerja sama dengan PT Pos Indonesia dan PT Bhanda Ghara Reksa (BGR) Logistik Indonesia.
Budi berharap penugasan yang akan diberikan kepada perusahaan dapat memenuhi ekspektasi pengambil kebijakan, yakni menekan harga minyak goreng curah menjadi Rp14.000 per liter di tingkat konsumen.
"Jika selesai, saya percaya apa yang diinginkan Bapak Presiden bisa terlaksana. Ini memang perlu kerja sama," pungkasnya. (A-2)