Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Industri Manufaktur Jadi Andalan Dorong Perekonomian

M. Ilham Ramadhan Avisena
10/5/2022 11:33
Industri Manufaktur Jadi Andalan Dorong Perekonomian
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Iskandar Simorangkir.(ANTARA FOTO/R Rekotomo)

PEREKONOMIAN Indonesia masih berdaya tahan dan cukup solid untuk melanjutkan tren pertumbuhan positif. Itu dibuktikan melalui laporan Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan pertumbuhan triwulan I 2022 sebesar 5,01% secara tahunan (year on year/yoy).

Berbagai mesin pertumbuhan telah menunjukkan kinerja apik dan berkontribusi signifikan pada ekonomi Indonesia di tiga bulan pertama. Pemerintah bakal mengupayakan dorongan bagi sektor-sektor unggulan agar bisa mendongkrak laju pemulihan.

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Iskandar Simorangkir mengatakan, sektor pertama yang akan didorong ialah industri pengolahan lantaran memiliki prospek menjanjikan.

"Sektor industri pengolahan (akan didorong dengan hilirisasi sumber daya alam (SDA) untuk meningkatkan nilai tambah, baik untuk dalam negeri maupun ekspor," kata dia kepada Media Indonesia, Selasa (10/6).

Merujuk data BPS, industri pengolahan menunjukkan performa yang cukup baik pada triwulan I 2022. Sektor ini mencatat pertumbuhan 5,07% (yoy) dengan distribusi mencapai 19,19% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Baca juga: Pertamina Amankan Pasokan Energi Selama Arus Mudik dan Balik Lebaran

Selain itu, optimisme pelaku industri manufaktur juga cenderung menguat seiring meningkatnya aktivitas masyarakat. Pada April 2022, level Purchasing Manager's Index (PMI) manufaktur Indonesia berada di level 51,9, naik dari posisi bulan sebelumnya.

Selain industri pengolahan, kata Iskandar, sektor pertanian juga akan menjadi andalan untuk menggerakkan perekonomian. Apalagi penyerapan tenaga kerja di sektor ini cukup tinggi.

Masih dari data BPS, tenaga kerja di sektor pertanian bertambah 1,86 juta orang pada Februari 2022. Dengan penambahan itu, distribusi tenaga kerja dari ranah agrikultura mencapai 29,96 juta orang dari total penduduk yang bekerja di Indonesia.

"Kedua adalah sektor pertanian karena menyerap tenaga kerja terbesar dan dapat mengurangi impor pangan," jelas Iskandar.

Sementara sektor lain yang turut menjadi andalan di sepanjang 2022 ini ialah perdagangan, hotel dan restoran, dan transportasi seiring pelonggaran mobilitas masyarakat. (Mir/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya