Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
PT PLN (Persero) mencatat kenaikan penjualan listrik sebesar 8,42% year on year (yoy) menjadi 65,42 terra watt hour (TWh) pada triwulan pertama tahun ini. Kenaikan konsumsi listrik ini dianggap menjadi sinyal positif pemulihan ekonomi nasional.
Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN Agung Murdifi mengatakan, PLN akan terus memberikan layanan listrik untuk mendukung kegiatan masyarakat.
“Aktivitas masyarakat kembali pulih sehingga mendorong konsumsi listrik, terutama di sektor industri dan retail, konsumsi listrik meningkat,” ujarnya dalam siaran pers, Selasa (12/4).
Menurut Agung, konsumsi listrik di sektor industri pada triwulan pertama tahun ini mencapai 21.953 gigawatt hour (GWh). Angka itu 33,56% dari total konsumsi nasional.
“Jika dibandingkan Maret tahun lalu pertumbuhan konsumsi sektor industri masih 4% Namun tahun ini naik 16%,” jelasnya.
Di antara semua sektor, kata Agung, industri tekstil berkontribusi paling besar, yaitu 2,8 GWh atau tumbuh 14% pada Maret tahun ini.
Sedangkan sektor besi dan baja sebesar 2,01 GWh atau naik 10% (yoy). Untuk industri kimia juga tumbuh 8% dibanding Maret tahun lalu dengan konsumsi sebesar 1,6 GWh dan industri semen tumbuh 7% (yoy) dengan konsumsi sebesar 1,4 GWh.
PLN juga mencatat kenaikan penjualan listrik diikuti dengan peningkatan daya tersambung pelanggan. Pada Maret 2022, jumlahnya mencapai 153.744 Mega Volt Ampere (MVA) atau tumbuh 11,28 persen dibandingkan tahun lalu.
Agung menegaskan bahwa PLN terus berupaya mencari celah pasar baru. Sejumlah sektor pun kini disasar PLN, seperti pertanian, peternakan, perkebunan dan perikanan, serta kelautan.
“Kami mengembangkan electrifying agriculture dan electrifying marine,” ujar Agung.
Selain itu, perusahaan setrum negara itu juga menjalankan sejumlah program yang meringankan pelanggan seperti diskon biaya tambah daya listrik dan kemudahan layanan pasang baru.
Menurut Agung, pelanggan bisa menikmati berbagai fasilitas layanan melalui aplikasi PLN Mobile. Setelah diluncurkan pada 18 Desember 2020 lalu, lebih dari 27 juta pengguna sudah terdaftar di aplikasi PLN Mobile. (Ins)
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan mendorong program Listrik Desa (Lisdes) 2025-2029.
ANGGOTA Komisi VIII DPR RI, Selly Andriany Gantina menyayangkan aksi intoleransi perusakan rumah doa milik Jemaat Gereja Kristen Setia Indonesia (GKSI) yang terjadi di Padang, Sumatera Barat.
Menggunakan kabel ekstensi di waktu yang tidak tepat dapat merusak perangkat dan alat elektronik, serta meningkatkan risiko keselamatan yang serius bagi pengguna.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memutuskan tarif listrik PT PLN, pada triwulan III atau periode Juli-September Tahun 2025 tidak naik.
Masyarakat di sekitar wilayah jaringan diajak aktif peduli lingkungan melalui program tukar sampah dengan internet.
Bila PLN ingin memberikan diskon tarif ke masyarakat lagi, sebaiknya dilakukan justru pada saat puncak penggunaan terjadi. Misalnya mulai dari sebelum ramadan hingga lebaran usai.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved