Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Kemendag Ungkap Sejumlah Komoditas Pertambangan Alami Lonjakan Harga pada April 

Insi Nantika Jelita
01/4/2022 19:41
Kemendag Ungkap Sejumlah Komoditas Pertambangan Alami Lonjakan Harga pada April 
Haul Truck membawa konsntrat tembaga yang akan diekspor(Antara/Puspa Perwitasari)

KEMENTERIAN Perdagangan menyatakan pada Maret 2022, hampir seluruh produk pertambangan yang dikenakan bea keluar menunjukkan kenaikan harga dibanding bulan sebelumnya. Kenaikan ini memengaruhi analisa penetapan Harga Patokan Ekspor (HPE) produk pertambangan yang dikenakan Bea Keluar (BK) untuk periode April 2022. 

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Indrasari Wisnu Wardhana mengatakan, mayoritas produk pertambangan yang masih mengalami lonjakan harga dituangkan dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 14 Tahun 2022 per 24 Maret 2022. 

“Hampir seluruh produk pertambangan mengalami kenaikan harga dibandingkan periode sebelumnya. Misalnya, konsentrat tembaga, konsentrat besi, konsentrat besi laterit, konsentrat pasir besi, konsentrat ilmenit, konsentrat rutil, dan bauksit yang telah dilakukan pencucian (washed bauxite)," ucapnya dalam rilis resmi, Jumat (1/4). 

Wisnu berujar kenaikan harga juga terjadi pada konsentrat timbal dan konsentrat seng yang pada periode lalu mengalami penurunan harga. Hal ini dikarenakan masih tingginya permintaan dunia atas produk-produk pertambangan tersebut. 

Sementara itu, untuk komoditas konsentrat mangan dan komoditas pellet konsentrat pasir besi tidak mengalami perubahan dibandingkan periode sebelumnya. 

Produk pertambangan yang mengalami kenaikan harga rata-rata pada periode April 2022 adalah konsentrat tembaga (Cu ≥ 15%) ditetapkan dengan harga rata-rata sebesar US$3.629,42/WE atau naik sebesar 3,84%, konsentrat besi (hematit, magnetit) (Fe ≥ 62% dan ≥ 1% TiO2) dengan harga rata-rata sebesar US$127,90/WE atau naik sebesar 3,30%. 

Baca juga : Saddam: AAYG Berperan Aktif Mensukseskan G-20 di Bali

Kemudian, konsentrat besi laterit (gutit, hematit, magnetit) dengan kadar (Fe > 50% dan (Al2O3 + SiO2)> 10%) ditetapkan harga rata-rata sebesar US$65,36/WE atau naik sebesar 3,30%. Lalu, konsentrat timbal (Pb > 56%) dengan harga rata-rata sebesar US$988,50/WE atau naik sebesar 2,73% dibanding sebelumnya. 

Konsentrat seng (Zn ? 51%) dengan harga rata-rata sebesar US$1.116,82/WE atau naik sebesar 17,46%, konsentrat pasir besi (lamela magnetitilmenit) (Fe > 56%) dengan harga rata-rata sebesar US$76,37/WE atau naik sebesar 3,30%. Konsentrat ilmenit (TiO2 > 45%) ditetapkan harga rata-rata sebesar US$502,48/WE atau naik sebesar 2,16%. 

Jenis pertambangan lain adalan konsentrat rutil (TiO2 > 90%) dengan harga rata-rata sebesar US$1.523,48/WE atau naik sebesar 2,32% dan bauksit yang telah dilakukan pencucian (washed bauxite) (Al2O3 >  42%) dengan harga rata-rata sebesar US$47,03/WE atau naik sebesar 10,35%. 

Sedangkan untuk konsentrat mangan (Mn > 49%) dengan harga rata-rata US$221,68/WE dan pellet konsentrat pasir besi (lamela magnetit-ilmenit) (Fe > 54%) dengan harga rata-rata US$117,98/WE tetap tidak mengalami perubahan. 

Sama halnya dengan periode-periode sebelumnya, lanjut Wisnu, penetapan HPE periode April 2022 ini dilakukan dengan terlebih dahulu meminta masukan tertulis dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). 

Sedangkan, untuk perhitungan usulan harga diperoleh dari berbagai sumber, seperti Asian Metal, Iron Ore Fine Australian, dan London Metal Exchange (LME). (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya