Headline
Istana minta Polri jaga situasi kondusif.
MANAGEMENT Student Society Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (MSS FEB UI) mengenggela Marketing Insight Seminar and Training (MIST) ke-18 pada tahun ini.
Dengan mengangkat tema Redefining Marketing: Seizing Growth Opportunities Beyond Digital, MIST ke-18 menghadirkan sejumlah pembicara yang mahir di bidangnya masing-masing untuk berbagi insight dan pengalaman kepada para marketing enthusiasts.
Salah satunya Ahmad Istamar yang menjabat Country Head-Indonesia Google Customer Solutions.
Baca juga : Google: Kepemimpinan Indonesia di ASEAN Bisa Percepat Transformasi Digital
Dalam sesinya yang bertajuk Accelerating Growth Through Automated Analytics, Istamar menyampaikan signifikansi digital marketing berbasis AI (artificial intelligence) agar dapat menciptakan nilai tambah bagi penjual dan pembeli melalui penyampaian informasi terkait barang dan jasa yang sesuai dengan profil pengguna.
“Karena alasan ini, Google berkomitmen untuk membantu usaha kecil dan menengah, startup, dan wirausahawan di seluruh Indonesia untuk memanfaatkan sumber daya digital yang diperlukan untuk berkembang di era digital,” urai Istamar dalam keterangan pers, Minggu (27/3).
Selain Istamar, turut hadir sebagai pembicara adalah Alexander Lukman selaku Managing Director Strategy and Consulting dari Accenture Indonesia.
Baca juga : Amoda Sukses Berkolaborasi dengan Bedlam dan Origin Research
Alexander Lukman mengapresiasi perkembangan MIST yang semakin menarik setiap tahunnya sekaligus menyampaikan harapannya bagi generasi milenial.
"Kita mengharapkan lahirnya generasi yang indigenous. Indigenous itu artinya tiga hal. Yang pertama, smart. Yang kedua itu adalah inventif. Yang terlebih penting lagi adalah relevan. Jadi, please be yourself, be clear on your personal brand and purpose," ujar Alexander.
Teknologi digital untuk UMKM
Baca juga : Kiat Strategi Handal Optimasi Web Bisnis
Istamar mengatakan bahwa bahwa teknologi digital marketing berbasis AI (Artificial Intelligence) dapat digunakan oleh UMKM. Apalagi usaha kecil dan menengah (UKM) merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia.
Menurut data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM), UKM menyerap lebih dari 96% lapangan kerja di Indonesia.
Istamar memaparkan, pemanfaatan teknologi digital wajib dilakukan bagi para pelaku UKM yang tengah berupaya memulihkan kondisi bisnis mereka.
Baca juga : Ajang DevFest 2023, 3.400 Pengembang Teknologi Bahas Teknologi AI dan Aksesibilitas
Pasalnya, saat ini 1 dari 3 orang indonesia sudah memiliki akses online. Konsumen pun memanfaatkan internet untuk menemukan produk baru dan jasa --mulai dari mencari kue ulang tahun untuk anak sampai furnitur untuk rumah mereka.
Portal pencarian pun menyediakan kesempatan bagi UKM untuk ditemukan dan terhubung dengan pelanggan mereka.
Untuk itu, pemanfaatan digital marketing bagi UKM merupakan solusi paling mudah dan efektif agar mampu bangkit kembali.
Baca juga : DevFest 2023 Siap Digelar, BSD City Siap Sambut 1,000 Pengembang Teknologi
“Survei World Bank dan Shopee menyebutkan, bisnis yang menerapkan digitalisasi dapat kembali kepada level penjualan sebelum pandemi hanya dalam waktu enam bulan," kata Istamar.
"Bahkan, 80% dari UKM yang go online berhasil survive di masa pandemi. Pun sebaliknya, hanya 4 dari 10 bisnis yang tidak online yang bisa survive,’’ ungkap Istamar.
Saat ini, menurut Istamar, pengguna atau calon konsumen membutuhkan informasi yang pas pada saat dibutuhkan, dalam format sesuai keinginan dan dengan isi informasi yang relevan dan terkini.
Baca juga : Bertemu Para CEO Silicon Valley, Airlangga: Indonesia Akan Menjadi Hub Digital Global Rendah Karbon di Asia
Untuk itu diperlukan teknologi automated digital marketing dengan artificial intelligence dengan kemampuan pengolahan data besar dan cepat yang memiliki kemampuan untuk mengolah informasi yang paling sesuai dengan format yang paling diinginkan dan dengan isi informasi yang paling relevan sesuai dengan profil pengguna.
“Teknologi ini sebelumnya banyak digunakan perusahaan skala besar, dan sekarang sudah tersedia untuk UMKM dan dapat diakses tanpa harus memiliki peralatan dan pengetahuan khusus,” ujar Istamar.
Istamar berharap, teknologi automated digital marketing berbasis kecerdasan buataninidapat dipergunakan sebaik-baiknya bagi pengusaha kecil dan menengah.
Baca juga : Feedloop AI Gandeng Telkom Eksplorasi Produk Berbasis Kecerdasan Buatan
“Dengan pulihnya usaha kecil maka akan turut mendorong pemulihan ekonomi karena UKMadalah tulang punggung perekonomian masyarakat dengan kontribusi lebih dari 60% produk domestik bruto (PDB) Indonesia," ucanya.
Karena alasan ini, Google berkomitmen untuk membantu usaha kecil dan menengah, startup, dan wira usahawan di seluruh Indonesia untuk memanfaatkan sumber daya digital yang diperlukan untuk berkembang di era digital,” urai Istamar. (RO/OL-09)
Baca juga : Google Kembangkan Asisten Pribadi AI yang Bisa Beri Nasihat Hidup
INDONESIA Marketing Association (IMA) menegaskan komitmennya dalam mendorong transformasi marketing berbasis Artificial Intelligence (AI) di Indonesia.
Fokusnya bukan hanya menjual produk, tetapi membangun pengalaman tidur sehat melalui bahan bebas logam berat, desain ergonomis, dan inovasi berkelanjutan.
Kondisi dunia yang sangat dinamis sekarang ini salah satunya akibat gejolak militer serta persaingan dagang, membutuhkan strategi yang jitu dalam pemasaran lokal dan global.
Memahami perilaku konsumen sangat penting guna mengidentifikasi segmen pasar potensial secara lebih presisi.
KIT Global menunjukkan video marketing yang didukung AI dan kolaborasi dengan influencer mampu memberikan hasil kampanye yang luar biasa, terutama di momen-momen penting.
Sebuah produk akan diingat dan menjadi identitas suatu kelompok, setidaknya bila memenuhi tiga unsur.
Jumlah pengguna e-commerce di Indonesia diprediksi akan terus mengalami pertumbuhan, dengan peningkatan 11,2% secara tahunan.
Ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan mencapai Rp1.860 triliun pada 2024, yang setara dengan 8,4 persen dari PDB nasional. Sektor ini diproyeksikan tumbuh dengan angka 5%-6% per tahun.
Plt. Direktur Pengembangan Ekosistem Digital, Kementerian Komunikasi dan Digital, Sonny Sudaryanah, membuka seminar dengan keynote remarks.
Kekuatan bisnis yang telah terbentuk selama bertahun-tahun perlu dioptimalkan melalui inovasi dan digitalisasi agar tetap relevan, berdaya saing, dan siap bersaing di pasar global.
Kedaulatan ekonomi digital Indonesia semakin penting di tengah laju digitalisasi dan ketidakpastian global.
Kreator digital di Indonesia memainkan peran yang sangat penting dalam membentuk budaya online dan menggerakkan ekonomi kreatif.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved