Kamis 10 Maret 2022, 20:05 WIB

Survei Manulife : Masyarakat Indonesia Semakin Sadar Pentingnya Asuransi di Masa Pandemi

Bayu Anggoro | Ekonomi
Survei Manulife : Masyarakat Indonesia Semakin Sadar Pentingnya Asuransi di Masa Pandemi

dok/MANULIFE
Dua petinggi Manulife Indonesia tengah memperbincangkan hasil penelitian

 

 

DUA tahun sejak merebaknya covid-19, masyarakat Indonesia optimistis bahwa pandemi akan segera berakhir. Hal itu terungkap berdasarkan penelitian terbaru dari Manulife.

Menurut Presiden Direktur dan CEO Manulife Indonesia, Ryan Charland,
hasil surveinya itu mengungkapkan sebagian besar masyarakat Indonesia
lebih fokus pada kesehatan dan perencanaan keuangan mereka setelah
merasakan pendapatan mereka berkurang selama pandemi. Di antara
masyarakat Indonesia yang menjadi bagian dari Asia Care Survey Manulife
yang ketiga itu, dua pertiga atau 66% responden di Indonesia meyakini
covid-19 akan berakhir dalam satu tahun ke depan.

"Lebih dari separuh atau 59% responden berpendapat bahwa pembatasan
kegiatan masyarakat akan selesai dalam kurun waktu yang sama. Meskipun
pandangan mereka termasuk yang lebih optimis, 35% responden di Indonesia  menyatakan kekhawatiran tentang ekonomi lokal yang membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih," katanya, Kamis (10/3).

Dia menambahkan, sebesar 58% dari mereka mengalami penurunan pendapatan,  dengan satu dari sepuluh orang atau 13% di antaranya kehilangan pekerjaan selama pandemi.

"Selain dari hasil survei yang menyebutkan tingginya atensi terhadap sisi finansial dan kesehatan, masyarakat Indonesia juga makin memegang kendali atas perencanaan keuangan mereka dan menemukan beragam cara untuk mengurangi dampak pandemi," kata Ryan.

Meskipun banyak keluarga mengalami tantangan dan menghadapi
ketidakpastian dari sisi keuangan, kesehatan, serta masa depan, minat
yang lebih tinggi terhadap proteksi melalui asuransi dapat dikatakan
sebagai salah satu cara mereka dalam menyesuaikan diri dengan situasi
baru di tengah adanya covid-19.

"Menurut hasil survei, kebiasaan perencanaan keuangan di antara responden Indonesia yaitu menyeimbangkan antara upaya mengatasi tantangan keuangan saat ini dengan upaya menciptakan masa depan mapan. Sebanyak 57% responden mengatakan mereka mengelola keuangan secara aktif karena pandemi, jauh lebih tinggi dibandingkan reponden yang mengikuti survei ini di semua negara Asia lain (42%)," katanya.

Menariknya, 32% dari responden mengatakan bahwa mereka telah mendirikan
usaha milik pribadi untuk menggantikan atau mendukung pekerjaan utama
mereka. Sekitar 37% responden di Indonesia juga mengatakan bahwa mereka
memiliki tabungan yang akan bertahan lebih dari satu tahun jika
diperlukan.

Untuk mengurangi risiko ekonomi yang disebabkan oleh covid-19, 25%
responden berinvestasi, sementara 36% mengurangi pengeluaran yang tidak
perlu. Pada saat yang sama, pentingnya asuransi dan perencanaan pensiun
makin disadari secara luas.

Terdapat 83% responden yang melihat pentingnya asuransi dan 84%
memikirkan hal yang sama tentang perencanaan pensiun. Hasil survei juga
menunjukkan sebesar 76% dari mereka berencana untuk membeli asuransi
dalam 12 bulan ke depan.

Dari seluruh responden Indonesia, 60% di antaranya sudah memiliki
asuransi, sebagian besar memiliki asuransi kesehatan (35%) dan asuransi
jiwa (29%). Ini menunjukkan bahwa Indonesia merupakan pasar terendah
yang tercakup dalam Asia Care Survey yang juga mencerminkan rendahnya
tingkat penetrasi asuransi di Indonesia.

"Apa yang juga diungkapkan oleh survei ini adalah ada beragam peluang
luar biasa bagi kami untuk melayani nasabah di Indonesia, terutama
mengingat tingkat penetrasi asuransi yang rendah dan kesenjangan
perlindungan yang tinggi di negara ini," tambah Charland.


Perlindungan nasabah

Dia melanjutkan, Manulife berupaya untuk memperkecil kesenjangan itu
serta membantu kehidupan nasabah untuk semakin hari semakin baik.

"Kami melakukannya dengan terus memberikan saran dan solusi untuk mewujudkan keamanan finansial, karena kami memberdayakan kesehatan dan
kesejahteraan berkelanjutan melalui produk yang disesuaikan dengan
kebutuhan nasabah kami," ujarnya.

Secara umum, pertimbangan banyak masyarakat Indonesia terhadap asuransi
tidak lepas dari aspek kesehatan. Responden Indonesia tercatat memiliki
kemauan untuk menyesuaikan gaya hidup demi menurunkan dampak covid-19.

Kesediaan responden Indonesia untuk mengenakan masker adalah yang
tertinggi (82%) di kawasan, begitu pula dengan tingkat keaktifan fisik
(69%). Lebih dari separuh (52%) meningkatkan intensitasnya berolah raga
sejak pandemi berlangsung, dengan jogging (72%) dan bersepeda (54%)
sebagai bentuk olah raga yang paling disukai responden Indonesia.

Persepsi mereka tentang kondisi kesehatannya pun termasuk yang tertinggi di kawasan Asia, dengan 81% mengatakan mereka dalam kesehatan fisik yang sangat baik dan 78% mengatakan hal yang serupa tentang kesehatan mental mereka.

Namun, yang menarik untuk dicatat bahwa angka-angka tersebut secara
signifikan lebih rendah untuk wanita single, hanya 65% yang merasa
dalam kondisi fisik yang sangat baik dan 60% dalam kondisi kesehatan
mental yang sangat baik. Sementara pria umumnya merasa lebih baik
terhadap kesehatannya.

Selain itu, satu dari empat responden menyatakan kekhawatiran terkait
kebutuhan menjaga kesehatan keluarga, namun pada saat yang sama
mengabaikan kesehatannya sendiri. Terkait masalah kesehatan yang menjadi perhatian utama responden di Indonesia, penyakit jantung menempati urutan pertama, sebesar 41%, diikuti oleh stroke dan kanker
(masing-masing 35%), dan diabetes dengan angka yang tidak jauh berbeda
sebesar 31%.

Sementara itu, terkait dengan pemantauan status kesehatan, responden
Indonesia paling nyaman menggunakan aplikasi kesehatan dan well-being
yakni sebesar 86%, tertinggi di kawasan Asia.

Manulife Indonesia memahami dampak kecemasan finansial akibat covid-19 dan meningkatnya kesadaran nasabah terhadap aspek kesehatan dan wellness.

Oleh karenanya, sebagai bentuk komitmen kepada nasabah, Manulife telah
menyediakan beragam solusi perlindungan yang dirancang untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat Indonesia.

Di antara solusi yang ditawarkan adalah asuransi tambahan yang baru saja diluncurkan melalui MiSmart Insurance Solution (Mission). Asuransi tambahan yang pertama, yaitu MiSmart Medicare Plus (MiSMP), yang memberikan manfaat rawat inap hingga tertanggung berusia 80 tahun. Selanjutnya, asuransi tambahan perlindungan jiwa MiSmart Payor Benefit Plus (MiSPBP). (N-2)

Baca Juga

Ist/BPJS Ketenagakerjaan

Dirut BPJS Ketenagakerjaan Jajaki Kemungkinan Pembangunan Rusunawa

👤Media Indonesia 🕔Rabu 31 Mei 2023, 10:46 WIB
Dirut BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo meninjau salah satu lokasi tanah milik Pemkab Kendal untuk menjajaki kemungkinan membanguan...
Kementerian ATR

Aplikasi Justisia Rentan Dimanfaatkan Mafia Tanah

👤Gana Buana 🕔Rabu 31 Mei 2023, 10:26 WIB
Aplikasi Justisia yang diluncurkan oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang bisa jadi celah baru modus mafia...
Instagram @edi_peni_art

Jadi Mitra Binaan BRI, Sri Sebut Untung yang Bukan Sekadar Materi

👤Siti Retno Wulandari 🕔Rabu 31 Mei 2023, 10:07 WIB
Sri bahkan menyebut jika mengikuti pameran yang diselenggarakan BRI, bank tersebut membantu untuk melarisi barang-barang dagangan para...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya