Headline
Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.
Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
MESKIPUN harga minyak dunia terus melonjak akibat konflik Rusia-Ukraina, pemerintah dan PT Pertamina (Persero) memastikan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite tidak naik.
Upaya itu dilakukan untuk menjaga daya beli masyarakat, yang saat ini banyak menggunakan Pertalite. Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata menyebut risiko global mengalami eskalasi akibat konflik Rusia-Ukraina.
Situasi konflik pada akhirnya memengaruhi kenaikan harga yang tinggi atas komoditas energi. Mulai dari minyak mentah, batu bara, hingga gas. “Peningkatan harga minyak mentah dunia tentunya berdampak terhadap APBN,” ujar Isa dalam keterangan resmi, Rabu (9/3).
Baca juga: Konflik Rusia-Ukraina Makin Runyam, Harga Minyak Komoditas Makin Liar
Secara keseluruhan, kenaikan harga komoditas, termasuk Indonesian Crude Price (ICP), memang berdampak positif pada pendapatan negara, terutama PNBP. Namun, kenaikan harga komoditas juga berdampak terhadap belanja negara.
“Terutama subsidi energi yang menjadikan ICP menjadi salah satu parameter utama dalam perhitungannya,” imbuh Isa.
Pemerintah terus memantau pergerakan harga minyak dunia dan mengukur dampaknya terhadap APBN. Serta, mengambil kebijakan yang diperlukan secara menyeluruh dengan melihat dari sisi potensi penerimaan negara.
Baca juga: Negara-Negara Barat mulai Hentikan Impor Minyak dari Rusia
Kemudian, beban terhadap belanja negara, serta konsekuensi terhadap pembiayaan anggaran. Tentu saja dengan tetap mempertimbangkan kondisi sosial ekonomi masyarakat, yang baru pulih dari dampak pandemi covid-19.
Di samping itu, pemerintah melakukan monitoring terhadap perkembangan perekonomian. Termasuk, volatilitas harga komoditas terkini dalam rangka antisipasi kebijakan.
Mendukung upaya stabilitas perekonomian nasional, VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman menjelaskan bahwa perseroan yang berperan dalam mengelola energi nasional, juga sangat mempertimbangkan kondisi sosial ekonomi masyarakat dalam penetapan harga produk BBM.
Baca juga: Rusia Umumkan Gencatan Senjata untuk Kemanusiaan di Ukraina
“Kami sepenuhnya mendukung kebijakan pemerintah dalam pemulihan ekonomi nasional. Meski harga minyak dunia menembus US$130 per barel, Pertamina terus berkoordinasi dengan pemerintah. Memutuskan harga Pertalite akan tetap di harga jual Rp7.650 per liter,” terang Fajriyah
Menurutnya, harga tersebut tidak berubah dalam tiga tahun terakhir. Saat ini, porsi konsumsi Pertalite merupakan yang terbesar atau sekitar 50% dari total konsumsi BBM nasional. Pemerintah pun terus melakukan pembahasan untuk skenario kompensasi Pertalite, agar stabilisasi harga dapat terjaga.
Selain itu, penyesuaian harga produk juga dilakukan secara selektif. Dalam hal ini, hanya untuk BBM nonsubsidi tertentu. Misalnya, Pertamax Series dan Dex Series, yang porsinya hanya sekitar 15% dari total konsumsi BBM Nasional.(OL-11)
Untuk wilayah DKI Jakarta, harga BBM Pertamax atau RON 92 menjadi Rp12.500 per liter dari yang sebelumnya Rp12.100 liter.
Pihaknya mendesak pemerintah untuk segera mengesahkan kuota dan skema subsidi motor listrik 2025 secara terbuka.
Ketegangan geopolitik di kawasan Teluk Persia, yakni Iran vs Israel, kembali memunculkan kekhawatiran global.
Pertamina juga menempatkan petugas di lapangan untuk memastikan distribusi BBM dan LPG berjalan lancar.
PT Pertamina kembali menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi di seluruh Indonesia mulai hari ini, Sabtu, 31 Mei 2025
Trubus Rahadiansyah meminta Pelindo II untuk mempercepat pengerukan Pelabuhan Pulau Baai.
PT Pertamina International Shipping (PIS) menegaskan posisinya sebagai perusahaan yang dikelola secara profesional dan transparan.
Penetapan Muhammad Riza Chalid (MRC) sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung merupakan langkah berani dan patut diapresiasi.
Penyidik sudah tiga kali memanggil Riza Chalid untuk diperiksa dalam perkara ini. Namun, dia tidak memenuhi panggilan tersebut.
Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina membuktikan konsistensi dalam menjalankan bisnis berkelanjutan.
Kementerian ESDMÂ menyatakan PT Pertamina (Persero) menjadi pelaksana penyaluran elpiji 3 kilogram (kg) satu harga secara nasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved