Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

CSIS: Indonesia Bisa Lakukan 3 Opsi Sikapi Konflik Rusia-Ukraina

Despian Nurhidayat
02/3/2022 18:19
 CSIS: Indonesia Bisa Lakukan 3 Opsi Sikapi Konflik Rusia-Ukraina
Seorang pria tua melewati puing-puing sebuah bangunan setelah melaporkan penembakan di Kyiv pada 2 Maret 2022.(AFP/ARIS MESSINIS)

CENTRE for Strategic and International Studies (CSIS) mengatakan bahwa terdapat tiga opsi yang dapat dilakukan oleh Indonesia untuk menyikapi konflik antara Rusia dan Ukraina yang sampai saat ini masih berlangsung.

Peneliti Departemen Hubungan Internasional CSIS, Gilang Kembara mengatakan bahwa tiga opsi tersebut terdiri dari dua opsi ekstrem dan satu opsi jalur menengah.

"Opsi pertama saya lihat kita bisa melakukan kurang lebih opsi kebijakan yang dilakukan oleh negara-negara barat yakni opsi larangan kepada Rusia dan mengeluarkan pernyataan yang secara terbuka mengkrtitik invasi Rusia ke Ukraina," ungkapnya dalam webinar Menimbang Dampak Konflik Rusia-Ukraina bagi Indonesia, secara daring, Rabu (2/3).

Gilang menambahkan, Indonesia juga dapat menutup wilayah NKRI terhadap lalu lintas kapal atau pesawat Rusia, serta mengirimkan materiil senjata dan perbekalan bagi tentara dan warga Ukraina.

Baca juga: CSIS: Konflik Rusia Ukraina akan Tekan Industri Otomotif Global

Di ASEAN sendiri, hanya Singapura yang dikatakan sudah melakukan opsi pertama ini dengan mengkritik invasi Rusia dan melakukan larangan serta sanksi ekonomi. Sampai saat ini tidak ada negara di Asia Tenggara yang melakukan hal serupa.

"Indonesia saya lihat lebih mengutamakan jalur tengah atau opsi kedua. Kita bisa menawarkan diri sebagai mediator konflik, kita juga dapat menyerukan genjatan senjata dan berharap kedua negara dapat menyelesaikan konflik secara diplomatis karena kita menghindari adanya blaming game dan kita juga bisa mengirimkan bantuan kemanusiaan bagi warga Ukraina," ujar Gilang.

Opsi ketiga, menurut Gilang merupakan opsi yang paling tidak mungkin terjadi yaitu Indonesia mendukung Rusia dengan cara mendukung gerakan invasi Rusia, menolak Ukraina jadi bagian dari NATO dan mengakui kemerdekaan rakyat Donetsk dan RR Luhansk.

"Ini menurut saya opsi yang paling tidak mungkin terjadi," pungkasnya. (A-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik