Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Serangan Rusia Menjadi Isu Utama Pergerakan Harga Minyak

Fetry Wuryasti
25/2/2022 13:24
Serangan Rusia Menjadi Isu Utama Pergerakan Harga Minyak
Ilustrasi(AFP/ANGELA WEISS )

Harga minyak mentah sempat naik dan menyentuh US $100 (Rp Rp1.436 000, kurs Rp14.360) per barel, sebelum akhirnya kembali turun ke zona US $91,50/barel (Rp1.313.940) dan ditutup menguat tipis sebesar 2% pada akhir sesi perdagangan Kamis (24/2).

"Lonjakan dan volatilitas yang terjadi pada harga minyak disebabkan oleh serangan Rusia atas Ukraina pada Kamis pagi kemarin, sehingga mendorong kekhawatiran pasar terhadap potensi ketidakstabilan di sektor energi di wilayah Eropa," kata Girta Yoga, Research & Development ICDX, Jumat (25/2).

Serangan dilancarkan hari Kamis pagi, setelah siaran televisi Rusia yang meminta militer Ukraina untuk meletakan senjatanya. Paska siaran tersebut, suara ledakan pun terdengar di sejumlah wilayah Ukraina. Menanggapi serangan yang dilancarkan oleh Rusia, AS menerapkan sanksi baru yang menargetkan kondisi ekonomi Rusia terutama pada sektor perbankan dan transaksi dalam mata uang lain.

Dalam jangka menengah, harga minyak mentah relatif masih berada dalam zona naiknya, dengan support terdekat yang perlu diperhatikan berada di areal US $92,50 (Rp1.328.300) per barel dan resistance terdekat di area US $97,90 (Rp1.405.844) per barel.

"Support terjauhnya berada di areal US $91 (Rp1.306.760) hingga ke areal US $89,50 (Rp1.285.220) per barel. Sedang untuk zona resistance terjauhnya berada di areal US $100/barel (Rp1.436.000) hingga ke zona US $107,50/barel (Rp1.543.700)," kata Girta.

Selain harga minyak mentah, harga emas dunia juga mengalami kenaikan ke zona US $1.905 (Rp27.355.800) per troy ons menguat 0,14% dari harga perdagangan sebelumnya yang sempat merosot ke zona US $1.878 (Rp26.968.080) per troy ons.

"Harga emas sempat turun dikarenakan Presiden AS Joe Biden mengeluarkan sanksi terhadap Rusia, namun pada hari ini harga emas dunia kembali menguat setelah Presiden Vladimir Putin menyatakan operasi militer," kata tim Research and Development ICDX.

Perkembangan geopolitik saat ini, dalam berita yang beredar pada Kamis malam waktu setempat, terjadi ledakan terus menerus di ibukota Ukraina yakni Kiev, yang terdengar sampai di daerah lainnya setelah Presiden Vladimir Putin mengumumkan operasi militer di Ukraina demi membela saparatis di wilayah Ukraina timur yaitu Donesk dan Luhansk serta menempatkan sejumlah pasukan militer untuk menjaga perdamaian.

Konflik antara Rusia dan Ukraina semakin memanas, membuat pelaku pasar memburu produk emas sebagai aset lindung nilai/safe heaven, sehingga permintaan akan produk emas tinggi menyebabkan harga emas naik

Harga emas naik dengan support saat ini beralih ke area US $1.870 (Rp26.853.200) dan resistance terdekat berada di area US $1.923 (Rp27.614.280).

Sedangkan support terjauhnya berada di area US $1.858 (Rp26.680.880) hingga ke area US $1.827 (Rp26.235.720). Sementara untuk resistance terjauhnya berada di area US $1.958 (Rp28.116.880) hingga ke area US $2.000 (Rp28.720.000) per troy ons. (OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya