Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

GRP Lakukan Transformasi Digital untuk Seluruh Proses Rantai Pasokan

Mediaindonesia.com
22/2/2022 20:45
GRP Lakukan Transformasi Digital untuk Seluruh Proses Rantai Pasokan
Ilustrasi(dok.ist)

PERUSAHAAN baja terbesar kedua di Indonesia, PT Gunung Raja Paksi (GRP), Tbk melakukan proses transformasi digital untuk seluruh proses rantai pasokan. Transformasi digital dilakukan, antara lain melalui penerapan teknologi SAP S4/HANA.

“Implementasi teknologi tersebut sebagai pondasi data untuk penerapan Industry 4.0. Dengan SAP, kami dapat mengintegrasikan semua kinerja departemen sehingga terjadi data flow dan visibilitas sesuai dengan rantai pasok dari order pelanggan, jadwal produksi, hingga pengiriman barang,” jelas Direktur Informasi Teknologi GRP Felix K Sugianto dalam keterangan tertulisnya, Selasa (22/2)    

Felix menambahkan, ketersedian data di semua rantai pasok akan memberikan kemudahan untuk menganalisis proses yang terjadi dan memberikan umpan balik. Hal tersebut untuk meningkatkan kesadaran managemen secara kolektif tentang seluruh proses di rantai pasok.  

Felix mencontohkan scrap sebagai bahan baku produk akhir baja. Menurutnya, penggunaan scrap yang notebene berasal dari besi baja yang sudah tidak digunakan secara fungsional, merupakan biaya terbesar dari biaya produksi barang jadi. “Hal ini berdampak pada biaya produksi dan profitabilitas perusahaan. Karena itu, manajemen supplier bahan baku berperan penting terhadap efisiensi biaya,” tegas Felix.

Dengan demikian, lanjutnya, visibilitas mengenai jumlah bahan baku yang dikirim supplier setiap hari, kualitas bahan baku, dan kontinuitas pengiriman, juga menjadi barometer penting untuk tim pembelian.

Ketersediaan data, ujarnya, juga meningkatkan kemampuan dalam menganalisis tren pasokan dari setiap supplier bahan baku besar, antara lain dengan memberikan early warning kepada tim pembelian. Jika pasokan berkurang di bawah target, misalnya, tim pembelian bisa segera menjalankan strategi alternative sourcing atau memberlakukan peningkatan harga.  

Ketersedian data di seluruh rantai pasok, juga meningkatkan kemampuan setiap departemen dalam menganalisis terkait peningkatan hubungan dengan stakeholder. Sales, misalnya, dapat melakukan segmentasi pelanggan, sehingga dapat membuat penawaran yang berbeda dari sisi harga dan value add offering lainnya. “Demikian juga bagian produksi, bisa meningatkan visibilitas mengenai besaran demand, sehingga dapat melakukan perencanaan dan optimalisasi komponen bahan baku,” paparnya.  

Sementara penerapan QR code yang terintegrasi dengan SAP untuk barang jadi, tidak hanya memudahkan proses pencatatan. Selain itu, juga memberikan kemampuan untuk tracing produk secara cepat. Menurut Felix, QR code dapat memberikan informasi lengkap, mulai tanggal produksi sampai level satuan produksi. “Jika terjadi keluhahn pelanggan, misalnya, kami bisa cepat menangani dan memberikan umpan balik yang tepat untuk memberikan solusi,” kata dia.

Penerapan sistem SAP, juga diikuti dengan evaluasi terus menerus pada setiap proses rantai pasok. Selain itu, manajemen juga memberikan dukungan kepada setiap karyawan yang memberikan ide guna meningkatkan nilai tambah terhadap proses yang ada. Untuk itu, kami juga menerapkan reward system. Penghargaan diberikan kepada karyawan, terkait produktivitas dalam menggunakan sistem yang tepat waktu dan juga ide-ide yang disampaikan,” pungkasnya. (OL-13)

Baca Juga:  Merger Industri Telekomunikasi Diharap Kurangi Praktik Perang Harga



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya