Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
EKONOM bidang makroekonomi dan pasar keuangan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia Teuku Riefky menuturkan, salah satu mata uang digital, kripto, berpotensi mengganggu suplai uang dunia. Sebab kerangka kebijakan mengenai aset tersebut masih cukup minim.
"Ini secara mendasar akan mengganggu money supply di dunia, karena memang kripto currency supply-nya tidak ditentukan oleh central bank. Jadi ini perlu koordinasi yang kuat antar central bank seluruh dunia untuk meregulasi dan men-supervisi cripto currency ini," ujarnya kepada Media Indonesia, Minggu (20/2).
Koordinasi antarbank sentral untuk menyusun regulasi dasar mengenai mata uang digital, utamanya kripto dinilai perlu. Itu bertujuan untuk menangani risiko sistemik maupun risiko sistematik yang muncul dari keberadaan mata uang non fisik tersebut.
Karenanya, Riefky mengapresiasi inisiatif forum G20 yang menyepakati perlunya pengawasan dan pengaturan mengenai digital currency. "Harapannya memang ke depan akan memunculkan framework tiap negara di dunia untuk meregulasi, supervisi, dan bisa menjaga stabilitas pasar keuangan global," tuturnya.
Terganggunya suplai uang dunia, jelas Riefky, akan menimbulkan instabilitas pasar keuangan. Terlebih minat masyarakat dunia yang tinggi pada uang tak berwujud itu cukup tinggi dan menghasilkan nilai transaksi yang cukup fantastis.
Meski sejumlah pihak mengeklaim mata uang digital seperti kripto aman dan mudah diakses, nyatanya kripto sering digunakan untuk transaksi kegiatan ilegal dan kriminal. Belakangan ini, kripto digunakan sebagai alat transaksi tiindak pencucian dan penggelapan uang.
"Ini kemudian akan menimbulkan risiko yang bisa ter-channel ke pasar keuangan. Belum lagi lahirnya tindakan spekulatif dengan volatilitas aset yang tinggi, ini juga menjadi channel risiko lain ke pasar keuangan," jelas Riefky.
Untuk itu koordinasi antar bank sentral dunia perlu dilakukan secara intens guna menghasilkan kebijakan yang komperehensif. Khusus bagi Indonesia, kata Riefky, Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan perlu memantau dan melihat secara mendalam mengenai mata uang digital agar tak muncul dampak yang tidak diinginkan di kemudian hari. (OL-8)
Kebijakan pemerintah membangun Family Office atau Kantor Keluarga untuk menarik dana-dana orang kaya dunia ke Indonesia dinilai bisa berdampak buruk.
CBDC adalah versi digital dari mata uang resmi yang dikeluarkan bank sentral. Mirip dengan uang fiat, nilai CBDC berpatokan pada mata uang fisik dan dikelola oleh otoritas moneter.
Literasu tentang uang digital bank sentral atau Central Bank Digital Currencies (CBDC) masih sangat minim di Indonesia. CBDC sangat mungkin menjadi opsi baru menjadi alat bayar sah.
Token ini mengadopsi teknologi blockchain yang mengembangkan teknologi internet terkini untuk pembuat konten, seperti NFT, Web2, dan Web3.
KPK mengaku masih kebingungan dengan cara kerja uang digital kripto untuk dijadikan investasi.
Berbeda dengan uang digital, Bitcoin menawarkan model terdesentralisasi menggunakan teknologi blockchain.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved