Headline

Konsistensi penegakan hukum perlindungan anak masih jadi tantangan

Fokus

Di Indonesia, cukai rokok sulit sekali naik, apalagi pada tahun politik.

Pertumbuhan Ekonomi di 2021 Setimpal dengan Biaya Pemulihan Ekonomi yang DIkeluarkan 

M. Ilham Ramadhan Avisena
16/2/2022 22:19
Pertumbuhan Ekonomi di 2021 Setimpal dengan Biaya Pemulihan Ekonomi yang DIkeluarkan 
Pembangunan gedung bertingkat di Jakarta(Antara/Akbar Nugorh Gumay)

EKONOM Makroekonomi dan Pasar Keuangan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia Teuku Riefky menilai, biaya yang dikeluarkan pemerintah untuk memulihkan ekonomi di 2021 sebanding dengan hasil yang dicapai. 

"Uang yang dikeluarkan itu saya rasa sudah sebanding dengan pemulihan yang kita dapat di 2021," kata Riefky kepada Media Indonesia, Rabu (16/2). 

Gelontoran dana yang diberikan pemerintah untuk menopang pemulihan juga dinilai berhasil mengerek ekonomi nasional ke level sebelum pandemi. Riefky berujar, stimulus yang diberikan relatif besar di tengah keterbatasan fiskal negara. 

"Indonesia memiliki ruang fiskal yang relatif terbatas, sehingga kalau kita compare size of stimulus dengan kapasitas fiskal, ini sudah cukup besar dan dalam konteks pemulihan di 2021 itu sudah cukup baik," jelasnya. 

Diberitakan sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, biaya pemulihan ekonomi Indonesia menyentuh US$45,9 miliar, setara Rp655,56 triliun (kurs Rp14.282) di 2021. Nilai itu mencapai 23,6% dari total pengeluaran negara. 

"Alhasil pada tahun 2021 ekonomi Indonesia berhasil tumbuh 3,65%, ini setelah kontraksi pada tahun 2020 sebesar minus 2,07%," ungkapnya dalam Finance Track G20 bertema Managing Risk of the Exit Policy Dynamics through More Diversified Currency to Support Global Trade and Investment, Rabu (16/2). 

Sri Mulyani mengatakan, dana yang dikeluarkan pemerintah untuk mendorong pemulihan ekonomi itu turut ditopang oleh perbaikan kinerja di sisi produksi lintas sektoral dan permintaan. Sektor tersebut menurutnya memainkan peranan penting dalam pemulihan yang terjadi. 

Dihubungi terpisah, periset dari Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet mengungkapkan, capaian pemulihan ekonomi yang terjadi di 2022 tak semata bersumber dari dana yang dikeluarkan pemerintah. Menurutnya, penanganan pandemi covid-19 yang baik juga menjadi kunci utama pemulihan yang terjadi. 

Baca juga : Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 2023 Gambarkan Ketidakpastian Masih Tinggi 

"Pada tahun lalu, pascagelombang kedua berangsur mereda, kita melihat adanya pecepatan dari proses vaksinasi di beberapa daerah," kata Yusuf. 

Percepatan vaksinasi itu secara gradual menekan tingkat penyebaran virus. Hasilnya, mobilitas masyarakat kembali bergeliat dan roda perekonomian turut berputar hingga akhir 2021. 

Kendati gagal mencapai target yang ditetapkan pemerintah, pemulihan ekonomi Indonesia di triwulan IV 2021 sejatinya berhasil mendorong perekonomian sepanjang tahun tumbuh di zona positif. 

"Selain penanganan pandemi, beberapa pos bantuan seperti perlindsos dan juga insentif usaha, juga menjadi bantalan krisis sementara bagi beberapa kelompok pendapatan masyarakat," kata Yusuf. 

Sedangkan di 2022, Yusuf berpendapat, biaya pemulihan akan banyak diberikan untuk memberikan insentif bagi dunia usaha serta perlindungan sosial. Keduanya akan berperan penting di masa transisi dan dapat mendorong pemulihan ekonomi yang lebih baik. 

Pasalnya insentif kepada dunia usaha dinilai akan menjadi pemacu aktivitas usaha di Tanah Air dan mendorong peningkatan produksi. Sedangkan perlindungan sosial dianggap mampu mendorong gairah daya beli masyarakat untuk melakukan konsumsi. 

"Di tengah potensi kenaikan inflasi, perlindungan sosial ini setidaknya bisa menjadi 'bantalan' daya beli kelompok menengah ke bawah dan diharapkan bisa menjadi pembantu pendorong pertumbuhan ekonomi di tahun ini melalui pos konsumsi rumah tangga," pungkas Yusuf. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya