Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Ketegangan Rusia-Ukraina Pengaruhi Harga Minyak Mentah Indonesia

Insi Nantika Jelita
09/2/2022 21:52
Ketegangan Rusia-Ukraina Pengaruhi Harga Minyak Mentah Indonesia
Petugas mengecek jaringan pipa minyak di kilang unit pengolahan (Refinery Unit) V, Balikpapan, Kalimantan Timur.(Antara/Yulius Satria Wijaya.)

EXECUTIVE Summary Tim Harga Minyak Indonesia mengungkapkan kenaikan harga rata-rata minyak mentah Indonesia atau ICP di Januari 2022 dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya ketegangan Ukraina-Rusia. Potensi invasi Ukraina oleh Rusia dapat mengganggu pasokan minyak dan gas dunia. 

Harga rata-rata ICP pada Januari 2022 ditetapkan sebesar US$85,89 per barel. Angka tersebut naik US$12,53 per barel dibandingkan Desember 2021 yang mencapai US$73,36 per barel berdasarkan keterangan resmi Kementerian ESDM, Rabu (9/2).

Penetapan itu tercantum dalam Keputusan Menteri (Kepmen) Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 11.K/MG.03/DJM/2022 tentang Harga Minyak Mentah Indonesia Bulan Januari 2022 yang diteken 2 Februari 2022. "Harga rata-rata minyak mentah Indonesia untuk Januari 2022 ditetapkan sebesar US$85,89/barel," bunyi diktum ketiga kepmen tersebut.

Faktor eksternal penyebab harga ICP naik ialah Kazakhstan sebagai salah satu negara OPEC Plus dengan produksi 1,6 juta barel per hari mengalami kendala logistik yang berpotensi menyebabkan penurunan produksi pascademonstrasi yang dipicu kenaikan harga bahan bakar. Penyebab lain yakni Libia saat ini hanya memproduksikan minyak mentah pada kisaran 700 ribu barel per hari dari potensi produksi kurang lebih 1,2 juta barel per hari.

Negara tersebut dikatakan mengalami penurunan produksi minyak terendah dalam 14 bulan terakhir akibat blokade di lapangan minyak utama area barat dan disertai perbaikan pipa yang menghubungkan Lapangan Samrah dan Dahra ke terminal Es Sider (kapasitas 350 ribu barel per hari). Faktor lain yaitu terjadinya ledakan pipa di Turki dengan kapasitas penyaluran sebesar 450 ribu barel per hari minyak dari utara Irak ke Pelabuhan Ceyhan-Mediteranian sehingga memicu kekhawatiran pasar akan potensi gangguan pasokan minyak.

Baca juga: Core Prediksi PPKM Level 3 Bikin Ekonomi Kuartal I Landai

Selain itu, terkait permintaan minyak dunia, berdasarkan Laporan IEA (International Energy Agency) pada Januari 2022, terdapat peningkatan proyeksi pertumbuhan permintaan minyak dunia pada 2021 dan 2022 sebesar 200 ribu barel per hari menjadi 5,5 juta barel per hari pada 2021 dan 3,3 juta barel per hari pada 2022. Peningkatan ini dipicu oleh relaksasi pembatasan covid-19. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya