Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Januari 2022 sebesar 0,56%. Ini sedikit lebih rendah dari Desember 2021 yang tercatat 0,57%. Angka inflasi itu didapat dari hasil pemantauan 90 kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Indonesia.
"Pada Januari 2022 terjadi inflasi sebesar 0,56% atau terjadi kenaikan IHK dari 107,66 pada Desember 2021 menjadi 108,26 pada Januari 2022," ujar Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers secara daring, Rabu (2/2). Dari 90 kota IHK yang dipantau BPS, sebanyak 85 kota mengalami inflasi dan 5 kota lain mengalami deflasi.
Kota Sibolga menjadi yang tertinggi mengalami inflasi, yakni 1,53%. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Manokwari yaitu 0,02%. Adapun kota yang mengalami deflasi tertinggi ialah Kotamobagu sebesar 0,66% dan terendah terjadi di Jayapura, yakni 0,04%.
Makanan, minuman, dan tembakau menjadi kelompok pengeluaran yang paling tinggi mengalami inflasi, yaitu 1,17% dan memberikan andil 0,30% terhadap inflasi Januari 2020. Lalu diikuti kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga yang mengalami inflasi 0,51% dan andilnya sebesar 0,10%.
Pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau, imbuh Margo, komoditas yang dominan menyumbang inflasi ialah daging ayam ras, ikan segar, dan beras. Komoditas yang mendorong inflasi di kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga ialah bahan bakar rumah tangga. "Ini disebabkan kenaikan harga pada LPG nonsubsidi," jelas Margo.
Kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi ialah kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,13% dan memberikan andil pada tingkat inflasi -0,01%. Hal yang mendorong terjadinya deflasi pada kelompok tersebut ialah karena ada penurunan biaya administrasi transfer uang.
Sedangkan berdasarkan komponennya, BPS mencatat komponen inti mengalami inflasi sebesar 0,42% dan memberikan andil 0,27% pada tingkat inflasi. Ikan segar, mobil, dan tarif sewa rumah menjadi pendorong inflasi inti di Januari 2022.
Inflasi inti, kata Margo, menunjukkan daya beli masyarakat. Inflasi inti pada Januari 2022 yang sebesar 0,42% merupakan yang tertinggi sejak Agustus 2019, yakni 0,43%.
Lalu pada komponen harga bergejolak mengalami inflasi 1,30% dan memberi andil pada tingkat inflasi Januari 2022 sebesar 0,22%. Sementara komponen harga yang diatur pemerintah tercatat mengalami inflasi 0,38% dan memberi andil pada tingkat inflasi 0,07%. "Komponen harga yang diatur pemerintah dilihat dari komoditasnya yang menyebabkan inflasi ialah LPG nonsubsidi," tutur Margo.
Baca juga: Kementan: Awal 2022 Jadi Masa yang Baik Bagi Petani
Adapun bila dilihat dari tahun ke tahun (year on year), inflasi pada Januari 2022 tercatat sebesar 2,18% alias lebih tinggi dari posisi Januari 2021 yang hanya 1,55%. "Inflasi Januari 2022 secara year on year merupakan yang tertinggi sejak Mei 2020 sebesar 2,19%," pungkas Margo. (OL-14)
Tulus Abadi menuding angka pertumbuhan ekonomi yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) tidak tidak mencerminkan kondisi masyarakat di lapangan.
JAUH di atas ekspektasi pasar, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2025, y-o-y, mencapai 5,12%, meningkat dari 4,87% kuartal I 2025.
SULAWESI dan Jawa menjadi dua wilayah dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi pada triwulan II-2025.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal kedua 2025 tumbuh sebesar 5,12% secara tahunan (year-on-year/yoy).
Pembangunan yang baik harus didukung data akurat, lengkap, detail dan terkini.
Lonjakan ini tidak lepas dari berbagai program promosi pariwisata yang terus digencarkan, termasuk kerja sama dengan pelaku industri dan pemerintah pusat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved