Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PT Xurya Daya Indonesia (Xurya) sebagai startup energi terbarukan dengan fokus pada jasa sewa Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap di Indonesia berhasil membukukan pendanaan seri A sebesar US$21,5 juta atau setara dengan Rp308 miliar.
Putaran pendanaan seri A ini dipimpin oleh perusahaan modal ventura, East Ventures (Growth fund) dan PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (Saratoga) milik Sandiaga Uno, kemudian dari investor lainnya Schneider Electric dan New Energy Nexus Indonesia.
“Kami mengapresiasi kepercayaan yang diberikan oleh para investor untuk membantu kami dalam mempercepat transisi energi baru terbarukan di Indonesia," ujar Eka Himawan, Managing Director Xurya Daya Indonesia dalam rilisnya, Rabu (12/1).
Xurya akan mengalokasikan pendanaan seri A ini untuk melanjutkan pembangunan PLTS Atap yang diklaim tumbuh sebesar tiga kali lipat sepanjang tahun lalu.
Eka menambahkan, pendanaan ini juga akan dialokasikan untuk pengembangan teknologi dan sumber daya manusia guna akselerasi transisi energi bersih.
East Ventures dan Saratoga yang memimpin putaran pendanaan ini dilaporkan memiliki banyak portofolio dalam investasi ke perusahaan rintisan (startup) pada tahap awal dan tahap lanjutan dari berbagai industri, termasuk industri sosial dan lingkungan.
Roderick Purwana selaku Managing Partner East Ventures mengatakan, kepercayaan investasi di perusahaan tersebut, tidak hanya untuk mengejar profit, tapi juga untuk memberikan dampak sosial dan lingkungan.
"Kami sangat senang bisa mendukung tim Xurya sejak awal perjalanan mereka dalam menciptakan revolusi energi yang bersih dan berkelanjutan," tuturnya.
Sementara itu, President Direktur PT Saratoga Investama Sedaya Tbk., Michael Soeryadjaya menyampaikan, investasi ini merupakan kesempatan yang baik bagi pihaknya untuk memperkuat dukungan di sektor teknologi Energi Baru dan Terbarukan (EBT).
"Pertumbuhan kapasitas terpasang PLTS Atap yang sangat pesat dalam tiga tahun terakhir membuktikan bahwa kebutuhan terhadap industri teknologi EBT ini semakin tinggi di Indonesia," kata dia.
Hingga akhir 2021, Xurya mengaku telah mengoperasikan 57 PLTS Atap dan saat ini sedang membangun di 38 lokasi lainnya dari berbagai industri dan bisnis yang beragam, seperti perusahaan manufaktur (makanan dan minuman, consumer goods, pertanian, otomotif, baja, bahan bangunan, tekstil, dll), cold storage, hotel, hingga pusat perbelanjaan.
Bisnis ini tersebar di Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Lampung, Sumatera Selatan dan Utara, serta Sulawesi Selatan. (Ins/OL-09)
Partisipasi di Indo Defence memberikan platform bagi perusahaan-perusahaan Australia yang inovatif untuk menunjukkan kemampuan mereka.
Ajang ini tidak hanya menjadi ajang perayaan, tetapi juga ruang refleksi dan penguatan visi-misi perusahaan ke masa depan.
BELANJA modal atau capital expenditure (capex) PT Sillomaritime Perdana Tbk (SHIP) pada tahun ini mencapai US$150 juta. Capex ini untuk penambahan armada kapal.
Direktur PT Mitra Angkasa Sejahtera Tbk (BAUT) Simon Hendiawan menyampaikan laporan kepemilikan saham di perseroan untuk memenuhi ketentuan Pasal 2 POJK Nomor 4/POJK.04/2024.
Perusahaan holding teknologi WGSH dan Venture Capital merampungkan proses akuisisi secara menyeluruh perusahaan perumahan PT Lereng Lembah Madu yang mengusung brand LandLogic.
PT Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR) merealisasikan produksi batu bara sebesar 103,34% dari target tahunan.
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034 dinilai berpotensi menghambat momentum Indonesia dalam merealisasikan transisi energi.
Penelitian dan pilot project perlu digencarkan untuk menyesuaikan algoritma machine learning dengan kondisi geologi Indonesia.
Seluruh sumber energi untuk menghasilkan hidrogen masih berkaitan dengan bawah permukaan bumi .Geofisika menjadi salah satu disiplin ilmu yang dapat mengidentifikasinya.
PERUSAHAAN tambang Mitrabara Adiperdana memperluas kegiatan usaha di bidang energi baru terbarukan, industri agro, infrastruktur, dan jasa pertambangan.
Selain fasilitas perpajakan, APBN juga dialokasikan ke berbagai kementerian/lembaga untuk mendukung aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
Indonesia dan Swiss berkomitmen untuk terus mempererat kerja sama dalam pengembangan energi bersih melalui PLTA berkelanjutan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved