Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Kesiapan Indonesia Sambut Delegasi G-20 dari Berbagai Negara

Despian Nurhidayat
08/12/2021 17:46
Kesiapan Indonesia Sambut Delegasi G-20 dari Berbagai Negara
Para tamu delegasi KTT G20 mulai berdatangan ke Bali melalui Bandara Ngurah Rai, Rabu (8/12/2021).(MI/Arnoldus Dhae)

DIREKTUR Kepabeanan Internasional dan Antar-Lembaga Ditjen Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Syarif Hidayat menyatakan kesiapan Indonesia untuk menyambut kedatangan delegasi dari negara-negara yang akan menghadiri acara G20. 

Menurutnya, Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara I Gusti Ngurah Rai akan menjadi dua destinasi yang dituju untuk pelaksanaan G20.

"Kegiatan G20 sebenarnya sudah berlangsung sejak tanggal 7 Desember 2021 dan para delegasi dari tiap negara sudah berdatangan sejak tanggal 4 Desember kemarin sampai saat ini. Kami bersama dengan seluruh komunitas airport seperti angkasapura dan lainnya bahu membahu menjadi satu untuk memberikan kelancaran dalam agenda ini," ungkapnya dalam konferensi pers di Kantor Bea Cukai Soekarno-Hatta, Tangerang, Rabu (8/12).

Menurut Syarif, karena belum dibukanya penerbangan internasional di Bali, para delegasi yang akan menghadiri pertemuan G20 di Bali harus transit terlebih dahulu di Bandara Soekarno-Hatta. Nantinya mereka akan diantarkan menggunakan pesawat khusus ke Bali.

Meskipun demikian, dia juga memastikan bahwa para delegasi akan berada di tempat khusus yakni G20 Lounge yang tersedia di Bandara Soekarno-Hatta. Tempat ini disediakan agar para delegasi yang datang dari luar negeri tidak bercampur dengan penumpang lokal dan bisa menjalani pemeriksaan terlebih dahulu.

"Kita utamakan kenyamanan tapi protokol kesehatan tetap dilaksanakan sebaik-baiknya. Kami sampaikan airport hospitality ini krusial untuk memberikan layanan kepada delegasi. Kita harus mengombinasikan keramahan Indonesia dengan keamanan dan kenyamanan," tuturnya. 

Pemerintah juga telah membuat jalur khusus untuk delegasi yang memungkinkan interaksi minim dengan penumpang umum. 

"Penyelenggaraan airport hospilatily juga merupakan kolaborasi dari semua awak bandara di Soekarno-Hatta dan I Gusti Ngurah Rai," ujar Syarif.

Baca juga: Menkominfo : Presidensi G-20 Indonesia Harus Berkesan dan Beri Memori Indah

Syarif juga memaparkan beberapa tahapan yang dilakukan ketika memeriksa para delegasi. Pertama, setiap delegasi yang mewakili negaranya haris memiliki surat mandat. Kedua, memenuhi vaksinasi sesuai dengan aturan negara masing-masing. Ketiga, harus sudah melakukan swab PCR 3X24 jam sebelum keberangkatan.

Menurutnya, sesampainya di Indonesia para delegasi harus mengisi aplikasi PeduliLindungi. Kementerian Kesehatan juga dikatakan sudah menambahkan beberapa hal di aplikasi PeduliLindungi untuk para delegasi dan sudah dilakukan uji coba sebelumnya.

"Mereka juga punya visa khusus untuk G20. Juga ada pengecualian bubble karatina, artinya mereka tidak perlu karantina di tempat lain tapi di lokasi pertemuan. Akan disiapkan ruangan khusus untuk karantina di lokasi pertemuan," tuturnya.

Di tempat yang sama, Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi, Sekretariat Jenderal, Kemenkeu, Rahayu Puspasari mengatakan bahwa seluruh pihak sudah bersinergi untuk menyiapkan fasilitas sebaik mungkin menyambut acara G20 ini.

"Kami berharap, dengan melibatkan media, berbagai agenda G20 dapat diikuti oleh masyarakat," kata Rahayu.

Perlu diketahui, para delegasi sudah mendatangi Indonesia untuk menghadiri agenda Sherpa Meeting, di mana terdapat 49 delegasi dari 16 negara dan 7 orang perwakilan lembaga internasional.

Sementara itu, pertemuan di Bali pada tanggal 9-10 Desember 2021 akan dihadiri 68 delegasi dari 20 negara dan juga 15 orang perwakilan dari lembaga internasional.

Pertemuan G20 sendiri akan berlangsung sampai dengan akhir Oktober 2022, di mana akan terdapat 150 pertemuan yang terdiri dari 90 pertemuan di Bali dan sisanya di Jakarta. Beberapa kota juga direncanakan akan menjadi tempat pertemuan, tapi masih menjadi pertimbangan karena varian covid-19 omicron. (A-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya