Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Investasi Energi Terbarukan Naik 8 Kali Lipat Capai US$501 M

Insi Nantika Jelita
29/11/2021 10:20
Investasi Energi Terbarukan Naik 8 Kali Lipat Capai US$501 M
Ilustrasi energi terbarukan menggunakan PLTS.(MI/Ramdani)

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menuturkan, selama 15 tahun terakhir investasi energi terbarukan global moncer dengan mencapai US501 miliar atau sekitar Rp7.195 triliun. Hal ini dianggap menjadi peluang emas Indonesia dalam transisi energi.

"Sejak 2005 hingga 2020 nilai investasi dunia di sektor energi terbarukan meningkat delapan kali lipat, dari sekitar US$61 miliar pada 2005 menjadi US$501 miliar du 2020," kata Arifin dalam pembukaan acara 2nd International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas 2021 (IOG 2021), Nusa Dua, Bali, Senin (29/11).

Dia juga menyatakan, pandemi Covid-19 yang terjadi sejak tahun awal 2020 tidak menurunkan minat investasi. Namun, investasi di sektor hulu minyak dan gas (migas) ternyata menunjukkan sebaliknya.

.Kendati investasi global masih menunjukkan peningkatan, namun tidak setajamdi sektor energi terbarukan, bahkan pada saat pandemic covid-19, investasi sempat menurun," sebutnya.

Diketahui berdasarkan data ESDM, realisasi investasi migas sampai triwulan III 2021 mencapai sebesar US$9,07 miliar atau 56,67% target 2021 yang sebesar US$16,81 miliar. Detailnya ialah investasi hulu migas sebesar US$7,65 miliar dan hilir migas mencapai US$1,42 miliar.

Kemudian, Arifin mengatakan, idustri hulu migas yang pada mulanya didesain untuk menghasilkan manfaat berupa penerimaan negara secara maksimal, kemudian

berkembang menjadi salah satu mesin penggerak kegiatan penunjangnya, seperti perbankan, perhotelan dan sebagainya.

"Dalam perhitungan umum, setiap investasi sebesar USD1, akan menghasilkan dampak senilai US$1,6 yang dapat dinikmati oleh industri penunjangnya," jelas Menteri ESDM.

Dalam COP26 di Glasgow, Skotlandia beberap waktu lalu, Arifin menekankan, Indonesia berkomitmen akan dapat berkontnibusi lebih cepat bagi net zero emission atau karbon netral di 2060 atau bisa lebih cepat.

Maelalui pengembangan EBT di Indonesia, dipastikan didukung oleh kebijakan serta regulasi yang dapat mempercepat implementasi pemanfaatannya. (Ins)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya