Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Kementan Jajaki Kerja Sama Dorong Ekspor Pertanian

Mediaindonesia.com
28/11/2021 08:53

KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) melakukan kunjungan ke berbagai negara untuk mendorong ekspor produk pertanian. Kunjungan bertajuk 'One Day with Indonesian Coffee, Fruits, and Floriculture (Odicoff)' itu diharapkan mampu mendorong ekspor dan pengenalan produk pertanian secara global sesuai program Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks) yang digaungkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Dirjen Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto yang juga ketua rombongan delegasi Indonesia Odicoff untuk Belanda dan Serbia, turut mengunjungi pelaku usaha bawang bombai di Belanda. Kunjungan untuk melihat potensi pengembangan bawang bombai di negara kincir angin itu. 

Anton, sapaan akrabnya, mengatakan kebutuhan bawang bombai dalam negeri cenderung meningkat setiap tahun. Penggunaan bawang bombai kian meluas tak hanya untuk industri, hotel, restoran dan katering, tetapi juga banyak dikonsumsi rumah tangga.

Baca Juga: ODICOFF Belanda : Kementan Catat Kontrak Dagang Pertanian hingga Rp208,08 Miliar

Nilai impor bawang ini mencapai lebih dari Rp1 triliun per tahun atau setara volume lebih dari 120 ribu ton per tahun. Impor terbanyak dari Belanda, Selandia Baru, India, Tiongkok, dan AS. “Jika bawang bombai bisa dikembangkan di dalam negeri, setidaknya bisa menghemat devisa dan membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat,” kata Anton melalui keterangan resminya, kemarin.

Dengan kunjungan itu, diharapkan mampu menjalin kerja sama bidang budidaya bawang bombai di dalam negeri. Panen bawang bombai di Kulonprogo dan Majalengka akhir 2020 lalu membuktikan Indonesia mampu melakukan budidaya bawang bombai.

“Kami harap dari kunjungan di Wiskerke Onions ini dapat menjalin kerja sama kemitraan dan jadi kabar baik bagi petani bawang bombai di dalam negeri. Saat ini kami fokus terhadap benih bawang bombai,” imbuhnya.

Seperti diketahui, benih bawang bombai yang berhasil ditanam di Indonesia berasal dari Belanda. “Selanjutnya kami akan menjajaki pelaku usaha perbenihan bawang bombai di Belanda untuk dapat mendukung pengembangan bawang bombai di Indonesia,” tutup Anton.

Kunjungan ke Maroko
Sebelumnya, Maroko jadi tempat pertama rangkaian pelaksanaan Odicoff Kementan di 10 negara. Event Odicoff di Maroko berlangsung di La Sqala Casablanca yang meliputi pameran produk pertanian, business matching, kunjungan ke instansi dan pelaku usaha. Dari kunjungan di Maroko diharapkan bisa menjadi salah satu upaya Kementan meningkatkan kinerja ekspor pertanian terutama untuk komoditas teh dan kopi.

Menurut pelaku usaha di Maroko, peluang beberapa komoditas pertanian masih terbuka lebar seperti green tea, kopi robusta, vanili, dan nanas.

Direktur Tanaman Semusim dan Rempah Kementan Hendratmojo Bagus Hudoro sebagai Ketua Delegasi RI mengatakan pasar Maroko amat memerhatikan masalah keamanan pangan dan menerapkan persyaratan teknis yang ketat untuk produk pertanian terutama produk segar seperti buah dan sayuran.

“Karena itu, Kementan terus berupaya menghasilkan produk pertanian melalui penerapan good agricultural practices (GAP), good handling practice (GHP) sesuai standar dunia (Global GAP) serta meningkatkan jumlah dan jenis produk organik yang diminati konsumen Maroko,” ujarnya.

Dubes Indonesia di Maroko Hasrul Azwar menambahkan kota Casablanca di Maroko merupakan pilihan tepat untuk pelaksanaan Odicoff mengingat kota ini merupakan kota dagang ternama.“Diharapkan nantinya bisa mendekatkan produk-produk pertanian Indonesia ke pelaku usaha di Maroko sehingga merasakan langsung keanekaragaman produk olahan dari Indonesia terutama produk teh dan kopi,” pungkas Hasrul.

Setelah kunjungan kerja hari pertama di Maroko dan Belanda, Odicoff masih memiliki agenda kerja ke negara lain yaitu Denmark, Rumania, Mesir, Serbia, Turki, Uni Emirat Arab, AS, dan Spanyol yang berakhir pada 2 Desember 2021. 

Kerja sama bilateral Odicoff ini akan mengangkat beberapa agenda dan rencana pengembangan pasar, kerja sama perdagangan, keamanan pangan, serta percepatan finalisasi kesepakatan kerja sama bilateral di bidang pertanian. (RO/S3-25)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya