Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Presiden Apresiasi Sinergi Lembaga Keuangan

Andhika Prasetyo
24/11/2021 15:16
Presiden Apresiasi Sinergi Lembaga Keuangan
Presiden Joko Widodo(ANTARA)

PRESIDEN Joko Widodo mengapresiasi kinerja Kemengerian Keuangan, OJK, LPS, dan Bank Indonesia yang mampu berkomunikasi dan bersinergi dengan baik di masa pandemi covid-19.

Kolaborasi yang baik itu telah membantu Indonesia keluar dari tekanan resesi hingga mampu tumbuh positif dalam dua kuartal terakhir.

Baca juga: Sekolah Jurnalisme Media Indonesia Latih Humas Kemenkop UKM

"Kita patut berterima kasih kepada jajaran Bank Indonesia, Kementerian Keuangan, OJK dan LPS karena ada komunikasi yang sangat baik. Semua saling mengisi. Ada masalah kecil saja langsung ketemu hal-hal prudent. Ini harus kita teruskan dengan kehati-hatian karena memang ketidakpastian itu masih ada di mana-mana," ujar Jokowi dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2021 di Jakarta, Rabu (24/11).

Kepala negara optimistis, jika kerja sama seluruh lembaga keuangan semakin solid, pemulihan ekonomi akan berjalan sesuai rencana dan pertumbuhan akan semakin baik ke depan.

Terlebih, saat ini, aktivitas bisnis sudah bergeliat. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) juga sudah normal kembali seperti masa sebelum pandemi.

Berdasarkan Survei Konsumen Oktober 2021 oleh Bank Indonesia, IKK tercatat menguat ke level 113,4 dari sebelumnya 95,5 pada September. Level IKK yang sudah mencapai lebih dari 100 menunjukkan bahwa keyakinan konsumen berada pada area optimis.

Kemudian, retail and sales index juga mulai merangkak naik seiring dengan pelonggaran mobilitas.

"Angka-angka seperti ini yang penting kita baca untuk melihat prospek 2022 seperti apa," tutur mantan wali kota Solo itu.

Dari sisi produksi, Purchasing Managing Index (PMI) Manufacture juga terus melambung ke level 57,2%. Angka tersebut bahkam melampaui capaian sebelum pandemi yang hanya 51%. 

"Artinya apa? Demand sudah ada dan semakin baik. Kalau demand ada artinya manufaktur, pabrik, industri pasti berproduksi. Ini angka sangat tinggi," ucapnya. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya