Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Jokowi Minta Pertamina dan PLN Siapkan Perencanaan Tinggalkan Energi Fosil

Dhika KW
20/11/2021 12:27
Jokowi Minta Pertamina dan PLN Siapkan Perencanaan Tinggalkan Energi Fosil
AFP/GEORGE FREY/GETTY IMAGES(Teknologi transformasi energi yang dibuat tim dari Ohio State University, Amerika Serikat, juga dapat diterapkan pada batu bara dan biomasa.)

Presiden Joko Widodo meminta PT Pertamina dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) segera menyiapkan desain perencanaan transisi dari energi fosil ke energi hijau. Presiden menyatakan energi fosil pada suatu waktu akan disetop sehingga kedua perusahaan plat merah itu juga harus mengarah pada sumber energi ramah lingkungan.

Hal itu disampaikannya saat memberikan arahan kepada Dewan Komisaris dan Direksi PT Pertamina dan PT PLN di Istana Kepresidenan Bogor, Selasa (16/11). Video pengarahan itu dirilis Sekretariat Presiden hari ini, Sabtu (20/11).

"Kita tahu bahwa transisi energi ini memang tidak bisa ditunda-tunda. Oleh sebab itu perencanaannya, grand design-nya itu harus mulai disiapkan. Tahun depan kita akan apa, tahun depannya lagi akan apa, lima tahun yang akan datang akan apa," ucap Jokowi.

Jokowi menuturkan tren global ke depan akan meninggalkan energi fosil. Hal itu juga mengemuka dalam pertemuan G20 dan COP26 beberapa waktu lalu. Sementara itu, imbuh Jokowi, bisnis Pertamina dan PLN saat ini masih mengandalkan energi fosil.

"Arahnya sudah bisa ditebak bahwa suatu saat yang namanya energi fosil, penggunaan mineral fosil itu pada suatu titik akan disetop. Padahal kondisinya PLN misalnya penggunaan batu baranya masih sangat besar sekali. Pertamina posisinya juga pada bisnis minyak dan gas yang mau tidak mau itu juga akan terkena imbasnya kalau ke depan semuanya mengarh ke mobil listrik," ujarnya.

Presiden menegaskan penyiapan transisi menuju energi hijau menjadi keharusan  Sebab itu, Pertamina dan PLN diminta untuk memperkuat fondasi menuju transisi energi. Kekayaan alam Indonesia yang juga melimpah untuk energi baru dan terbarukan harus dimaksimalkan sebaik mungkin. "Harus mulai disiapkan, mana yang bisa digeser ke hidro, mana yang bisa digeser ke geotermal, kemudian mana yang bisa digeser ke surya, mana yang bisa digeser ke bayu," ucap Jokowi.

Presiden menuturkan suplai energi di Indonesia terbesar saat ini masih dari batu bara sebesar 67%. Untuk bahan bakar sebesar 15%, dan gas 8%. Jokowi mengatakan jika Indonesia mampu melakukan transisi, impor minyak akan bisa dikurangi. "Kalau kita bisa mengalihkan itu ke energi yang lain, misalnya mobil diganti listrik semuanya, gas rumah tangga diganti listrik semuanya karena di PLN oversupply. Artinya, suplai dari PLN terserap, impor minyak di Pertamina menjadi turun," ujarnya.

"Goal (sasaran) besarnya adalah negara ini akan memeroleh keuntungan dalam bentuk neraca pembayarab kita yang sudh berpuluh-puluh tahun kita tidak bisa menyelesaikan karena problemnya impor minyak kita terlalu besar sekali dan itu memengaruhi currency kita, memengaruhi yang namanya kurs dolar kita," imbuh Jokowi.

Turut mendampingi Presiden dalam acara tersebut Mensesneg Pratikno, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. (OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya