Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) melalui anak perusahaannya, PT Indonesia Power atau IP mengaku terlibat dalam proyek kabel listrik bawah laut ke Singapura. Nantinya, Indonesia akan mengekspor dan menghantarkan listrik yang bersumber dari energi baru terbarukan ke negara tersebut.
Pemerintah bakal memanfaatkan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) untuk menyuplai kebutuhan listrik di Singapura.
"Kita berharap di Singapura juga nanti akan ekspor (listrik), di sana kan banyak pasar. Indonesia Power sedang mengembangkan arus laut, tapi di bawah laut. Ada beberapa lokasi yang sekarang kita purpose," kata Direktur Utama Indonesia Power M. Ahsin Sidqi di kantor Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Saguling, Jawa Barat, Kamis (11/11).
Ahsin berujar, untuk mengembangkan proyek ini pihaknya menggandeng perusahaan asing. Bukan dari Australia, melainkan dari Prancis.
Seperti diketahui, perusahaan asal Australia, Sun Cable, tengah membangun kabel bawah laut untuk mengekspor listrik ke Singapura juga melalui perairan Indonesia. Sun Cable akan berinvestasi senilai US$2,58 miliar atau sekitar Rp37 triliun di Indonesia.
"Kita sudah kerja sama sendiri daripada di Australia. Kami sudah (menggandeng) dengan perusahaan Prancis dan salah satu perusahaan listrik di Singapura. Sudah MoU dan studi (kelayakan)" jelas Dirut Indonesia Power ini.
Baca juga: Anak Usaha PLN Ini Siap Bangun Pembangkit Nuklir Pertama di Indonesia
Ahsin menegaskan, pihaknya siap menyuplai kebutuhan listrik negara tetangga Indonesia, bahkan di negara ASEAN lainnya.
"Mudah-mudahan bukan hanya di Singapura, kita siap di (proyek) Asian Power Grid. Jadi, bukan hanya mengisi listrik untuk Indonesia, tapi juga negara tetangga," pungkasnya.
Pihaknya juga membuka diri soal investasi dengan perusahaan lain terkait proyek kabel listrik bawah laut ini. Ahsin pun menyinggung proyek dari Medco Power bersama dengan Konsorsium PacificLight Power Pte Ltd (PLP) dan Gallant Venture Ltd. Konsorsium tersebut merupakan bagian dari Salim Group, yang juga mengembangkan pilot project impor listrik ke Singapura melalui Pulau Bulan, Batam, Kepulauan Riau.
Proyek ini memiliki kapasitas 670 MWp sebagai tahap awal, yang akan menyediakan listrik yang setara dengan 100 MW nonintermittent ke Singapura.
"Yang di Batam sudah diperintahkan kan ke Singapura (dari Medco) untuk 100 MW, keren tuh. Indonesia Power lagi menunggu saja nih," tuturnya. (A-2)
Setyo menegaskan bahwa proses pengungkapan kasus mega korupsi KTP-E akan terus berlangsung dengan merujuk pada hasil persidangan terhadap tersangka-tersangka lain.
Kerja sama ini akan mendorong peningkatan permintaan terhadap teknologi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan sistem penyimpanan energi baterai (battery energy storage system/BESS).
Setyo mengatakan KPK melalui Pemerintah Indonesia sudah mengikuti semua permintaan Singapura untuk pemulangan Tannos. Bahkan, dokumen yang kurang pun buru-buru dipenuhi.
PEMERINTAH Indonesia sepakat untuk melakukan ekspor listrik berbasis energi baru dan terbarukan (EBT) ke Singapura, sebagai bagian dari tiga kerja sama investasi hijau antara kedua negara.
Sejalan dengan penjelasan Kementerian Kesehatan yang menyebutkan vaksinasi booster covid-19 tetap direkomendasikan.
Kerja sama investasi antara Indonesia dan Singapura diperkuat di berbagai sektor strategis seperti infrastruktur, jasa industri, transisi energi, kesehatan, dan fasilitasi investasi.
Masyarakat di sekitar wilayah jaringan diajak aktif peduli lingkungan melalui program tukar sampah dengan internet.
PEMERINTAH membatalkan rencana kebijakan diskon tarif listrik 50 persen tahap kedua untuk Juni-Juli 2025.
Pemerintah berencana kembali menggulirkan program diskon tarif listrik sebesar 50% bagi pelanggan rumah tangga dengan daya di bawah 1.300 volt ampere (VA).
Indonesia diproyeksikan akan menjadi net importer gas fosil pada 2040, hingga dampak kesehatan dan lingkungan yang meningkat di sekitar pembangkit.
Pendidikan kritis soal transisi energi bersih terbarukan pun semakin krusial. Sebab, krisis iklim menjadi tantangan yang akan semakin masif dihadapi generasi muda di masa mendatang.
Pengesahan RUPTL juga menunjukkan komitmen Pemerintah dalam mewujudkan kedaulatan energi dan transisi energi di Tanah Air.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved