Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Berkat Program OPIP Kementan, Petani Banyuwangi Panen Empat Kali Setahun

Mediaindonesia.com
11/11/2021 20:42
Berkat Program OPIP Kementan, Petani Banyuwangi Panen Empat Kali Setahun
Panen kegiatan OPIP dilaksanakan Kelompok Tani Bawang Merah di Desa Kedaleman, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, Jatim.(Ist/Kementan)

KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) terus mendorong peningkatan produksi. Salah satunya melalui program Optimalisasi Peningkatan Indeks Pertanaman (OPIP) guna menjaga ketersediaan stok pangan dan memenuhi kebutuhan pangan nasional.

Melalui program OPIP, petani kini mampu menanam dan memanen padi sebanyak 4 kali dalam setahun

Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, adalah salah satu wilayah yang berhasil menerapkan pola ini. Panen kegiatan OPIP dilaksanakan kelompok tani Bawang Merah pada hari Rabu (10/11) di Desa Kedaleman, Kecamatan Rogojampi.    

Menurut Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi, Arief Setiawan, di Banyuwangi memiliki 4 kelompok tani menerapkan pola OPIP dengan masing masing luas panen mencapai 25 hektare per kelompok tani.

“Alhamdulillah hasilnya luar biasa, panen kali ini hasil 9,1 ton per hektare (ha) berupa gabah kering panen,” ujar Arief.

Menurut Arief, saat ini memasuki musim panen ke-3 yang telah di panen, dan musim tanam ke-4 akan dilakukan di 5 hari kedepan.

Untuk sistem persemaian itu sendiri menggunakan sistem tray sehingga tidak perlu menunggu waktu lama untuk olah tanah dan tanam kembali yang musim tanam (MT) IV.

Varietas masing masing di 4 musim tanam untuk MT 1 Ciherang, MT 2 Inpari, MT 3  Ciherang dan MT 4  Inpari.

“Tahun ini kami dapat program bantuan dari Kementan seluas 100 ha untuk 4 kelompok masing-masing 25 hektar. Bantuannya sendiri mencakup benih padi, pupuk NPK, pupuk hayati, pupuk mikro, pupuk kandang dan decomposer,” lanjut Arief.

Arief bersyukur Kabupaten Banyuwangi bisa ikut serta program OPIP ini karena menurutnya sangatlah bagus, dapat mendorong petani untuk mendapatkan untung yang lebih,

“Sebelumnya disini dalam 1 tahun hanya dapat 2x musim tanam, di program ini bisa mendapat 4x musim tanam bahkan produktivitas pun meningkat. Bantuan sarana tersebut juga mendukung kualitas padi,” tambahnya

OPIP ini, dijelaskan Afief, juga bisa mencegah alih fungsi lahan tanam. Jika sebelumnya petani setelah selesai musim panen padi pertama, untuk selanjutnya mereka tanam ketela di lahan tersebut.

"Namun dengan program ini petani berkomitmen untuk selalu menanam padi karena waktu tanam dan panen yang jauh lebih cepat dari sebelumnya sehingga mereka pun bisa mendapatkan keuntungan yang lebih," papar Arief. 

Dihubungi secara terpisah, Koordinator Padi Irigasi Rawa Ditjen Tanaman Pangan, Rachmat, mengatakan sistem OPIP merupakan pilihan yang menjanjikan untuk meningkatkan produksi padi sebab konsepnya adalah melakukan optimalisasi pemanfaatan lahan sawah sehingga diharapkan dapat dilakukan tanam padi 4 kali dalam setahun. 

“Idealnya OPIP dikembangkan di sawah irigasi teknis dengan ketersediaan air sepanjang tahun, bukan daerah endemis hama dan pada hamparan sawah yang cukup seragam. Kunci keberhasilan ada di air, mekanisasi dan penggunaan benih umur genjah dan super genjah dengan persemaian di luar (sistem culik, dapog, tray),” ucap Rachmat.

Sementara itu Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi menyampaikan dengan program OPIP mengefektifkan masa tanam padi dari mulai persemaian sampai panen.

Para petani dapat menanam padi lebih dari dua atau tiga kali dalam setahun sehingga dapat meningkatkan produksi dan pendapatannya guna terwujudnya upaya ketahanan pangan nasional.

“Belajar dari OPIP 2021 ini maka akan dilakukan perluasan lokasi OPIP pada tahun 2022 sehingga menjangkau petani dan lahan yang jauh lebih luas. Itu terbukti petani sekitar lokasi OPIP pada belajar dan ingin mengikuti program OPIP, seperti di Kabupaten Sukoharjo OPIP tahun 2021 seluas 2.000 hektar dan tahun 2022 sanggup diperluas menjadi lebih dari 8.000 hektar,” ungkap Suwandi.

Di bawah arahan Menteri Syahrul Yasin Limpo Kementan terus dorong penerapan program ini diberbagai daerah.

“Melalui program OPIP ini tentu kendala lahan pertanian juga semakin berkurang sehingga kita bisa sekaligus atasi permasalahan lahan dengan adanya OPIP ini,” tandas Suwandi. (RO/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya