Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Pengamat Ekonomi: Kondisi Perekonomian Aceh Mulai Pulih

Mediaindonesia.com
13/10/2021 19:06
Pengamat Ekonomi: Kondisi Perekonomian Aceh Mulai Pulih
Anak-anak sedang mendaratkan ikan dari kapal kayu di kampung nelayan Kuala Gigieng, Kecamatan Simpang Tiga, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh.(MI/Amiruddin A.R )

Pengamat ekonomi dari Universitas Syiah Kuala Dr Muhammad Nasir menilai kondisi perekonomian Aceh di tengah pandemi covid-19 mulai menuju ke arah pemulihan, sehingga diharapkan tahun depan ekonomi di ujung barat Indonesia itu dapat pulih seperti semula.

“Kita lihat ada beberapa sektor ekonomi di Aceh yang sudah mulai tumbuh positif, sudah menuju ke arah pemulihan. Maka kita harapkan tahun 2022 ekonomi Aceh bisa kembali lagi ke periode-periode sebelum pandemi,” kata Nasir di Banda Aceh, Rabu (13/10).

Nasir menjelaskan investasi dan sektor-sektor ekonomi di Aceh mulai tumbuh dan berkembang. Begitu juga dengan permintaan masyarakat yang mulai meningkat dalam triwulan terakhir, sehingga pemulihan ekonomi di daerah Tanah Rencong itu mulai kelihatan.

Tren positif ekonomi Aceh itu terlihat baik di sektor pertanian, perdagangan, hingga sektor pariwisata yang mulai menggeliat kembali seiring melandainya penambahan kasus positif covid-19.

Hanya saja, menurut Nasir, Pemerintah Aceh perlu mempercepat serapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) 2021, mengingat tingkat permintaan masyarakat Aceh masih sangat dipengaruhi bagaimana belanja pemerintah, di samping adanya investasi.

“Jadi kedua-keduanya, baik investasi maupun belanja pemerintah ini kita harapkan di akhir tahun ini bisa mempercepat lagi pemulihan ekonomi Aceh,” kata Nasir.

Hingga 12 Oktober 2021, data realisasi keuangan APBA 2021 dari masing-masing Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) baru 47 persen dari pagu Rp 16,445 triliun. Di antaranya, realisasi keuangan 47 persen dan realisasi fisik 53,5 persen.

Sedangkan target Pemerintah Aceh hingga 15 Oktober, realisasi APBA harus mencapai 53 persen.

Oleh karenanya, menurut Nasir, Pemerintah Aceh harus memacu percepatan pelaksanaan berbagai kegiatan yang telah direncanakan, sehingga serapan anggaran bisa lebih tinggi dan membantu terhadap pemulihan ekonomi Aceh.

Kemudian juga memperbesar peluang investasi sehingga bisa mendukung penyerapan tenaga kerja di era pemulihan ekonomi di tengah pandemi. Apalagi, kata dia, angka pengangguran di Aceh juga meningkat selama pandemi covid-19.

Maka dengan adanya percepatan serapan anggaran dari APBA dinilai bisa mengurangi angka pengangguran di bumi Serambi Mekah itu. Banyak masyarakat yang bisa bekerja pada berbagai sektor ekonomi, terutama yang padat karya.

“Pembangunan infrastruktur, fisik-fisik harus dipacu akhir tahun ini, ini akan lebih banyak menyerap tenaga kerja terutama proyek padat karya yang mengarah ke infrastruktur,” kata Nasir.

Selain itu, pemerintah juga perlu terus mendukung pemberdayaan Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), baik bantuan modal usaha maupun bantuan lain, sehingga sektor usaha ini bisa terus bangkit di tengah pandemi.

“Kita lihat UMKM kita sudah mulai pulih, terutama sektor yang mengarah ke pariwisata, rumah makan, kuliner dan lain-lain. Mungkin perhotelan belum stabil karena ini dipengaruhi tamu dari luar,” katanya.

Oleh karenanya, kita melihat pemulihan kesehatan dan pemulihan ekonomi sejalan. Vaksinasi untuk pemulihan kesehatan, kasus covid-19 turun, maka sektor ekonomi juga ikut pulih, kata Nasir. (Ant/OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya